Andi Darussalam siap kelola PSIS, asal....
A
A
A
Sindonews.com - Di tengah ketidakpastian kapan mulai pembentukan tim, angin segar berhembus ke PSIS Semarang. Angin segar itu datang dari Andi Darussalam. Ketua KONI Sulawesi Selatan itu menyatakan berminat untuk memegang kendali PSIS Semarang musim depan. Saat ditemui di kantor Pengprov PSSI Jateng, komplek Stadion Citarum Semarang, Andi mengutarakan minatnya tersebut.
Bahkan, dalam waktu dekat ini akan segera melakukan pertemuan dengan Walikota Semarang Hendrar Prihadi dan ketua harian PSIS Semarang Simon Legiman. Dikatakannya, Dia siap menggarap PSIS Semarang habis-habisan dan membentuk tim yang kuat supaya lolos ISL musim depan. Namun dengan catatan PT Ancora, melepaskan Mahesa Jenar. “Kalau mau PSIS Saya tangani berikan saya kuasa,” katanya, Selasa (22/10/2013).
Ia menambahkan kuasa yang dimaksudnya bukan berarti membeli saham Ancora, tetapi hanya pada pengelolaan, sepenuhnya terhadap PSIS tanpa ada campur tangan dari Ancora.”Saya tidak mau kalau harus beli saham,” ucapnya.
Menurut Kakak kandung Nur Salam Tabusala (Direkur PT Setia Binanusa), ini menilai PSIS memiliki potensi yang sangat besar dan untuk mengangkatnya dibutuhkan pengelolaan dengan baik. “Saya sampaikan ke Nur Salam, kalau memang sudah tidak sanggup mengurus sepakbola, berikan saya kuasa atas nama Ancora, dan bersama dengan Walikota Semarang serta semua pihak, untuk mengelola PSIS,” tandasnya.
Menurutnya Acora melalui PT Setia Binanusa, telah berbuat kesalahan, dengan meninggalkan PSIS Semarang begitu saja dan hanya menghancurkan sepakbola Indonesia.”Catat itu, Gita Wiryawan (Pemilik Ancora) itu merusak sepakbola, pegang Arema ditinggalkan, PSIS ditinggalkan begitu saja, malah sekarang mengurus Badminton. Tidak bisa begitu, kasihan timnya,” ujarnya.
Dia pun berjanji bilamana Ancora memberikan kuasa penuh untuk mengendalikan PSIS Semarang musim depan, bakal membawa tim kebanggan warga Semarang tersebut ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Dia pun memberikan gambaran solusi untuk mengatasi minimnya dana tim. Salah satunya adalah melalui sistem babak asuh.
“Di Semarang itu ada puluhan perusahaan besar yang mengambil keuntungan di sini, jadikan mereka bapak asuh. Misalnya PSIS punya 25 pemain, titipkan sebagian pemain ke perusahaan –perusahaan, jadi gaji mereka akan ditanggung perusahaan, baru kemudian kekuranganya mencari sponsor tentunya tidak akan berat. Sebetulnya tidak ada susah asal gotong royong,” katanya.
Guna membentuk tim yang tangguh, kata Andi, PSIS paling tidak membutuhkan dana sekitar Rp7,5 -8 miliar. Dan yang terpenting segera melakukan persiapan mengingat kompetisi akan segera bergulir Januari mendatang.
Ketua Harian PSIS Semarang Simon Legiman mengaku sangat mendukung minat yang diutarakan oleh Andi Darussalam. “Rencananya kami akan bertemu hari Kamis (25/10). Tentu saya berharap, ada yang mau peduli dengan PSIS, jadi jelas akan memudahkan PSIS menuju ISL,” ujarnya.
Bahkan, dalam waktu dekat ini akan segera melakukan pertemuan dengan Walikota Semarang Hendrar Prihadi dan ketua harian PSIS Semarang Simon Legiman. Dikatakannya, Dia siap menggarap PSIS Semarang habis-habisan dan membentuk tim yang kuat supaya lolos ISL musim depan. Namun dengan catatan PT Ancora, melepaskan Mahesa Jenar. “Kalau mau PSIS Saya tangani berikan saya kuasa,” katanya, Selasa (22/10/2013).
Ia menambahkan kuasa yang dimaksudnya bukan berarti membeli saham Ancora, tetapi hanya pada pengelolaan, sepenuhnya terhadap PSIS tanpa ada campur tangan dari Ancora.”Saya tidak mau kalau harus beli saham,” ucapnya.
Menurut Kakak kandung Nur Salam Tabusala (Direkur PT Setia Binanusa), ini menilai PSIS memiliki potensi yang sangat besar dan untuk mengangkatnya dibutuhkan pengelolaan dengan baik. “Saya sampaikan ke Nur Salam, kalau memang sudah tidak sanggup mengurus sepakbola, berikan saya kuasa atas nama Ancora, dan bersama dengan Walikota Semarang serta semua pihak, untuk mengelola PSIS,” tandasnya.
Menurutnya Acora melalui PT Setia Binanusa, telah berbuat kesalahan, dengan meninggalkan PSIS Semarang begitu saja dan hanya menghancurkan sepakbola Indonesia.”Catat itu, Gita Wiryawan (Pemilik Ancora) itu merusak sepakbola, pegang Arema ditinggalkan, PSIS ditinggalkan begitu saja, malah sekarang mengurus Badminton. Tidak bisa begitu, kasihan timnya,” ujarnya.
Dia pun berjanji bilamana Ancora memberikan kuasa penuh untuk mengendalikan PSIS Semarang musim depan, bakal membawa tim kebanggan warga Semarang tersebut ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Dia pun memberikan gambaran solusi untuk mengatasi minimnya dana tim. Salah satunya adalah melalui sistem babak asuh.
“Di Semarang itu ada puluhan perusahaan besar yang mengambil keuntungan di sini, jadikan mereka bapak asuh. Misalnya PSIS punya 25 pemain, titipkan sebagian pemain ke perusahaan –perusahaan, jadi gaji mereka akan ditanggung perusahaan, baru kemudian kekuranganya mencari sponsor tentunya tidak akan berat. Sebetulnya tidak ada susah asal gotong royong,” katanya.
Guna membentuk tim yang tangguh, kata Andi, PSIS paling tidak membutuhkan dana sekitar Rp7,5 -8 miliar. Dan yang terpenting segera melakukan persiapan mengingat kompetisi akan segera bergulir Januari mendatang.
Ketua Harian PSIS Semarang Simon Legiman mengaku sangat mendukung minat yang diutarakan oleh Andi Darussalam. “Rencananya kami akan bertemu hari Kamis (25/10). Tentu saya berharap, ada yang mau peduli dengan PSIS, jadi jelas akan memudahkan PSIS menuju ISL,” ujarnya.
(akr)