Dua negara mundur, sepuluh negara siap tempur

Sindonews.com - Sepuluh negara dipastikan berlomba di cabang olahraga Panahan pada Islamic Solidarity Games (ISG) III/2013 yang dimulai Selasa (24/9). Kesepuluh negara tersebut yakni Azerbaijan, Mesir, Indonesia, Iran, Saudi Arabia, Libya, Qatar, Turki, Bangladesh dan Malaysia

Awalnya, ada 12 negara yang telah menyatakan kesiapannya untuk mengikuti multi even olahraga antar negara anggota Organisasi Kerjasana Islam (OKI). Namun, setelah Technical Meeting (TM) yang dilakukan Senin (23/9), dua negara peserta yakni Uganda dan Tajikistan tidak menghadiri tanpa adanya konfirmasi sehingga dianggap mengundurkan diri.

Panitia Daerah cabor Panahan, Ibnu mengatakan, ada sepuluh medali yang akan diperebutkan pada perhelatan ISG III-2013. Medali tersebut diperebutkan dari nomor pertandingan yang akan digelar seperti recurve putra dan putri, compound putra-putri, team recurve putra-putri, team compound-putra putri dan induvidual recurve putra-putri.

"Kita tidak mengetahui alasan mundurnya dua negara itu di cabor panahan setelah TM selesai. Tetapi berdasarkan kesepakatan, apabila ada peserta yang tidak mengikuti TM maka mereka dianggap mengundurkan diri,"jelasnya.

Setelah TM, semua kontingen diperbolehkan untuk melakukan uji coba agar mereka bisa mengetahui arah angin di venue pertandingan yang akan digunakan nanti. Sejumlah atlet dari Indonesia, Iran, Malaysia dan Saudi Arabia tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk melakukan uji coba venue.

Dia menjelaskan, venue panahan sendiri sudah dalam kondisi 100 persen dan sangat siap menggelar ISG, pengerjaan-pengerjaan berat secara umum seperti perataan lahan dengan alat-alat berat, lalu pengerjaan detail seperti penanaman rumput-rumput, pembuatan saluran air pencegah genangan air di Venue Panahan, pemasangan paving block semua sudah rampung.

"Kita tinggalkan menunggu pertandingan panahan digelar sembari merampungkan pemasangan perlengkapan pendukung yang belum diinstalasi atau dipasang seperti rangka-rangka tenda dan tribun dan tenda kecil untuk atlet ofisial, wasit dan media. Nanti khusus media kita menyiapkan ruangan khusus untuk mengambil hasil pertandingan. Selain itu ada juga media center dan tempat khusus bagi fotografer dan jurnalis agar tidak menggangu jalannya pertandingan,"bebernya.