Butuh jaminan gaji, bukan kontrak tinggi

Kamis, 24 Oktober 2013 - 16:24 WIB
Butuh jaminan gaji, bukan kontrak tinggi
Butuh jaminan gaji, bukan kontrak tinggi
A A A
Sindonews.com --Persepam Madura United menerapkan kebijakan baru dalam melakukan transfer pemain. Klub asal Pulau Garam menyatakan tidak akan menyodorkan tawaran kontrak dengan nilai tinggi kepada pemain baru di liga unifikasi.

Walau itu berimbas pada alotnya sejumlah negosiasi dengan pemain anyar, Persepam yakin itu langkah yang tepat. Bagi manajemen, jaminan kelancaran gaji selama semusim jauh lebih penting daripada nilai kontrak tinggi namun berpotensi mengalami keterlambatan gaji.

"Melihat fenomena saat ini, pemain lebih menginginkan jaminan kelancaran dalam pembayaran gaji. Percuma kalau mendapat kontrak tinggi kemudian klub mengalami krisis dan tidak bisa membayar gaji mereka. Makanya Persepam mengambil langkah itu," ujar Achsanul Qosasi, Manajer Persepam.

Dia tidak menyebut secara rinci berapa nominal pembatasan nilai kontrak yang diberlakukan di timnya. Pria yang akrab disapa AQ hanya menyatakan nilai kontrak relatif standar dan tidak terlalu rendah."Tetap disesuaikan dengan nilai pasar," ungkapnya.

Namun dia buru-buru menyatakan bahwa itu bukan berarti Persepam bakal merekrut pemain murahan untuk kompetisi mendatang. Walau dirinya mengakui untuk mendatangkan pemain bagus harus melalui negosiasi yang sangat alot serta menyita waktu.

Misalnya negosiasi dengan striker Persela Lamongan Samsul Arif. Kendati sangat meminati pemain kelahiran Bojonegoro tersebut, Persepam mencoba tidak terjebak pada harga kontrak tinggi. Sape Kerap cukup memberikan jaminan gaji lancar selama pemain bermain di Madura.

"Memang proses negosiasi menjadi sulit. Tapi saya yakin itu tak akan menyurutkan daya tawar Persepam ke pemain. Apalagi kami sebagai tim baru sudah membuktikan musim lalu berkomitmen pada kesejahteraan pemain dengan tidak adanya penunggakan gaji," ulas AQ.

Diakui AQ, harga pemain sekarang ini terus meningkat dan belum ada upaya yang benar-benar serius terkait pembatasan nilai kontrak (salary cap) dari operator liga. Padahal menurutnya itu penting untuk mengontrol harga pemain sekaligus menjaga finansial klub.

Pemain yang dikabarkan masih belum menentukan pilihan karena negosiasi nilai kontrak adalah Michael Orah. Pemain berposisi full back dan tengah didekati Barito Putra ini belum menyatakan kesediaannya melanjutkan karir di Pulau Garam walau sudah ada tawaran dari manajemen.

Di sisi lain, kesabaran Persepam dalam bernegosiasi berbuah manis dengan bergabungnya playmaker Ezequiel Gonzales dari Persiba Bantul. Kemungkinan rekan setim pemain asal Argentina itu, yakni Nopendi dan Slamet Nur Cahyo, bakal segera menyusul.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1939 seconds (0.1#10.140)