Tanpa ikatan kontrak Lenglolo rela bela PSIR
A
A
A
Sindonews.com – Kabar mengejutkan sekaligus menggemberikan datang dari PSIR Rembang. Jelang, melakoni laga melawan tuan rumah Persiba Bantul, pada laga babak Play Off Indonesia Premier League (IPL), Kamis (17/10).
Kabar mengejutkan sekaligus menggembirakan tersebut adalah kembalinya striker haus gol Cristian Lenglolo. Lenglolo pun saat ini sudah bersama tim dan akan memperkuat PSIR sampai babak Play off selesai. Adanya Lenglolo jelas harus diwaspadai, oleh Persiba jika tidak ingin kehilangan muka di hadapan publik sendiri.
Kembalinya Lenglolo cukup mengejutkan, pasalnya pemain naturalisasi tersebut sudah tidak memiliki ikatan kontrak dengan Laskar Dampo Awang, karena kontraknya sudah habis sejak bulan lalu.
Manajer PSIR Siswanto mengakui, memang kontrak Lenglolo sudah habis, namun setelah dilakukan pembicaraan dari hati ke hati, Lenglolo akhirnya berkenan untuk kembali lagi.”Saya yang berbicara langsung dengan Lenglolo dan memintanya untuk tetap memperkuat tim sampai play off selesai,” ujar Siswanto.
Siswanto enggan untuk menyebutkan terkait dengan status Lenglolo. Namun demikian, dia menyatakan, meskipun status kontrak Lenglolo sudah habis, namun nama Lenglolo masih terdaftar sebagai pemain PSIR sampai kompetisi selesai. “Dia (Lenglolo) memiliki ikatan emosional dengan Rembang, Dia juga sudah seperti warga Rembang sendiri, jadi Dia dengan sukarela bermain untuk PSIR,” tandasnya.
Siswanto berharap kembali hadirnya Lenglolo bersama tim, mampu memberikan kontribusi yang positif bagi tim, dan mampu membawa PSIR menjadi salah satu tim yang lolos ISL musim depan.”Harapan kami besar kepada Lenglolo, dan ini adalah perjuangan kami,” imbuhnya.
Pelatih PSIR Rembang Haryanto, menyatakan, cukup gebira dengan kembalinya Lenglolo ke dalam tim. Dengan kembalinya Lenglolo, Tim PSIR pun cukup komplit, terlebih sebelumnya empat pemain lain yakni Kandi Lansana, dan tiga pemain lokal masing-masing Nanda, Abdul Latif, dan Jatmiko.“Kita sekarang membawa 21 pemain,” katanya.
Dengan memiliki jumlah pemain yang berlebih, memudahkan Haryanto untuk melakukan rotasi pemain, jika diperlukan. Rotasi cukup penting dilakukan mengingat padatnya jadwal kompetisi. Jadwal yang hanya memungkinkan pemain hanya memiliki waktu istirahat kurang dari 24 jam.
Kabar mengejutkan sekaligus menggembirakan tersebut adalah kembalinya striker haus gol Cristian Lenglolo. Lenglolo pun saat ini sudah bersama tim dan akan memperkuat PSIR sampai babak Play off selesai. Adanya Lenglolo jelas harus diwaspadai, oleh Persiba jika tidak ingin kehilangan muka di hadapan publik sendiri.
Kembalinya Lenglolo cukup mengejutkan, pasalnya pemain naturalisasi tersebut sudah tidak memiliki ikatan kontrak dengan Laskar Dampo Awang, karena kontraknya sudah habis sejak bulan lalu.
Manajer PSIR Siswanto mengakui, memang kontrak Lenglolo sudah habis, namun setelah dilakukan pembicaraan dari hati ke hati, Lenglolo akhirnya berkenan untuk kembali lagi.”Saya yang berbicara langsung dengan Lenglolo dan memintanya untuk tetap memperkuat tim sampai play off selesai,” ujar Siswanto.
Siswanto enggan untuk menyebutkan terkait dengan status Lenglolo. Namun demikian, dia menyatakan, meskipun status kontrak Lenglolo sudah habis, namun nama Lenglolo masih terdaftar sebagai pemain PSIR sampai kompetisi selesai. “Dia (Lenglolo) memiliki ikatan emosional dengan Rembang, Dia juga sudah seperti warga Rembang sendiri, jadi Dia dengan sukarela bermain untuk PSIR,” tandasnya.
Siswanto berharap kembali hadirnya Lenglolo bersama tim, mampu memberikan kontribusi yang positif bagi tim, dan mampu membawa PSIR menjadi salah satu tim yang lolos ISL musim depan.”Harapan kami besar kepada Lenglolo, dan ini adalah perjuangan kami,” imbuhnya.
Pelatih PSIR Rembang Haryanto, menyatakan, cukup gebira dengan kembalinya Lenglolo ke dalam tim. Dengan kembalinya Lenglolo, Tim PSIR pun cukup komplit, terlebih sebelumnya empat pemain lain yakni Kandi Lansana, dan tiga pemain lokal masing-masing Nanda, Abdul Latif, dan Jatmiko.“Kita sekarang membawa 21 pemain,” katanya.
Dengan memiliki jumlah pemain yang berlebih, memudahkan Haryanto untuk melakukan rotasi pemain, jika diperlukan. Rotasi cukup penting dilakukan mengingat padatnya jadwal kompetisi. Jadwal yang hanya memungkinkan pemain hanya memiliki waktu istirahat kurang dari 24 jam.
(wbs)