Ferry Rotinsulu gantung sarung tangan di SFC
A
A
A
Sindonews.com - Musim 2012/2013 merupakan kompetisi paling kelam yang harus dilalui penjaga gawang utama Sriwijaya, Ferry Rotinsulu. Pasalnya, sang kiper hanya bisa bermain dalam lima pertandingan dan satu partai lagi sebagai pemain pengganti.
Hantaman cedera kambuhan menjadi penyebab mengapa pemain yang telah sembilan musim bersama Laskar Wong Kito ini, lebih banyak duduk di bangku cadangan. Ferry pun menyerahkan sarung tangan kiper ke Rivky Mokodompit, setelah mengalami gangguan fraktur Os. Patella sinitra dan fraktur distal sinitra (retak dibagian tulang tempurung lutut dan tulang pahan bagian belakang) pada kaki kirinya, serta masalah yang juga mendera lutut kanannya.
Mirisnya disaat Ferry terus menepi di bench, performa kiper kedua SFC Rivky Mokodompit mengalami progres yang siginifikan. Hanya saja, meski bermain di lima pertandingan dan sekali sebagai pemain pengganti, tapi Ferry tetap memberikan kontribusi dan hanya kebobolan 3 kali.
Sayangnya, usai melewati musim ini jala gawang SFC kemasukan 61 kali. Sangat berbeda saat SFC menjadi juara di musim 2011/2012 yang hanya kebobolan 31 kali. Puncak dari cedera yang dialami Ferry, setelah terapi tradisional yang digunakannya selama ini tak kunjung berhasil, maka pada pertengahan Juli (14/7) lalu, dirinya harus naik meja operasi.
Kiper kelahiran Palu ini menjalani operasi cedera lutut kirinya di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang. Usai menjalani operasi tersebut, Ferry pun disaarankan harus beristirahat sekitar 4-5 bulan. Nah, mendengar kabar pemberitaan bahwa dirinya mungkin tidak akan dipakai SFC untuk musim depan, Ferry pun bereaksi. ''Saya sudah cinta mati dengan SFC dan saya tidak akan bermain di klub manapun kecuali SFC,” tegas Ferry.
Mantan penjaga gawang Timnas Indonesia ini mengungkapkan, terhadap kondisinya pasca operasi yang telah dilalui pada medio Juli lalu, sekarang sudah bisa berlari dan sedang tahap mulai latiha.
''Kalau dari perhitungan saya, jika ISL musim depan digelar pada Februari 2014, artinya sudah lebih 7 bulan dari operasi yang saya lakukan. Sesuai dengan waktu yang dianjurkan dokter, mulai dari tahapan operasi, pemulihan dan latihan sudah saya lakukan,” sambungnya.
Tentang nasibnya bersama SFC musim depan, Ferry masih sangat berharap dirinya terus mendapatkan kepercayaan dari manajemen, untuk tetap mengenakan seragam SFC.
''Semua yang saya inginkan dari sepak bola sudah saya dapat bersama SFC. Begitu banyak orang yang berjasa untuk karir saya, jadi saya harus memberikan yang lebih baik lagi untuk SFC dan untuk suporter setia SFC. Saya sendiri pasti akan siap bermain di musim depan,” tutupnya.
Hantaman cedera kambuhan menjadi penyebab mengapa pemain yang telah sembilan musim bersama Laskar Wong Kito ini, lebih banyak duduk di bangku cadangan. Ferry pun menyerahkan sarung tangan kiper ke Rivky Mokodompit, setelah mengalami gangguan fraktur Os. Patella sinitra dan fraktur distal sinitra (retak dibagian tulang tempurung lutut dan tulang pahan bagian belakang) pada kaki kirinya, serta masalah yang juga mendera lutut kanannya.
Mirisnya disaat Ferry terus menepi di bench, performa kiper kedua SFC Rivky Mokodompit mengalami progres yang siginifikan. Hanya saja, meski bermain di lima pertandingan dan sekali sebagai pemain pengganti, tapi Ferry tetap memberikan kontribusi dan hanya kebobolan 3 kali.
Sayangnya, usai melewati musim ini jala gawang SFC kemasukan 61 kali. Sangat berbeda saat SFC menjadi juara di musim 2011/2012 yang hanya kebobolan 31 kali. Puncak dari cedera yang dialami Ferry, setelah terapi tradisional yang digunakannya selama ini tak kunjung berhasil, maka pada pertengahan Juli (14/7) lalu, dirinya harus naik meja operasi.
Kiper kelahiran Palu ini menjalani operasi cedera lutut kirinya di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang. Usai menjalani operasi tersebut, Ferry pun disaarankan harus beristirahat sekitar 4-5 bulan. Nah, mendengar kabar pemberitaan bahwa dirinya mungkin tidak akan dipakai SFC untuk musim depan, Ferry pun bereaksi. ''Saya sudah cinta mati dengan SFC dan saya tidak akan bermain di klub manapun kecuali SFC,” tegas Ferry.
Mantan penjaga gawang Timnas Indonesia ini mengungkapkan, terhadap kondisinya pasca operasi yang telah dilalui pada medio Juli lalu, sekarang sudah bisa berlari dan sedang tahap mulai latiha.
''Kalau dari perhitungan saya, jika ISL musim depan digelar pada Februari 2014, artinya sudah lebih 7 bulan dari operasi yang saya lakukan. Sesuai dengan waktu yang dianjurkan dokter, mulai dari tahapan operasi, pemulihan dan latihan sudah saya lakukan,” sambungnya.
Tentang nasibnya bersama SFC musim depan, Ferry masih sangat berharap dirinya terus mendapatkan kepercayaan dari manajemen, untuk tetap mengenakan seragam SFC.
''Semua yang saya inginkan dari sepak bola sudah saya dapat bersama SFC. Begitu banyak orang yang berjasa untuk karir saya, jadi saya harus memberikan yang lebih baik lagi untuk SFC dan untuk suporter setia SFC. Saya sendiri pasti akan siap bermain di musim depan,” tutupnya.
(aww)