PSS: Sanksi tegas harus ditegakkan

Kamis, 12 September 2013 - 16:36 WIB
PSS: Sanksi tegas harus...
PSS: Sanksi tegas harus ditegakkan
A A A
Sindonews.com - PSS Sleman meminta agar laga kontra tuan rumah Persis LPIS yang berakhir rusuh itu bisa dituntaskan. Sore ini, Komdis PSSI memanggil PT LPIS seputar laga tersebut. PSS berharap agar sanksi tegas tetap diberikan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Manager Operasional PSS Sleman Rumadi mengatakan, sebenarnya kejadian tersebut bisa dihindari jika semua pihak taat dan tertib kepada aturan yang lebih tinggi (PSSI). "Kami bertanding melawan tim yang sudah didiskualifikasi. Tapi PT LPIS tetap mengijinkan laga tetap digelar," katanya, Kamis (12/9/2013).

Menurut dia, akibat pemaksaan laga tetap digelar, tim Elang Jawa mengalami kerugian secara material maupun mental. Secara material, PSS merugi cukup besar karena harus bertanding dengan tim yang sebenarnya sudah didiskualifikasi. "Dari insiden itu, sejumlah pemain sempat trauma, bahkan satu pemain (Satrio Aji) kepalanya bocor akibat lemparan benda keras dari penonton," jelasnya, Kamis (12/9/2013).

Menanggapi sidang Komdis PSSI dan PT LPIS, Rumadi berharap agar hukum ditegakkan, salah satunya dengan tetap memberikan sanksi kepada tim yang sudah menjalani kalah WO sebanyak dua kali atau lebih. "Aturan WO dua kali itu sanksinya diskualifikasi, ya harus ditatai. Peraturan itu dibuat untuk ditaati, bukan dilanggar," tegasnya.

Rumadi juga mengomentari pernyataan Persis LPIS yang baru mengalami kalah WO sekali dan mengklaim belum layak dijatuhi sanksi diskualifikasi. "Bagi kami, alasan itu (baru kalah sekali) sangat lemah. Tim seperti Persemalra meski sudah berkali-kali tidak bertanding resmi selama belum ada SK, berarti belum bubar. SK itu baru turun 29 September, sebelum tanggal tersebut Persemalra belum dinyatakan bubar. Artinya, jika ada tim yang tidak bertanding ke sana (Persis LPIS dan Persires), berarti kalah WO," bebernya.

Dia mendorong agar Komdis PSSI tetap berpegang teguh kepada peraturan yang sudah dibuatnya. "Kalau sudah menjatuhkan sanksi diskualifikasi, ya jalankan itu. Ini untuk kebaikan bersama, agar tim juga lebih berhati-hati dan profesional," tuturnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0108 seconds (0.1#10.140)