SFC gandeng kepala daerah jadi bapak angkat
A
A
A
Sindonews.com - Berbagai terobosan terus dilakukan oleh manajemen Sriwijaya FC dalam upaya menyehatkan keuangan klub. Selain mencari sponsor untuk membiayai pengeluaran tim musim depan, PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) akan menjadikan bupati dan walikota dari 16 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Selatan sebagai bapak angkat bagi pemain.
Salah satu kepala daerah yang kini sedang didekati untuk menjadi bapak angkat bagi pemain asing baru Laskar Wong Kito, Lancine Kone yakni Walikota Palembang, Romi Herton.
Manajer SFC, Robert Heri mengatakan, pihaknya akan mencoba melakukan pembicaraan dengan Wali Kota Palembang untuk meminta kesediannya menjadi bapak angkat dari salah satu pemain asing yang telah mencapai kata sepakat dengan SFC.
Dia mengakui, Romi merupakan kepala daerah yang pertama kali akan didekati oleh pihaknya. Salah satu alasan kenapa wali kota Palembang dipilih tidak lain lantaran Palembang merupakan ibukota Provinsi Sumsel. Setelah itu, barulah mereka akan mencari kepala daerah lainnya yang bersedia membantu SFC. "Kita sangat berharap wali kota Palembang, Romi Herton mau menjadi bapak angkat pemain kita untuk musim depan ini," ungkapnya.
Usulan untuk merangkul kepala daerah di seluruh kabupaten maupun kota se-Sumsel itu telah disampaikan kepada Presiden klub SFC, Dodi Reza Alex dalam rapat manajemen klub Minggu (13/10) kemarin. Seperti gayung bersambut, Dodi pun menanggapi positif dan setuju atas rencana itu.
Dalam kesempatan itu, Dodi mengungkapkan, apabila dari 16 kabupaten/kota yang di Sumsel, ada 10 walikota/bupati saja yang bersedia menjadi bapak angkat, maka para pemain dipastikan tidak akan khawatir lagi mengenai pembayaran gaji mereka.
"Selain kepala daerah, juga kita berharap kepada perusahaan-perusahan besar, atau dari pribadi sendiri untuk menjadi bapak angkat SFC. Karena dalam pembiayaan untuk para pemain yang paling besar adalah laga away dan gaji. Jadi, apabila program bapak angkat ini berjalan dengan baik, maka kita tinggal meng-cover biaya operasional yang kecil-kecil saja,"harap Dodi.
Selain itu, dengan adanya bapak angkat dari perusahaan, kepala daerah, maupun pribadi pecinta SFC, Dodi mengaku tak perlu lagi menggadaikan rumahnya untuk menutupi kekurangan kebutuhan Laskar Wong Kito untuk musim depan.
"Jadi saya tidak perlu gadaikan rumah lagi kalau pendanaan tercukupi. Juga pemain nanti akan merasa nyaman dan tenang membela SFC selama semusim penuh karena kebutuhanya ditanggung sepenuhnya oleh bapak angkat," pungkasnya.
Salah satu kepala daerah yang kini sedang didekati untuk menjadi bapak angkat bagi pemain asing baru Laskar Wong Kito, Lancine Kone yakni Walikota Palembang, Romi Herton.
Manajer SFC, Robert Heri mengatakan, pihaknya akan mencoba melakukan pembicaraan dengan Wali Kota Palembang untuk meminta kesediannya menjadi bapak angkat dari salah satu pemain asing yang telah mencapai kata sepakat dengan SFC.
Dia mengakui, Romi merupakan kepala daerah yang pertama kali akan didekati oleh pihaknya. Salah satu alasan kenapa wali kota Palembang dipilih tidak lain lantaran Palembang merupakan ibukota Provinsi Sumsel. Setelah itu, barulah mereka akan mencari kepala daerah lainnya yang bersedia membantu SFC. "Kita sangat berharap wali kota Palembang, Romi Herton mau menjadi bapak angkat pemain kita untuk musim depan ini," ungkapnya.
Usulan untuk merangkul kepala daerah di seluruh kabupaten maupun kota se-Sumsel itu telah disampaikan kepada Presiden klub SFC, Dodi Reza Alex dalam rapat manajemen klub Minggu (13/10) kemarin. Seperti gayung bersambut, Dodi pun menanggapi positif dan setuju atas rencana itu.
Dalam kesempatan itu, Dodi mengungkapkan, apabila dari 16 kabupaten/kota yang di Sumsel, ada 10 walikota/bupati saja yang bersedia menjadi bapak angkat, maka para pemain dipastikan tidak akan khawatir lagi mengenai pembayaran gaji mereka.
"Selain kepala daerah, juga kita berharap kepada perusahaan-perusahan besar, atau dari pribadi sendiri untuk menjadi bapak angkat SFC. Karena dalam pembiayaan untuk para pemain yang paling besar adalah laga away dan gaji. Jadi, apabila program bapak angkat ini berjalan dengan baik, maka kita tinggal meng-cover biaya operasional yang kecil-kecil saja,"harap Dodi.
Selain itu, dengan adanya bapak angkat dari perusahaan, kepala daerah, maupun pribadi pecinta SFC, Dodi mengaku tak perlu lagi menggadaikan rumahnya untuk menutupi kekurangan kebutuhan Laskar Wong Kito untuk musim depan.
"Jadi saya tidak perlu gadaikan rumah lagi kalau pendanaan tercukupi. Juga pemain nanti akan merasa nyaman dan tenang membela SFC selama semusim penuh karena kebutuhanya ditanggung sepenuhnya oleh bapak angkat," pungkasnya.
(aww)