Prancis sebut sistem play-off tak adil
A
A
A
Sindonews.com - Timnas Prancis mengatakan akan meminta FIFA mengkaji sistem play-off untuk Piala Dunia, pasalnya menurut mereka hal itu tidak adil. Seperti diketahui FIFA bakal melakukan undian play-off untuk tim nasional yang berada di tempat kedua dalam babak grup kualifikasi Piala Dunia.
Sementara itu skuat Ayam Jantan -julukan Prancis- sendiri berada di posisi runner up Grup I dengan selisih tiga poin dari juara bertahan Piala Dunia dan Piala Eropa, Spanyol yang berada di puncak. "Kami akan mengontak (FIFA). Ada ketidakadilan dalam grup yang terdiri dari lima (negara) dan enam (negara)," kata Presiden Federasi Sepak bola Prancis, Nel Le Graet seperti dilansir BBC, Rabu (16/10/2013).
"Saingan kami di grup lain dapat mencetak lebih banyak poin, itu faktanya. Kondisinya rumit berada di grup yang terdiri dari lima dan kami kurang poin. Hal ini saya rasa tidak adil dan harus ada perubahan," sambungnya.
Dari sembilan grup kualifikasi Piala Dunia zona Eropa -A sampai I- hanya Grup I yang terdiri dari lima negara, sementara grup lainnya enam timnas. Hal senada juga diutarakan kapten Hugo Lloris yang mengatakan sulit menerima tim yang menang Piala Dunia 1998 dan masuk final pada tahun 2006 ini tidak diunggulkan.
"Dengan sistem ini kami harus bekerja lebih keras. Prancis harus diunggulkan karena sejarahnya. Peringkat kami membuat kami berada di posisi sulit namun kami harus berupaya. Sistem ini membuat kami harus bekerja dan berupaya lebih keras," terang Lloris.
Sementara itu skuat Ayam Jantan -julukan Prancis- sendiri berada di posisi runner up Grup I dengan selisih tiga poin dari juara bertahan Piala Dunia dan Piala Eropa, Spanyol yang berada di puncak. "Kami akan mengontak (FIFA). Ada ketidakadilan dalam grup yang terdiri dari lima (negara) dan enam (negara)," kata Presiden Federasi Sepak bola Prancis, Nel Le Graet seperti dilansir BBC, Rabu (16/10/2013).
"Saingan kami di grup lain dapat mencetak lebih banyak poin, itu faktanya. Kondisinya rumit berada di grup yang terdiri dari lima dan kami kurang poin. Hal ini saya rasa tidak adil dan harus ada perubahan," sambungnya.
Dari sembilan grup kualifikasi Piala Dunia zona Eropa -A sampai I- hanya Grup I yang terdiri dari lima negara, sementara grup lainnya enam timnas. Hal senada juga diutarakan kapten Hugo Lloris yang mengatakan sulit menerima tim yang menang Piala Dunia 1998 dan masuk final pada tahun 2006 ini tidak diunggulkan.
"Dengan sistem ini kami harus bekerja lebih keras. Prancis harus diunggulkan karena sejarahnya. Peringkat kami membuat kami berada di posisi sulit namun kami harus berupaya. Sistem ini membuat kami harus bekerja dan berupaya lebih keras," terang Lloris.
(akr)