Jacksen: Dua laga penentu ke Piala Asia
A
A
A
Sindonews.com - Juru taktik tim nasional (timnas) Indonesia senior, Jacksen F Tiago, yakin dengan peluang timnas Garuda bersaing di Pra Piala Asia (PPA) 2015 Grup C. Pelatih asal Brasil tersebut menegaskan kunci keberhasilan itu ada di dua laga lanjutan saat dijamu China (15/11), dan menjamu Irak empat hari berselang.
Jika diamati bersama, peluang itu sebenarnya ada. Saat menahan imbang Team Dragon, julukan timnas China, 1-1, (15/10), persiapan buruk terpaksa dialami Boaz Sollossa dkk sebelum laga. Tercatat ada empat rencana uji coba yang awalnya sudah dijadwalkan PSSI, tapi tidak bisa terlaksana.
Hong Kong, Makau, Myanmar, Timor Leste, adalah negara-negara yang awalnya jadi uji tanding timnas senior sebelum menjamu China. Tapi apa daya, keempat uji coba tersebut tidak bisa berjalan sesuai rencana. Setelah semuanya batal terlaksana, timnas pun hanya melakukan pemusatan latihan (pelatnas) di Batu, Malang, Jawa Timur.
Tidak hanya kendala uji coba yang mengganggu persiapan timnas senior. Akan tetapi juga tidak bisa bergabungnya beberapa pemain utama seperti Sergio van Dijk, Imanuel Wanggai, Ricardo Salampessy, Patrich Wanggai, dan Kurnia Meiga dengan berbagai problem.
Jika semua kendala itu dihapuskan, apakah timnas Indonesia bisa tampil lebih baik? Tentu saja bisa. Kompletnya pemain timnas dan terlaksananya dua agenda uji coba kontra Mali, (3/11), dan bertandang ke Korea Utara (Korut), (9/11), tentu bisa jadi kunci suksesnya timnas Indonesia. Jika dengan persiapan berantakan saja China bisa tahan imbang, apalagi dengan persiapan yang bagus.
''Peluang kami akan ditentukan dalam dua laga berikutnya saat dijamu China dan menjamu Irak. Kedua laga itu menjadi sangat penting, jika kami ingin lolos ke putaran final Piala Asia,” papar Jacksen.
Kondisi tidak maksimal, juga dialami timnas Indonesia saat tumbang, 0-1, dari Irak di Al-Rashid Stadium, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), (6/2). Seperti diketahui bersama, timnas Indonesia yang masih ditukangi Nil Maizar tidak bisa tampil maksimal setelah adanya konflik berkepanjangan di tubuh PSSI.
Kala itu, Nil hanya bisa memanggil pemain-pemain yang berkompetisi di Indonesian Premier League (IPL) dan tidak diperbolehkan memanggil pemain-pemain yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) karena dianggap ilegal. Masalah itu tentu bisa jadi alasan mengapa timnas Garuda akhirnya tumbang.
Saat ini, kondisi PSSI sudah jauh lebih baik. Soal rencana uji coba yang diinginkan Jacksen, PSSI dan juga Badan Tim Nasional (BTN) tentu berkewajiban mengusahakannya. Karena untuk bisa lolos ke putaran final Piala Asia 2015, tentu tidak akan bisa terlaksana jika tidak di-support berbagai pihak terkait.
Jika diamati bersama, peluang itu sebenarnya ada. Saat menahan imbang Team Dragon, julukan timnas China, 1-1, (15/10), persiapan buruk terpaksa dialami Boaz Sollossa dkk sebelum laga. Tercatat ada empat rencana uji coba yang awalnya sudah dijadwalkan PSSI, tapi tidak bisa terlaksana.
Hong Kong, Makau, Myanmar, Timor Leste, adalah negara-negara yang awalnya jadi uji tanding timnas senior sebelum menjamu China. Tapi apa daya, keempat uji coba tersebut tidak bisa berjalan sesuai rencana. Setelah semuanya batal terlaksana, timnas pun hanya melakukan pemusatan latihan (pelatnas) di Batu, Malang, Jawa Timur.
Tidak hanya kendala uji coba yang mengganggu persiapan timnas senior. Akan tetapi juga tidak bisa bergabungnya beberapa pemain utama seperti Sergio van Dijk, Imanuel Wanggai, Ricardo Salampessy, Patrich Wanggai, dan Kurnia Meiga dengan berbagai problem.
Jika semua kendala itu dihapuskan, apakah timnas Indonesia bisa tampil lebih baik? Tentu saja bisa. Kompletnya pemain timnas dan terlaksananya dua agenda uji coba kontra Mali, (3/11), dan bertandang ke Korea Utara (Korut), (9/11), tentu bisa jadi kunci suksesnya timnas Indonesia. Jika dengan persiapan berantakan saja China bisa tahan imbang, apalagi dengan persiapan yang bagus.
''Peluang kami akan ditentukan dalam dua laga berikutnya saat dijamu China dan menjamu Irak. Kedua laga itu menjadi sangat penting, jika kami ingin lolos ke putaran final Piala Asia,” papar Jacksen.
Kondisi tidak maksimal, juga dialami timnas Indonesia saat tumbang, 0-1, dari Irak di Al-Rashid Stadium, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), (6/2). Seperti diketahui bersama, timnas Indonesia yang masih ditukangi Nil Maizar tidak bisa tampil maksimal setelah adanya konflik berkepanjangan di tubuh PSSI.
Kala itu, Nil hanya bisa memanggil pemain-pemain yang berkompetisi di Indonesian Premier League (IPL) dan tidak diperbolehkan memanggil pemain-pemain yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) karena dianggap ilegal. Masalah itu tentu bisa jadi alasan mengapa timnas Garuda akhirnya tumbang.
Saat ini, kondisi PSSI sudah jauh lebih baik. Soal rencana uji coba yang diinginkan Jacksen, PSSI dan juga Badan Tim Nasional (BTN) tentu berkewajiban mengusahakannya. Karena untuk bisa lolos ke putaran final Piala Asia 2015, tentu tidak akan bisa terlaksana jika tidak di-support berbagai pihak terkait.
(aww)