Komdis kembali 'cekik' Persibo
A
A
A
Sindonews.com - Persibo Bojonegoro sepertinya tidak pernah jauh dari kontroversi, pasalnya ketika kondisi klub masih dibalut persoalan mereka kembali dicekik sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Hukuman tersebut diterima Persibo lantaran terlalu banyaknya pertandingan yang berakhir walk over (WO).
Komdis yang belum lama menjatuhkan sanksi larangan berurusan dengan sepakbola kepada manajemen, pelatih dan pemain karena kasus AFC Cup, kini menghujamkan sanksi kedua. Persibo harus membayar denda Rp150 juta, plus pengurangan 27 poin karena kalah WO sebanyak sembilan kali.
Komdis juga mengancam bakal mendepak klub yang sekali lagi mengalami kekalahan WO di putaran dua Indonesian Premier League (IPL). Cukup? Belum. PSSI juga menguak bahwa Persibo didenda sebesar USD12.000 oleh AFC karena Pelatih Gusnul Yakin tak hadir di sesi jumpa pers pada laga AFC Cup.
Sanksi untuk pertandingan WO dijatuhkan pada Jumat (30/8) dan langsung mendapatkan reaksi dari manajemen Persibo. Manajer Persibo Yanuar Amni menilai sanksi tersebut sangat sepihak dan Komdis tidak berupaya memahami permasalahan yang dialami Laskar Angling Dharma.
Dijelaskan Yanuar, Persibo mengalami krisis finansial sehingga tidak bisa menggelar pertandingan dan pihaknya akan memberikan penjelasan yang gamblang kepada Komdis. “Kami berharap sanksi yang diberikan bersifat solutif. Bukan malah menambah beban untuk klub,” jelas Yanuar, Sabtu (31/8/2013).
Dia menunjukkan fakta bila Persibo masih tertatih-tatih untuk melangsungkan putaran dua, yakni dalam hal pemenuhan biaya operasional tim. Sehingga hingga kini tim oranye belum mendapatkan sponsor yang pasti dan mengandalkan uluran tangan donatur. Jika diharuskan membayar denda Rp150 juta plus USD12.000, maka semakin memperburuk langkah klub untuk memperbaiki diri di putaran dua IPL.
Pemangkasan 27 poin juga dianggap sangat besar dan bisa membuat motivasi tim menjadi drop karena harus mengejar sedemikian besar poin. “Kami sangat tidak menyangka seperti itu keputusannya. Pastinya Persibo akan berjuang agar sanksi bisa lebih ringan, karena semua tentu ada alasannya. Sedangkan Persibo sendiri sebelumnya juga sama sekali tidak dimintai keterangan oleh Komdis seputar pertandingan WO,” tambahnya.
Sanksi tidak hanya diberikan kepada Persibo, melainkan klub lain yang pernah menderita kekalahan WO, yakni Persija IPL, Arema IPL serta Persema Malang. Hanya saja sanksi mereka lebih ringan, sekaligus peringatan agar tidak mengulangi WO di sisa kompetisi.
Sanksi yang diterima Persibo dari Komdis dan AFC melengkapi sanksi yang dijatuhkan sebelumnya karena tim ini dituding sengaja mengalah dari Sunray JC di Hongkong. Namun kelanjutan sanksi di AFC Cup itu juga tidak jelas kelanjutannya karena sejumlah pemain masih menjadi bagian Persibo yang bakal mengawali putaran dua IPL menghadapi PSM Makassar pada 4 September.
Komdis yang belum lama menjatuhkan sanksi larangan berurusan dengan sepakbola kepada manajemen, pelatih dan pemain karena kasus AFC Cup, kini menghujamkan sanksi kedua. Persibo harus membayar denda Rp150 juta, plus pengurangan 27 poin karena kalah WO sebanyak sembilan kali.
Komdis juga mengancam bakal mendepak klub yang sekali lagi mengalami kekalahan WO di putaran dua Indonesian Premier League (IPL). Cukup? Belum. PSSI juga menguak bahwa Persibo didenda sebesar USD12.000 oleh AFC karena Pelatih Gusnul Yakin tak hadir di sesi jumpa pers pada laga AFC Cup.
Sanksi untuk pertandingan WO dijatuhkan pada Jumat (30/8) dan langsung mendapatkan reaksi dari manajemen Persibo. Manajer Persibo Yanuar Amni menilai sanksi tersebut sangat sepihak dan Komdis tidak berupaya memahami permasalahan yang dialami Laskar Angling Dharma.
Dijelaskan Yanuar, Persibo mengalami krisis finansial sehingga tidak bisa menggelar pertandingan dan pihaknya akan memberikan penjelasan yang gamblang kepada Komdis. “Kami berharap sanksi yang diberikan bersifat solutif. Bukan malah menambah beban untuk klub,” jelas Yanuar, Sabtu (31/8/2013).
Dia menunjukkan fakta bila Persibo masih tertatih-tatih untuk melangsungkan putaran dua, yakni dalam hal pemenuhan biaya operasional tim. Sehingga hingga kini tim oranye belum mendapatkan sponsor yang pasti dan mengandalkan uluran tangan donatur. Jika diharuskan membayar denda Rp150 juta plus USD12.000, maka semakin memperburuk langkah klub untuk memperbaiki diri di putaran dua IPL.
Pemangkasan 27 poin juga dianggap sangat besar dan bisa membuat motivasi tim menjadi drop karena harus mengejar sedemikian besar poin. “Kami sangat tidak menyangka seperti itu keputusannya. Pastinya Persibo akan berjuang agar sanksi bisa lebih ringan, karena semua tentu ada alasannya. Sedangkan Persibo sendiri sebelumnya juga sama sekali tidak dimintai keterangan oleh Komdis seputar pertandingan WO,” tambahnya.
Sanksi tidak hanya diberikan kepada Persibo, melainkan klub lain yang pernah menderita kekalahan WO, yakni Persija IPL, Arema IPL serta Persema Malang. Hanya saja sanksi mereka lebih ringan, sekaligus peringatan agar tidak mengulangi WO di sisa kompetisi.
Sanksi yang diterima Persibo dari Komdis dan AFC melengkapi sanksi yang dijatuhkan sebelumnya karena tim ini dituding sengaja mengalah dari Sunray JC di Hongkong. Namun kelanjutan sanksi di AFC Cup itu juga tidak jelas kelanjutannya karena sejumlah pemain masih menjadi bagian Persibo yang bakal mengawali putaran dua IPL menghadapi PSM Makassar pada 4 September.
(akr)