Garuda Muda kalah segalanya
A
A
A
Sindonews.com --Tim nasional (Timnas) Indonesia akhirnya menelan kekalahan di pertandingan ketiga AFF U-19 Youth Championship 2013 kontra Vietnam. Indonesia kalah segalanya dan harus mengakui kemapanan Vietnam dengan skor 2-1 di Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (14/9) malam.
Gol cepat yang dikreasi Evan Dimas di menit pertama, ternyata tidak mewakili performa Garuda Muda. Justru anak-anak muda Vietnam yang memainkan sepakbola brilian dan membalas keunggulan Indonesia melalui Pham Doc Hui menit 30' dan Nguyen Van Toan menit 34'.
Sungguh penampilan yang tidak prospektif dari Garuda Muda di depan sekitar 20.000 supporter sendiri. Sepanjang babak pertama hanya menciptakan satu peluang lewat tendangan Evan Dimas yang menjadi gol di menit pertama. Ya, satu peluang dan ternyata gol tersebut bukan sebuah awal bagus untuk fase berikutnya.
Vietnam yang mencoba bangkit mulai menunjukkan kelasnya. Permainan penuh percaya diri, rapi dalam menyerang, serta organisasi yang matang dipertontonkan anak asuh Grachen Guillaume. Sangat mengherankan tuan rumah menjadi pihak yang terus tertekan. Pertahanan Indonesia tak kuat menahan kecerdasan pergerakan pemain Vietnam.
Lima peluang bersih dihasilkan Luong Xuan Truong dkk yang dua di antaranya dikonversi menjadi gol. Back four Indonesia kacau balau menghadang kombinasi serangan sayap dan tengah Vietnam. Indonesia tak menunjukkan prospek positif sepanjang babak pertama.
Terjebak pada bola-bola panjang, kehilangan bola dengan sepele, rusaknya konsentrasi, seakan sudah menjadi penyakit lawas Garuda Muda. Itu sudah terjadi saat pertandingan kontra Myanmar dan sama sekali tidak ada perbaikan di laga berikutnya. Pemain juga sudah terlihat kelelahan karena tak ada rotasi berarti di tiga laga.
Babak kedua sempat ada progres menjanjikan ketika pemain sudah bisa keluar dari tekanan. Lapangan tengah yang dikomando Evan Dimas mulai nyaman memainkan bola dan melakukan penetrasi yang sempat memberi ancaman pada gawang Vietnam. Sayang kreatifitas Garuda Muda terlambat.
Vietnam sudah melakukan antisipasi dengan menumpuk pemain di tengah dan tidak mau meninggalkan daerah pertahanan. Situasi ini membuat Indonesia semakin sulit menembus benteng, baik melalui long pass ke tiga striker maupun bola-bola pendek dari tengah.
Kedisiplinan pemain Vietnam menjadi salah satu kunci yang harus digarisbawahi. Mereka tidak membiarkan pemain Indonesia nyaman menguasai bola dan langsung turun membangun kekuatan di pertahanan ketika kalah dalam permainan. Hal yang tidak dilakukan Indonesia sepanjang pertadingan.
Dengan hasil ini, Vietnam kokoh di puncak klasemen Grup B dengan 9 poin hasil kemenangan di tiga laga. Sedangkan Indonesia terkudeta ke posisi kedua dengan tetap menabung enam angka. Indonesia kembali bakal melakoni pertandingan berat kontra Thailand pada Senin (16/9) di Gelora Delta Sidoarjo.
"Begitu kami unggul, para pemain tak bisa mempertahankan permainan dan cenderung menurun. Gol Vietnam terjadi karena kesalahan individu pemain. Ini menjadi pelajaran bagi pemain muda agar terus meningkatkan permainan lagi. Selamat untuk tim Vietnam," ujar Pelatih Indonesia U-19 Indra Sjafri.
Soal perubahan formasi 4-3-3 yang mulai kesulitan diterapkan menghadapi tim kuat, Indra bakal melakukan evaluasi sebelum pertandingan kontra Thailand. Evaluasi juga terkait faktor kelelahan pemain yang membuat beberapa pemain kurang optimal, misalnya Maldini dan pemain belakang.
Sementara, Pelatih Vietnam Grachen Guillaume mengungkap, "Tim kami berhasil mengambil permainan dari Indonesia dan kuncinya ada di 45 menit babak pertama. Indonesia tim bagus dan kami harus menunjukkan performa istimewa untuk mendapatkan kemenangan. Kami melakukan dengan baik."
Guillaume juga meminta pemain tidak mengendurkan pressing di babak kedua karena dirinya sudah memprediksi Indonesia bakal berusaha bangkit. "Kami agak sulit di babak kedua tapi pemain cukup tenang menghadapi tekanan dan tetap fokus," tandasnya. (kukuh setyawan)
Susunan Pemain :
Indonesia:
Ravi Mudianto (gk), Putu Gede Antara, Fatchurrohman, Sahrul Kurniawan, Hansamu Yama; Evan Dimas, Paulo Sitanggang, Zulfiandi; Maldini/Dinan Javier, Muchlis Hadi/M Dimas, Ilham Udin.
