PSIS harus dipimpin orang gila bola
A
A
A
Sindonews.com - Musim ini PSIS telah gagal untuk melaju ke Indonesia Super League (ISL), namun, jangan sampai kegagalan tersebut membuat PSIS semakin terpuruk. Gagal musim ini belum tentu gagal musim depan.
Di era sepak bola sebagai industri, dibutuhkan sosok yang benar-benar mampu mengelola bola dengan baik, profesional dan berpengalaman dalam mengelola sebuah tim sebesar PSIS.
Di Kota Semarang sebenarnya cukup banyak orang-orang yang memiliki cukup kemampuan untuk membawa Mahesa Jenar ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Sebut saja Setyo Agung Nugroho Manajer tim PSIS musim, ini. Dia kenyang pengalaman di dunia sepakbola, dan bersama PSIS sudah 10 tahun lamanya. Kemudian, ada Yoyok Sukawi, yang juga tidak kalah pengalaman, dengan Agung, dan beberapa nama lainnya.
Bahkan Yoyok terang-terangan bersedia kembali memimpin PSIS dan membawa PSIS ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, jika pengurus memberikan rekomendasi. Ketua Umum Panser Biru Mario Baskoro mengatakan, kegagalan PSIS musim ini harus menjadi pelajaran berharga bagi manajemen yang akan datang. "Kagagalan kemarin, adalah pelajaran bagi kita semua," katanya.
Dia berharap, manajemen PSIS musim depan diisi oleh orang-orang yang benar-benar gila bola dan benar-benar mencurahkan semua pikirannya untuk membawa PSIS ke kasta tertinggi.
"Yang penting manajemen musim depan harus gila bola, jangan hanya sekedar mencari ketenaran apalagi mencari keuntungan dari sepak bola," katanya.
Disinggung mengenai, munculnya kabar kemungkinan duet Agung dan Yoyok Sukawi, Mario mengaku, siapapun bisa memimpin PSIS. "Mereka memiliki pengalaman. Minimal sosok seperti Dia," katanya.
Dia menilai, PSIS musim depan harus melakukan perombakan besar, demi bisa mengankat prestasi tim di kancah sepakbola Indonesia. Perombakan tidak hanya dilakukan di jajaran manajemen namun juga pelatih, dan pemain. Menurutnya dengan melakukan perombakan, Prestasi PSIS bisa semakin baik dan bisa berjaya seperti era 90an. “Perombakan jelas harus dilakukan, supaya tim ini semakin sempurna,” katanya.
Berkaca pada musim ini, manajemen musim depan harus benar-benar mampu memilih pemain dan pelatih yang berkarakter. Pemain yang dipilih tidak hanya memiliki skill tetapi juga memiliki tekad untuk membawa PSIS ke kasta tertinggi.
Di era sepak bola sebagai industri, dibutuhkan sosok yang benar-benar mampu mengelola bola dengan baik, profesional dan berpengalaman dalam mengelola sebuah tim sebesar PSIS.
Di Kota Semarang sebenarnya cukup banyak orang-orang yang memiliki cukup kemampuan untuk membawa Mahesa Jenar ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Sebut saja Setyo Agung Nugroho Manajer tim PSIS musim, ini. Dia kenyang pengalaman di dunia sepakbola, dan bersama PSIS sudah 10 tahun lamanya. Kemudian, ada Yoyok Sukawi, yang juga tidak kalah pengalaman, dengan Agung, dan beberapa nama lainnya.
Bahkan Yoyok terang-terangan bersedia kembali memimpin PSIS dan membawa PSIS ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, jika pengurus memberikan rekomendasi. Ketua Umum Panser Biru Mario Baskoro mengatakan, kegagalan PSIS musim ini harus menjadi pelajaran berharga bagi manajemen yang akan datang. "Kagagalan kemarin, adalah pelajaran bagi kita semua," katanya.
Dia berharap, manajemen PSIS musim depan diisi oleh orang-orang yang benar-benar gila bola dan benar-benar mencurahkan semua pikirannya untuk membawa PSIS ke kasta tertinggi.
"Yang penting manajemen musim depan harus gila bola, jangan hanya sekedar mencari ketenaran apalagi mencari keuntungan dari sepak bola," katanya.
Disinggung mengenai, munculnya kabar kemungkinan duet Agung dan Yoyok Sukawi, Mario mengaku, siapapun bisa memimpin PSIS. "Mereka memiliki pengalaman. Minimal sosok seperti Dia," katanya.
Dia menilai, PSIS musim depan harus melakukan perombakan besar, demi bisa mengankat prestasi tim di kancah sepakbola Indonesia. Perombakan tidak hanya dilakukan di jajaran manajemen namun juga pelatih, dan pemain. Menurutnya dengan melakukan perombakan, Prestasi PSIS bisa semakin baik dan bisa berjaya seperti era 90an. “Perombakan jelas harus dilakukan, supaya tim ini semakin sempurna,” katanya.
Berkaca pada musim ini, manajemen musim depan harus benar-benar mampu memilih pemain dan pelatih yang berkarakter. Pemain yang dipilih tidak hanya memiliki skill tetapi juga memiliki tekad untuk membawa PSIS ke kasta tertinggi.
(irc)