Telat bentuk penggawa, PSIS bisa ketinggalan kereta
A
A
A
Sindonews.com - PSIS Semarang masih belum juga menunjukkan tanda-tanda persiapan pembentukan tim. Padahal kompetisi Divisi Utama tinggal menyisaka waktu hanya empat bulan. Jika PSIS tidak segera melakukan pembentukan tim, pastinya persiapan PSIS untuk menghadapi musim depan akan kurang maksimal.
Sampai saat ini PSIS masih berkutat pada upaya untuk mencari sosok ketua umum yang baru. Namun demikian untuk mencari ketua umum yang baru nampaknya juga akan memakan waktu yang cukup lama pasalnya sampai saat ini pengurus harian juga belum menggelar musyawarah bersama 25 klub anggota PSIS.
Sejumlah nama calon ketua umum yang sudah muncul pun belum mengerucut. Bahkan plt Walikota Hendrar Prihadi yang digadang-gadang menjadi ketua umum sudah menyatakan sikap menolak ditunjukan sebagai ketua umum.
Jika berkaca pada musim lalu, PSIS Semarang sudah melakukan pembentukan tim lima bulan sebelum kompetisi. Musim lalu PSIS menggelar seleksi pada bulan Oktober dan bulan November sudah terbentuk, dan mulai melakukan uji coba.
Meskipun melakukan persiapan dalam waktu yang cukup yakni lima bulan, namun kenyataannya tidak mampu bersaing dan gagal lolos ke ISL. Dengan belum adanya tanda-tanda persiapan pembentukan tim PSIS memang sangat disayangkan.
Padahal, untuk melakukan persiapan matang paling tidak butuh waktu enam bulan. Menurut Yoyok Sukawi, persiapan PSIS saat ini sudah sangat terlambat, mengingat kompetisi hanya beberapa bulan lagi. ''Ya bisa dikatakan telat, tetapi semua masih bisa terjadi,” katanya Yoyok.
Yoyok yang digadang-gadang kembali mengurusi PSIS, ini mengatakan, ada solusi untuk mengatasi keterlabatan persiapan PSIS Semarang, yakni tetap mempertahankan sebagian besar pemain-pemain musim lalu dan melakukan tambal sulam.”Ya salah satunya itu (mempertahankan pemain lama),” imbuhnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Sekum Panser Biru, Mario Baskoro. Menurutnya PSIS harus bergerak cepat untuk mengejar ketertinggalan dalam hal persiapan pembentukan tim.
''Sekarang ini seharusnya sudah mulai melakukan seleksi pemain. Kita para suporter juga menunggu, kalau tidak segera persiapan PSIS bisa kurang matang. Padahal seharunya mulai sekarang ini sudah ada tim,” kata ketua Umum Panser Biru, Mario Baskoro.
Persiapan PSIS Semarang memang saat ini sudah terlambat mengingat tim-tim lain sudah mulai melakukan persiapan untuk menghadapi musim depan. Sebut saja PSCS Cilacap dan Persitema Temanggung. Dua klub ini sudah mulai melakukan pembentukan tim. PSCS Memutuskan untuk mempertahankan 70 persen pemainnya sedangkan Persitema mempertahankan 50 persen pemainnya.
Sampai saat ini PSIS masih berkutat pada upaya untuk mencari sosok ketua umum yang baru. Namun demikian untuk mencari ketua umum yang baru nampaknya juga akan memakan waktu yang cukup lama pasalnya sampai saat ini pengurus harian juga belum menggelar musyawarah bersama 25 klub anggota PSIS.
Sejumlah nama calon ketua umum yang sudah muncul pun belum mengerucut. Bahkan plt Walikota Hendrar Prihadi yang digadang-gadang menjadi ketua umum sudah menyatakan sikap menolak ditunjukan sebagai ketua umum.
Jika berkaca pada musim lalu, PSIS Semarang sudah melakukan pembentukan tim lima bulan sebelum kompetisi. Musim lalu PSIS menggelar seleksi pada bulan Oktober dan bulan November sudah terbentuk, dan mulai melakukan uji coba.
Meskipun melakukan persiapan dalam waktu yang cukup yakni lima bulan, namun kenyataannya tidak mampu bersaing dan gagal lolos ke ISL. Dengan belum adanya tanda-tanda persiapan pembentukan tim PSIS memang sangat disayangkan.
Padahal, untuk melakukan persiapan matang paling tidak butuh waktu enam bulan. Menurut Yoyok Sukawi, persiapan PSIS saat ini sudah sangat terlambat, mengingat kompetisi hanya beberapa bulan lagi. ''Ya bisa dikatakan telat, tetapi semua masih bisa terjadi,” katanya Yoyok.
Yoyok yang digadang-gadang kembali mengurusi PSIS, ini mengatakan, ada solusi untuk mengatasi keterlabatan persiapan PSIS Semarang, yakni tetap mempertahankan sebagian besar pemain-pemain musim lalu dan melakukan tambal sulam.”Ya salah satunya itu (mempertahankan pemain lama),” imbuhnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Sekum Panser Biru, Mario Baskoro. Menurutnya PSIS harus bergerak cepat untuk mengejar ketertinggalan dalam hal persiapan pembentukan tim.
''Sekarang ini seharusnya sudah mulai melakukan seleksi pemain. Kita para suporter juga menunggu, kalau tidak segera persiapan PSIS bisa kurang matang. Padahal seharunya mulai sekarang ini sudah ada tim,” kata ketua Umum Panser Biru, Mario Baskoro.
Persiapan PSIS Semarang memang saat ini sudah terlambat mengingat tim-tim lain sudah mulai melakukan persiapan untuk menghadapi musim depan. Sebut saja PSCS Cilacap dan Persitema Temanggung. Dua klub ini sudah mulai melakukan pembentukan tim. PSCS Memutuskan untuk mempertahankan 70 persen pemainnya sedangkan Persitema mempertahankan 50 persen pemainnya.
(aww)