Joko Samudro tekor

Rabu, 09 Oktober 2013 - 15:09 WIB
Joko Samudro tekor
Joko Samudro tekor
A A A
Sindonews.com -- Persegres Gresik United harus berpikir keras untuk menutupi kebutuhan klub musim depan. Dari aspek finansial, berdasar kalkulasi manajemen di Indonesia Super League (ISL), tim berjuluk Laskar Joko Samudro mengalami defisit alias tekor.

Pemasukan dari sponsor, tiket, serta sumber dana lain jauh dari nominal yang dibutuhkan klub sepanjang musim. Bahkan penggalian dana secara mandiri yang dilakukan manajemen, tidak sampai menutup 30% dari total kebutuhan klub kebanggaan Ultrasmania.

Salah satu faktor yang melatari rendahnya pendapatan Persegres adalah penonton di Stadion Petrokimia. Melakoni 17 pertandingan kandang, rataan kehadiran penonton sangat rendah dan tidak sampai 5.000 penonton per pertandingan. Merosotnya prestasi Persegres menjadi salah satu faktor yang menentukan.

Pada awal musim, Persegres sempat mencatat jumlah kehadiran di atas 15.000 penonton, namun terus menurun dan pernah mencatat angka terendah yakni 2000 penonton. Sedangkan dari sponsor, pemasukan Persegres juga tidak begitu signifikan.

Praktis, pemilik klub Persegres Syaiful Arif harus menambal kekurangan dana milyaran rupiah. Itu jelas bakal memberatkan jika musim depan tidak ada perubahan manajemen keuangan di tubuh Persegres. Mengundang investor pun menjadi solusi paling logis.

"Di ISL musim ini kebutuhan klub hampir Rp30 miliar. Sedangkan pemasukan tidak ada separuh dari jumlah itu. Sangat berat kalau harus menutupi kekurangan itu dari uang pribadi pemilik klub. Salah satu pilihan terbaik adalah mencari penyandang dana," ungkap salah satu sosok di manajemen.

Persegres di awal musim lalu mendatangkan pemain-pemain dengan kontrak mahal seperti Aldo Baretto, Park Chul Hyung, Shohei Matsunaga, hingga pemain lokal macam Siswanto dan Ahmad Sembiring. Namun kalkulasi manajemen ternyata meleset.

Kedatangan pemain bintang yang diprediksi bakal menaikkan gengsi klub dan angka kehadiran di stadion, ternyata jauh panggang dari api. Prestasi tidak kunjung membaik hingga memecat pelatih Suharno, penonton juga mulai malas dating ke stadion.

"Sebenarnya momentum untuk memperbaiki Persegres ya musim kemarin. Sayang banyak hal yang di luar perkiraan, salah satunya prestasi yang hanya naik sedikit dibanding musim sebelumnya. Tidak bisa dibantah kalau kehadiran penonton masih sangat tergantung prestasi tim," kata sosok yang enggan disebut namanya itu.

Di sisi lain, CEO Persegres Asroin Widiana tidak mau menyebut secara rinci bagaimana kondisi keuangan Persegres musim depan. Dia hanya mengatakan manajemen optimistis bisa memenuhi aspek finansial walau kebutuhan bakal meningkat.

"Tentunya apa yang terjadi di musim lalu menjadi bahan evaluasi. Soal penyandang dana, tentu manajemen akan membuka pintu atau bersedia bekerja sama dengan pemilik modal. Musim depan kami rasa bisa menutupi kebutuhan walau harus bekerja lebih keras," ucapnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3266 seconds (0.1#10.140)