Menanti kontribusi eks Ayam Kinantan
A
A
A
Sindonews.com - Bergabungnya Donny F. Siregar membuat semangat skuad Pro Duta FC untuk menembus Indonesia Super League (ISL) meninggi. Kini, lini medio tim di klub milik pengusaha Sihar Sitorus itu lebih berwarna dan dan diprediksi menyajikan performa ciamik.
Reuni duo penggawa eks Ayam Kinantan -julukan PSMS Medan-juga menjadi bagian baru di tim yang saat ini ditangani tiga pelatih, Slamet Riyadi-Ansyari Lubis-Muhammad Halim itu. Setelah merekrut Faisal Azmi di musim Divisi Utama 2011/2012 yang notabene merupakan penggawa PSMS musim sebelumnya (2010/2011). Dengan masuknya Donny membuat Faisal kembali merasakan kerja sama dengan tandem yang membawa PSMS Medan merengkuh babak delapan besar Divisi Utama 2010/2011.
Bagi Faisal, Donny merupakan rekan yang tepat untuk menjadi tandem di lini tengah. Apa lagi saat bersama-sama memperkuat PSMS saat dibesut Pelatih Suharto, dia dan Donny saling melengkapi.
"Kami dari PSMS setelah masuk delapan besar, sebenarnya manajemen mau pemainnya musim
depan tetap yang itu juga, tapi akhirnya tidak. Apalagi soal permainan, kami sangat cocok, istilahnya sehati. Saya, Donny dan bang Afan (M Afan Lubis) kalau sudah bermain, cocok sekali," katanya.
Ayah dua anak itu menilai, warna lini tengah Pro Duta pun semakin beragam. Selain Donny, ada pula Rahmad Hidayat yang saat ini menjadi pengoleksi gol terbanyak untuk Pro Duta bakal menjadi kombinasi yang apik. "Pelatih juga berharap kami bisa lebih kreatif lagi dan kami yakin untuk itu," ungkapnya.
Faisal Azmi merupakan gelandang bertahan yang dikenal dengan tipikal petarung dan tidak kenal takut berduel dengan pemain lawan. Sedangkan Donny bertipe pendistribusi bola dan membuka ruang bagi skema serangan.
Kendati tidak banyak melesakkan gol, selama di PSMS musim 2010/2011, Faisal berkontribusi dengan dua golnya ke gawang lawan seperti menghadapi Pro Titan (nama Pro Duta sebelumnya) di Teladan, serta satu gol saat menghadapi PSAP di delapan besar.
Sedangkan Donny yang bergabung ke PSMS di putaran II, berhasil menceploskan tiga gol. Satu gol saat menekuk PSSB Bireuen dengan skor 3-0, 1 gol memperkecil kekalahan saat ditekuk 3-1 oleh Persih Tembilahan dan menceploskan satu gol ke gawang Persiba Bantul di delapan besar.
Senada dengan Faisal, bagi Donny, bersama Faisal membangkitkan kembali memori PSMS Medan 2010 sebagai prestasi paling tinggi yang diraih PSMS sejak terdegradasi ke Divisi Utama 2009/2010.
"Masing-masing kami punya tiper berbeda. Kalau di Barca (Barcelona FC), bang Afan itu Xavi
Hernandez, saya Iniesta dan Faisal itu Sergio Busquets. Jadi satu dan yang lainnya saling melengkapi," beber eks pemain Persijap itu.
Beda peran seperti yang dilakoni saat berada di PSMS, berseragam Pro Duta, Donny kemungkinan besar akan berperan sebagai playmaker, pengatur pola penyerangan dan pertahanan. Sementara, Faisal akan melakoni peran sebagai gelandang bertahan, perusak skema serangan yang
dibangun tim lawan.
"Di Pro Duta, saya kurang berkontribusi gol saya rasa karena peran sebagai gelandang bertahan. Tapi saya nyaman di posisi itu," sebut eks pilar PSPS Pekanbaru.
