Yoyok Sukawi dipersilahkan kembali ke PSIS
A
A
A
Sindonews.com – Jalan Yoyok Sukawi untuk kembali menangani PSIS Semarang nampaknya semakin dekat. Pasalnya Plt Walikota, Semarang Hendrar Prihadi,menyambut baik rencana Yoyok. Plt Walikota tidak hanya menyambut baik, bahkan dirinya menyatakan tidak perlu memberikan rekomendasi, seperti peryataan Yoyok kepada media beberapa waktu lalu.
Hendi sapaan Akrab Hendrar Prihadi, mengatakan, tidak perlu dirinya memberikan rekomendasi, seperti yang diberitakan oleh media selama ini. Menurut Dia, rekomendasi cukup dari pengurus harian PSIS.
Sebagaimana diketahui, Sebelumnya, Yoyok menyatakan siap untuk kembali menangani PSIS Semarang asalkan mendapatkan mandat dari Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi. Tidak hanya ingin kembali mengurusi PSIS, Yoyok bahkan, siap menjadi salah satu Investor untuk PSIS, sehingga PSIS tidak lagi mengalami krisis finansial.
"Saya kenal dekat dengan mas Yoyok, kalau Dia berkenan ya Alhamdulillah. Tidak perlu lah menunggu rekomendasi dari saya, kan saya bukan pengurus, cukup dari pengurus harian saja. Saya ini cukup membantu dari belakang saja," katanya.
Dia berharap siapapun nantinya yang memegang kendali Mahesa Jenar musim depan adalah orang yang benar-benar mencintai PSIS dan mau berkorban untuk kemajuan dan peningkatan prestasi PSIS.
Menurut Hendi, yang saat ini harus segera dilakukan PSIS adalah segera mengisi kekosongan kursi ketua umum PSIS terlebih dahulu. Ketua umum PSIS sampai saat ini masih dipegang oleh mantan Walikota Semarang Soemarmo. Akan tetapi, Soemarmo, tidak lagi bisa aktif karena terjerat kasus korupsi yang memaksanya mendekam di LP Cipinang.
Dengan sudah adanya ketua umum, maka organisasi PSIS akan mampu berjalan dengan baik, dan segera melakukan koordinasi untuk membentuk manajemen dan membentuk tim yang kuat untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim depan.
Mengenai dirinya yang dicalonkan sebagai ketua umum yang baru, Hendi menyarankan untuk segera mencari orang saja yang lebih mampu mengorganisir PSIS. Menurutnya, kesibukaanya menjadi di pemerintahan tidak bisa ditinggalkan. "Kalau saya jangan, saya hanya bisa membantu dari belakang," tandasnya. (andik sismanto)
Turn off for: Indonesian
Menpora sayangkan PSSI beri sanksi bagi Persib
Sindonews.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menyayangkan sanksi yang diberikan PSSI bagi Persib Bandung dan bobotoh akibat kerusuhan di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Persib dihukum untuk denda sebanyak Rp50 juta. Selain itu, bobotoh juga disanksi tidak boleh menyaksikan laga tandang Persib selama setahun.
Yang disesalkan Roy adalah pemberian sanksi yang terkesan terburu-buru. Sebab pihak-pihak yang dinilai kompeten memberikan keterangan seputar kerusuhan tidak dilibatkan.
"Saya sendiri sebenarnya sangat menyesalkan kalau PSSI tuh buru-buru atau cepat-cepat memberikan sanksi," kata Roy di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat (20/9/2013).
Ia mengaku tahu bagaimana kejadian sebenarnya sehingga terjadi kerusuhan. "Saya ada di tempat waktu itu ketika kejadian di stadion," ungkapnya.
Roy mengaku ikut bertanggungjawab atas kerusuhan itu. Sebab ia yang berkeinginan agar Persija vs Persib tetap digelar. Tak hanya itu, ia berkeinginan agar laga tersebut dihadiri suporter kedua tim.
"Memang saya yang menyatakan bahwa pertandingan itu harus ada, harus ada penontonnya," tutur politisi Partai Demokrat.
Ia berharap PSSI mempertimbangkan sanksi tersebut. Sebagai langkahnya, Roy mengaku terus berkomunikasi dengan Ketua PSSI Djohar Arifin dan Ketua Komdis Hinca Pandjaitan.
