Tawaran tak direspons, Simon tinggalkan pengusaha kapal tongkang

Sindonews.com - Upaya pengurus harian PSIS Semarang untuk menggaet Putut Sutopo menemui jalan buntu. Pengusaha kapal tongkang tersebut, tidak memberikan tanggapan apapun, atas niat pengurus PSIS untuk melakukan kominikasi dengannya.
Sayang, rencana melakukan pertemuan dengan Putut Sutopo mengalami jalan buntu. Beberapa kali dihubungi oleh pengurus Putut tidak memberikan tanggapan. ”Putut tidak respons,” kata Ketua Harian PSIS Semarang Simon Legiman melalui pesan singkatnya kepada Koran SINDO, Rabu (23/10).

Simon menyatakan, dengan tidak ada respons dari Putut Sutopo, Simon menganggap bahwa Putut tidak berminat untuk melakukan komunikasi dengan pengurus. ''Di-sms tidak bales, jadi gampang menurutku, Dia (Putut Sutopo) tidak minat,” ujarnya.

Dengan tidak adanya minat dari Putut Sutopo, Simon pun tidak akan memaksakan kehendaknya. Dan akan mencari pilihan lain. Salah satunya adalah dengan menanggapi rencana Andi Darussalam, yang berniat mengelola PSIS.

''Kita akan lihat ke depan nanti bagaimana. Rencana Kita (pengurus PSIS dan Andi Darussalam) akan bertemu besok Kamis (24/10),” ujarnya.

Simon lebih menanggapi rencana Ketua Koni Sulawes Selatan tersebut, jelas memiliki alasan kuat. Selain, karena Andi Darussalam sudah cukup berpengalaman, juga karena Andi Darussalam merupakan kakak kandung dari direkrur PT Setia Binanusa, (anak perusahaan Ancora) yang merupakan investor PSIS musim lalu.

Keseriusan Andi Darussalam untuk menyelamatkan PSIS, cukup serius. Dirinya bahkan sudah menyampaikan langsung permintaannya kepada PT Setia Binanusa, untuk memberikan kuasa penuh atas PSIS. Tidak hanya itu, bahkan mantan pengurus PSSI era Nurdin Halid tersebut, juga berencana untuk menjalin komunikasi dengan pengurus PSIS dan wali kota Semarang.

Dengan berminatnya, Andi Darussalam jelas memberikan harapan baru bagi PSIS Semarang untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia. Diharapkan, niat baik dari Andi Darussalam untuk mengelola penuh PSIS Semarang tidak hanya sebatas wacana belaka tetapi benar-benar bisa direalisasikan demi masa depan PSIS Semarang.