Panpel Persijap berharap penjualan tiket laris manis
A
A
A
Sindonews.com – Minimnya bantuan dari PSSI kepada tim tuan rumah pelaksanaan babak Play off Indonesia Premier League (IPL), membuat panpel setempat harus kerja keras untuk menutup kekurangan selama pelaksanaan pertandingan. Salah satu pemasukan yang sangat diharapkan bisa membantu menutup kekurangan, adalah dari sektor penjualan tiket.
Ketua Panpel Persijap, Tafrikan mengatakan, bantuan dari PSSI yang hanya Rp100 juta untuk tuan rumah, jelas sangat kurang untuk melaksanakan pertandingan. Dana tersebut hanya cukup untuk menggelar satu kali pertandingan.
Tafrikan mengaku, pendapatan sektor penjualan tiket sangat diharapkan mampu menutup kekurangan biaya operasional selama pelaksanaan babak play off.”Bantuan dari PSSI memang rencananya Rp100 juta tapi sampai sekarang belum terealisasi. Pastinya kurang kalau hanya Rp100 juta, tapi karena kami ditunjuk sebagai tuan rumah, merupakan sebuah penghormatan jadi apapun itu akan kami laksanakan dengan baik,” kata Tafrikan.
Tarfikan menyatakan, untuk masalah ticketing Panpel tidak akan memberlakukan harga khusus. Tiket selama babak play off, masih sama dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya selama kompetisi IPL, yakni Rp 50 ribu untuk tribun barat, Rp15 untuk tribun selatan dan utara dan Rp20 Ribu untuk tribun timur.
Setiap pertandingan panpel akan mencetak tiket bervariasi, tergantung tim yang akan bertanding. Namun yang pasti apabila tim yang bertandingan adalah Persijap sendiri maka tiket akan dicetak sesuai dengan kapasitas stadion yakni sekitar 20 ribu tiket. “Kalau di luar Persijap yang bermain kita tidak bisa mengharapkan pendapatan dari tiket, karena dipastikan yang nonton hanya sedikit,” katanya.
Oleh sebab itu Dia berharap, pada saat Persijap bertanding masyakat Jepara memadati stadion Gelora Bumi Kartini (GBK).
Tafrikan menambahkan, Persijap sebagai tuan rumah pelaksanaan babak play off grup K sampai saat ini Panpel Persijap terus melakukan persiapan, menjelang pelaksanan 16 Oktober mendatang.
Dikatakannya, saat ini persiapan untuk pelaksanaan babak play off, sudah mencapai 90 persen. Persiapan mulai kesiapan staion Gelora Bumi Kartini (GBK), penginapan untuk tim tamu, transportasi dan persijinan sudah dilakukan.“Secara umum kami sudah siap untuk melaksanakan babak play off,” katanya.
Dijelaskan Tafrikan, panpel sudah menyiapkan empat hotel untuk tim tamu dan satu hotel untuk perangkat pertandingan. Empat hotel yang disiapkan adalah, hotel Jepara Indah, Kalingga, Elin, dan samudra, sedangkan untuk perangkat pertandingan, disiapkan di Villa Joglo Teluk Awur.”Pembiayaan hotel semuanya ditanggung tim tamu, kami (panpel) hanya menyediakan transportasi dan selama pelaksanaan play off,” ujarnya.
Selain itu, untuk memfasilitasi semua tim tamu untuk melakukan latihan panpel juga menyiapkan dua lapangan alternatif khusus untuk latihan. Kedua lapangan itu adalah lapangan di Desa Bulu dan lapangan Mulyoharjo. Panpel sebenarnya juga akan menggunakan stadion Kamal Djunaidi, namun saat ini kondisi Stadion sedang dalam renovasi perbaikan rumput sehingga belum bisa digunakan. “Kita tinggal jalan saja, karena persiapan langsung kita lakukan setelah panpel menerima jadwal resmi dari PSSI,” tandasnya.
Ketua Panpel Persijap, Tafrikan mengatakan, bantuan dari PSSI yang hanya Rp100 juta untuk tuan rumah, jelas sangat kurang untuk melaksanakan pertandingan. Dana tersebut hanya cukup untuk menggelar satu kali pertandingan.
Tafrikan mengaku, pendapatan sektor penjualan tiket sangat diharapkan mampu menutup kekurangan biaya operasional selama pelaksanaan babak play off.”Bantuan dari PSSI memang rencananya Rp100 juta tapi sampai sekarang belum terealisasi. Pastinya kurang kalau hanya Rp100 juta, tapi karena kami ditunjuk sebagai tuan rumah, merupakan sebuah penghormatan jadi apapun itu akan kami laksanakan dengan baik,” kata Tafrikan.
Tarfikan menyatakan, untuk masalah ticketing Panpel tidak akan memberlakukan harga khusus. Tiket selama babak play off, masih sama dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya selama kompetisi IPL, yakni Rp 50 ribu untuk tribun barat, Rp15 untuk tribun selatan dan utara dan Rp20 Ribu untuk tribun timur.
Setiap pertandingan panpel akan mencetak tiket bervariasi, tergantung tim yang akan bertanding. Namun yang pasti apabila tim yang bertandingan adalah Persijap sendiri maka tiket akan dicetak sesuai dengan kapasitas stadion yakni sekitar 20 ribu tiket. “Kalau di luar Persijap yang bermain kita tidak bisa mengharapkan pendapatan dari tiket, karena dipastikan yang nonton hanya sedikit,” katanya.
Oleh sebab itu Dia berharap, pada saat Persijap bertanding masyakat Jepara memadati stadion Gelora Bumi Kartini (GBK).
Tafrikan menambahkan, Persijap sebagai tuan rumah pelaksanaan babak play off grup K sampai saat ini Panpel Persijap terus melakukan persiapan, menjelang pelaksanan 16 Oktober mendatang.
Dikatakannya, saat ini persiapan untuk pelaksanaan babak play off, sudah mencapai 90 persen. Persiapan mulai kesiapan staion Gelora Bumi Kartini (GBK), penginapan untuk tim tamu, transportasi dan persijinan sudah dilakukan.“Secara umum kami sudah siap untuk melaksanakan babak play off,” katanya.
Dijelaskan Tafrikan, panpel sudah menyiapkan empat hotel untuk tim tamu dan satu hotel untuk perangkat pertandingan. Empat hotel yang disiapkan adalah, hotel Jepara Indah, Kalingga, Elin, dan samudra, sedangkan untuk perangkat pertandingan, disiapkan di Villa Joglo Teluk Awur.”Pembiayaan hotel semuanya ditanggung tim tamu, kami (panpel) hanya menyediakan transportasi dan selama pelaksanaan play off,” ujarnya.
Selain itu, untuk memfasilitasi semua tim tamu untuk melakukan latihan panpel juga menyiapkan dua lapangan alternatif khusus untuk latihan. Kedua lapangan itu adalah lapangan di Desa Bulu dan lapangan Mulyoharjo. Panpel sebenarnya juga akan menggunakan stadion Kamal Djunaidi, namun saat ini kondisi Stadion sedang dalam renovasi perbaikan rumput sehingga belum bisa digunakan. “Kita tinggal jalan saja, karena persiapan langsung kita lakukan setelah panpel menerima jadwal resmi dari PSSI,” tandasnya.
(wbs)