Roy bahkan menyatakan kesiapannya jika dipanggil PSSI untuk memberikan keterangan. "Saya selalu siap menegakkan kebenaran," tandasnya.
Hendi sapaan Akrab Hendrar Prihadi, mengatakan, tidak perlu dirinya memberikan rekomendasi, seperti yang diberitakan oleh media selama ini. Menurut Dia, rekomendasi cukup dari pengurus harian PSIS.
Sebagaimana diketahui, Sebelumnya, Yoyok menyatakan siap untuk kembali menangani PSIS Semarang asalkan mendapatkan mandat dari Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi. Tidak hanya ingin kembali mengurusi PSIS, Yoyok bahkan, siap menjadi salah satu Investor untuk PSIS, sehingga PSIS tidak lagi mengalami krisis finansial.
"Saya kenal dekat dengan mas Yoyok, kalau Dia berkenan ya Alhamdulillah. Tidak perlu lah menunggu rekomendasi dari saya, kan saya bukan pengurus, cukup dari pengurus harian saja. Saya ini cukup membantu dari belakang saja," katanya.
Dia berharap siapapun nantinya yang memegang kendali Mahesa Jenar musim depan adalah orang yang benar-benar mencintai PSIS dan mau berkorban untuk kemajuan dan peningkatan prestasi PSIS.
Menurut Hendi, yang saat ini harus segera dilakukan PSIS adalah segera mengisi kekosongan kursi ketua umum PSIS terlebih dahulu. Ketua umum PSIS sampai saat ini masih dipegang oleh mantan Walikota Semarang Soemarmo. Akan tetapi, Soemarmo, tidak lagi bisa aktif karena terjerat kasus korupsi yang memaksanya mendekam di LP Cipinang.
Dengan sudah adanya ketua umum, maka organisasi PSIS akan mampu berjalan dengan baik, dan segera melakukan koordinasi untuk membentuk manajemen dan membentuk tim yang kuat untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim depan.
Mengenai dirinya yang dicalonkan sebagai ketua umum yang baru, Hendi menyarankan untuk segera mencari orang saja yang lebih mampu mengorganisir PSIS. Menurutnya, kesibukaanya menjadi di pemerintahan tidak bisa ditinggalkan. "Kalau saya jangan, saya hanya bisa membantu dari belakang," tandasnya. (andik sismanto)
Turn off for: Indonesian
Menpora sayangkan PSSI beri sanksi bagi Persib
Sindonews.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menyayangkan sanksi yang diberikan PSSI bagi Persib Bandung dan bobotoh akibat kerusuhan di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Persib dihukum untuk denda sebanyak Rp50 juta. Selain itu, bobotoh juga disanksi tidak boleh menyaksikan laga tandang Persib selama setahun.
Yang disesalkan Roy adalah pemberian sanksi yang terkesan terburu-buru. Sebab pihak-pihak yang dinilai kompeten memberikan keterangan seputar kerusuhan tidak dilibatkan.
"Saya sendiri sebenarnya sangat menyesalkan kalau PSSI tuh buru-buru atau cepat-cepat memberikan sanksi," kata Roy di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat (20/9/2013).
Ia mengaku tahu bagaimana kejadian sebenarnya sehingga terjadi kerusuhan. "Saya ada di tempat waktu itu ketika kejadian di stadion," ungkapnya.
Roy mengaku ikut bertanggungjawab atas kerusuhan itu. Sebab ia yang berkeinginan agar Persija vs Persib tetap digelar. Tak hanya itu, ia berkeinginan agar laga tersebut dihadiri suporter kedua tim.
"Memang saya yang menyatakan bahwa pertandingan itu harus ada, harus ada penontonnya," tutur politisi Partai Demokrat.
Ia berharap PSSI mempertimbangkan sanksi tersebut. Sebagai langkahnya, Roy mengaku terus berkomunikasi dengan Ketua PSSI Djohar Arifin dan Ketua Komdis Hinca Pandjaitan.
Roy bahkan menyatakan kesiapannya jika dipanggil PSSI untuk memberikan keterangan. "Saya selalu siap menegakkan kebenaran," tandasnya.
(wbs)