Jamin bayar gaji pemain SFC tepat waktu
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen Sriwijaya FC (SFC) menjamin membayar semua gaji pemain tepat waktu saat kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2013/2014. Manajemen SFC sendiri optimistis menatap musim depan, dengan kondisi keuangan yang lebih baik lagi.
Jadi siapapun pemain yang akan menjadi bagian dari Laskar Wong Kito, tidak perlu merasa khawatir terhadap pembayaran hak mereka tiap bulan. Pernyataan tersebut di sampaikan Asisten Manajer SFC Muchendi Mahzareki, di mana semua persoalan yang menyangkut hutang-hutang manajemen kepada pemain, terlebih soal gaji dan uang muka, sudah diselesaikan.
''Termasuk utang-utang pemain yang ada di musim sebelumnya (musim 2011/2012) dan musim yang baru selesai ini. Jadi, mulai musim depan, kami menjamin tidak akan ada lagi keterlambatan untuk pembayaran gaji dan uang muka untuk pemain,” tegasnya.
Menurut Muchendi, apa yang telah terjadi pada musim 2012/2013 yang baru saja berlalu kemarin, menjadi pelajan penting. Memang, manajemen sendiri telah berupaya mengefektifkan keuangan agar kewajiban mereka terhadap pemain tidak terlambat.
''Makanya, untuk musim depan kami akan lebih optimistis. Sponsor tetap menyuplai dan program bapak angkat yang diterapkan manajemen siap berjalan. Intinya, semua pemain hanya fokus untuk berlatih dan bertanding, tanpa harus memikirkan soal gaji mereka. Jika pas waktu dan tanggalnya, mereka sudah mendapatkan apa yang menjadi hak mereka,” katanya.
Putra sulung Wakil Gubernur terpilih Ishak Mekki ini menuturkan, memang untuk saat ini pemain sangat selektif memilih klub, yang akan menjadi masa depan mereka. Karena, pemain juga tak menginginkan hak-hak mereka terus terlambat. Buntutnya, dalam satu atau beberapa pertandingan, pemain seperti kehilangan motivasi untuk bermain maksimal.
''Semua harus lebih profesional. Karena semua klub pasti akan menghargai kualitas dari pemain itu sendiri. SFC sendiri memang harus bersaing dengan tim-tim lain untuk mendapatkan pemain berkualitas, tapi kami akan berikan rasa nyaman bagi pemain kami nantinya,” sambung pria yang akrab disapa Bung Endi ini.
Endi melanjutkan, untuk bapak angkat sendiri sudah ada yang menyatakan bersedia bergabung, untuk mensuport SFC dalam mengarungi musim depan. Walikota Palembang Romi Herton, Bupati Banyuasin Yan Anton dan Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar adalah sebagian kepala daerah yang siap.
''Bukan hanya manajemen, tapi semua orang yang mencintai SFC tidak akan mau lagi prestasi tim ini menurun. Bahkan, bukan hanya kepala daerah, pihak-pihak lain pun menyatakan siap mensuport,” tandasnya.
Sepertinya apa yang telah dilakukan manajemen ini, untuk menghindari rasa kekhawatiran pemain-pemain yang mereka bidik. Karena masih ada beberapa pemain yang diincar SFC, cukup terpengaruh dengan persoalan mogok pemain lantaran manajemen telat membayarkan hak pemain. Cara ini sendiri juga dilakukan Persepam Madura United.
Mereka menerapkan kebijakan baru dalam melakukan transfer pemain. Klub asal Pulau Garam menyatakan tidak akan menyodorkan tawaran kontrak dengan nilai tinggi kepada pemain baru di liga unifikasi.
Walaupun nanti akan berimbas pada alotnya sejumlah negosiasi dengan pemain anyar, Persepam yakin itu langkah yang tepat. Bagi manajemen, jaminan kelancaran gaji selama semusim jauh lebih penting daripada nilai kontrak tinggi namun berpotensi mengalami keterlambatan gaji.
Jadi siapapun pemain yang akan menjadi bagian dari Laskar Wong Kito, tidak perlu merasa khawatir terhadap pembayaran hak mereka tiap bulan. Pernyataan tersebut di sampaikan Asisten Manajer SFC Muchendi Mahzareki, di mana semua persoalan yang menyangkut hutang-hutang manajemen kepada pemain, terlebih soal gaji dan uang muka, sudah diselesaikan.
''Termasuk utang-utang pemain yang ada di musim sebelumnya (musim 2011/2012) dan musim yang baru selesai ini. Jadi, mulai musim depan, kami menjamin tidak akan ada lagi keterlambatan untuk pembayaran gaji dan uang muka untuk pemain,” tegasnya.
Menurut Muchendi, apa yang telah terjadi pada musim 2012/2013 yang baru saja berlalu kemarin, menjadi pelajan penting. Memang, manajemen sendiri telah berupaya mengefektifkan keuangan agar kewajiban mereka terhadap pemain tidak terlambat.
''Makanya, untuk musim depan kami akan lebih optimistis. Sponsor tetap menyuplai dan program bapak angkat yang diterapkan manajemen siap berjalan. Intinya, semua pemain hanya fokus untuk berlatih dan bertanding, tanpa harus memikirkan soal gaji mereka. Jika pas waktu dan tanggalnya, mereka sudah mendapatkan apa yang menjadi hak mereka,” katanya.
Putra sulung Wakil Gubernur terpilih Ishak Mekki ini menuturkan, memang untuk saat ini pemain sangat selektif memilih klub, yang akan menjadi masa depan mereka. Karena, pemain juga tak menginginkan hak-hak mereka terus terlambat. Buntutnya, dalam satu atau beberapa pertandingan, pemain seperti kehilangan motivasi untuk bermain maksimal.
''Semua harus lebih profesional. Karena semua klub pasti akan menghargai kualitas dari pemain itu sendiri. SFC sendiri memang harus bersaing dengan tim-tim lain untuk mendapatkan pemain berkualitas, tapi kami akan berikan rasa nyaman bagi pemain kami nantinya,” sambung pria yang akrab disapa Bung Endi ini.
Endi melanjutkan, untuk bapak angkat sendiri sudah ada yang menyatakan bersedia bergabung, untuk mensuport SFC dalam mengarungi musim depan. Walikota Palembang Romi Herton, Bupati Banyuasin Yan Anton dan Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar adalah sebagian kepala daerah yang siap.
''Bukan hanya manajemen, tapi semua orang yang mencintai SFC tidak akan mau lagi prestasi tim ini menurun. Bahkan, bukan hanya kepala daerah, pihak-pihak lain pun menyatakan siap mensuport,” tandasnya.
Sepertinya apa yang telah dilakukan manajemen ini, untuk menghindari rasa kekhawatiran pemain-pemain yang mereka bidik. Karena masih ada beberapa pemain yang diincar SFC, cukup terpengaruh dengan persoalan mogok pemain lantaran manajemen telat membayarkan hak pemain. Cara ini sendiri juga dilakukan Persepam Madura United.
Mereka menerapkan kebijakan baru dalam melakukan transfer pemain. Klub asal Pulau Garam menyatakan tidak akan menyodorkan tawaran kontrak dengan nilai tinggi kepada pemain baru di liga unifikasi.
Walaupun nanti akan berimbas pada alotnya sejumlah negosiasi dengan pemain anyar, Persepam yakin itu langkah yang tepat. Bagi manajemen, jaminan kelancaran gaji selama semusim jauh lebih penting daripada nilai kontrak tinggi namun berpotensi mengalami keterlambatan gaji.
(aww)