Lantas apakah performa Pro Duta akan lebih baik dibanding putaran I atau akhirnya mampu membawa Faisal Azmi dkk akhirnya membuat tim tersebut lolos seperti targetnya, hasil di akhir musim nanti akan menjawab efektivitasnya. Namun yang pasti, atmosfer positif tengah menyambangi seluruh skuad.
Reuni duo penggawa eks Ayam Kinantan -julukan PSMS Medan-juga menjadi bagian baru di tim yang saat ini ditangani tiga pelatih, Slamet Riyadi-Ansyari Lubis-Muhammad Halim itu. Setelah merekrut Faisal Azmi di musim Divisi Utama 2011/2012 yang notabene merupakan penggawa PSMS musim sebelumnya (2010/2011). Dengan masuknya Donny membuat Faisal kembali merasakan kerja sama dengan tandem yang membawa PSMS Medan merengkuh babak delapan besar Divisi Utama 2010/2011.
Bagi Faisal, Donny merupakan rekan yang tepat untuk menjadi tandem di lini tengah. Apa lagi saat bersama-sama memperkuat PSMS saat dibesut Pelatih Suharto, dia dan Donny saling melengkapi.
"Kami dari PSMS setelah masuk delapan besar, sebenarnya manajemen mau pemainnya musim
depan tetap yang itu juga, tapi akhirnya tidak. Apalagi soal permainan, kami sangat cocok, istilahnya sehati. Saya, Donny dan bang Afan (M Afan Lubis) kalau sudah bermain, cocok sekali," katanya.
Ayah dua anak itu menilai, warna lini tengah Pro Duta pun semakin beragam. Selain Donny, ada pula Rahmad Hidayat yang saat ini menjadi pengoleksi gol terbanyak untuk Pro Duta bakal menjadi kombinasi yang apik. "Pelatih juga berharap kami bisa lebih kreatif lagi dan kami yakin untuk itu," ungkapnya.
Faisal Azmi merupakan gelandang bertahan yang dikenal dengan tipikal petarung dan tidak kenal takut berduel dengan pemain lawan. Sedangkan Donny bertipe pendistribusi bola dan membuka ruang bagi skema serangan.
Kendati tidak banyak melesakkan gol, selama di PSMS musim 2010/2011, Faisal berkontribusi dengan dua golnya ke gawang lawan seperti menghadapi Pro Titan (nama Pro Duta sebelumnya) di Teladan, serta satu gol saat menghadapi PSAP di delapan besar.
Sedangkan Donny yang bergabung ke PSMS di putaran II, berhasil menceploskan tiga gol. Satu gol saat menekuk PSSB Bireuen dengan skor 3-0, 1 gol memperkecil kekalahan saat ditekuk 3-1 oleh Persih Tembilahan dan menceploskan satu gol ke gawang Persiba Bantul di delapan besar.
Senada dengan Faisal, bagi Donny, bersama Faisal membangkitkan kembali memori PSMS Medan 2010 sebagai prestasi paling tinggi yang diraih PSMS sejak terdegradasi ke Divisi Utama 2009/2010.
"Masing-masing kami punya tiper berbeda. Kalau di Barca (Barcelona FC), bang Afan itu Xavi
Hernandez, saya Iniesta dan Faisal itu Sergio Busquets. Jadi satu dan yang lainnya saling melengkapi," beber eks pemain Persijap itu.
Beda peran seperti yang dilakoni saat berada di PSMS, berseragam Pro Duta, Donny kemungkinan besar akan berperan sebagai playmaker, pengatur pola penyerangan dan pertahanan. Sementara, Faisal akan melakoni peran sebagai gelandang bertahan, perusak skema serangan yang
dibangun tim lawan.
"Di Pro Duta, saya kurang berkontribusi gol saya rasa karena peran sebagai gelandang bertahan. Tapi saya nyaman di posisi itu," sebut eks pilar PSPS Pekanbaru.
Lantas apakah performa Pro Duta akan lebih baik dibanding putaran I atau akhirnya mampu membawa Faisal Azmi dkk akhirnya membuat tim tersebut lolos seperti targetnya, hasil di akhir musim nanti akan menjawab efektivitasnya. Namun yang pasti, atmosfer positif tengah menyambangi seluruh skuad.
(aww)