Vietnam:
Le Van Truong (gk), Le Van Son, Tran Huu Dong, Truong Van Tbiet, Nguyen Phong; Nguyen Tuan Anh, Nguyen Van Toan, Nguyen Cong Phuong, Pham Duc Huy; Hoang Thanh Tung, Luong Xuan Truong.
Gol cepat yang dikreasi Evan Dimas di menit pertama, ternyata tidak mewakili performa Garuda Muda. Justru anak-anak muda Vietnam yang memainkan sepakbola brilian dan membalas keunggulan Indonesia melalui Pham Doc Hui menit 30' dan Nguyen Van Toan menit 34'.
Sungguh penampilan yang tidak prospektif dari Garuda Muda di depan sekitar 20.000 supporter sendiri. Sepanjang babak pertama hanya menciptakan satu peluang lewat tendangan Evan Dimas yang menjadi gol di menit pertama. Ya, satu peluang dan ternyata gol tersebut bukan sebuah awal bagus untuk fase berikutnya.
Vietnam yang mencoba bangkit mulai menunjukkan kelasnya. Permainan penuh percaya diri, rapi dalam menyerang, serta organisasi yang matang dipertontonkan anak asuh Grachen Guillaume. Sangat mengherankan tuan rumah menjadi pihak yang terus tertekan. Pertahanan Indonesia tak kuat menahan kecerdasan pergerakan pemain Vietnam.
Lima peluang bersih dihasilkan Luong Xuan Truong dkk yang dua di antaranya dikonversi menjadi gol. Back four Indonesia kacau balau menghadang kombinasi serangan sayap dan tengah Vietnam. Indonesia tak menunjukkan prospek positif sepanjang babak pertama.
Terjebak pada bola-bola panjang, kehilangan bola dengan sepele, rusaknya konsentrasi, seakan sudah menjadi penyakit lawas Garuda Muda. Itu sudah terjadi saat pertandingan kontra Myanmar dan sama sekali tidak ada perbaikan di laga berikutnya. Pemain juga sudah terlihat kelelahan karena tak ada rotasi berarti di tiga laga.
Babak kedua sempat ada progres menjanjikan ketika pemain sudah bisa keluar dari tekanan. Lapangan tengah yang dikomando Evan Dimas mulai nyaman memainkan bola dan melakukan penetrasi yang sempat memberi ancaman pada gawang Vietnam. Sayang kreatifitas Garuda Muda terlambat.
Vietnam sudah melakukan antisipasi dengan menumpuk pemain di tengah dan tidak mau meninggalkan daerah pertahanan. Situasi ini membuat Indonesia semakin sulit menembus benteng, baik melalui long pass ke tiga striker maupun bola-bola pendek dari tengah.
Kedisiplinan pemain Vietnam menjadi salah satu kunci yang harus digarisbawahi. Mereka tidak membiarkan pemain Indonesia nyaman menguasai bola dan langsung turun membangun kekuatan di pertahanan ketika kalah dalam permainan. Hal yang tidak dilakukan Indonesia sepanjang pertadingan.
Dengan hasil ini, Vietnam kokoh di puncak klasemen Grup B dengan 9 poin hasil kemenangan di tiga laga. Sedangkan Indonesia terkudeta ke posisi kedua dengan tetap menabung enam angka. Indonesia kembali bakal melakoni pertandingan berat kontra Thailand pada Senin (16/9) di Gelora Delta Sidoarjo.
"Begitu kami unggul, para pemain tak bisa mempertahankan permainan dan cenderung menurun. Gol Vietnam terjadi karena kesalahan individu pemain. Ini menjadi pelajaran bagi pemain muda agar terus meningkatkan permainan lagi. Selamat untuk tim Vietnam," ujar Pelatih Indonesia U-19 Indra Sjafri.
Soal perubahan formasi 4-3-3 yang mulai kesulitan diterapkan menghadapi tim kuat, Indra bakal melakukan evaluasi sebelum pertandingan kontra Thailand. Evaluasi juga terkait faktor kelelahan pemain yang membuat beberapa pemain kurang optimal, misalnya Maldini dan pemain belakang.
Sementara, Pelatih Vietnam Grachen Guillaume mengungkap, "Tim kami berhasil mengambil permainan dari Indonesia dan kuncinya ada di 45 menit babak pertama. Indonesia tim bagus dan kami harus menunjukkan performa istimewa untuk mendapatkan kemenangan. Kami melakukan dengan baik."
Guillaume juga meminta pemain tidak mengendurkan pressing di babak kedua karena dirinya sudah memprediksi Indonesia bakal berusaha bangkit. "Kami agak sulit di babak kedua tapi pemain cukup tenang menghadapi tekanan dan tetap fokus," tandasnya. (kukuh setyawan)
Susunan Pemain :
Indonesia:
Ravi Mudianto (gk), Putu Gede Antara, Fatchurrohman, Sahrul Kurniawan, Hansamu Yama; Evan Dimas, Paulo Sitanggang, Zulfiandi; Maldini/Dinan Javier, Muchlis Hadi/M Dimas, Ilham Udin.
Vietnam:
Le Van Truong (gk), Le Van Son, Tran Huu Dong, Truong Van Tbiet, Nguyen Phong; Nguyen Tuan Anh, Nguyen Van Toan, Nguyen Cong Phuong, Pham Duc Huy; Hoang Thanh Tung, Luong Xuan Truong.
(wbs)