Forki Sumsel adopsi konsep ISG

Sabtu, 26 Oktober 2013 - 02:14 WIB
Forki Sumsel adopsi konsep ISG
Forki Sumsel adopsi konsep ISG
A A A
Sindonews.com - Pengurus Daerah (Pengda) Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Sumatera Selatan mengadopsi konsep pertandingan karate di 3rd Islamic Solidarity Games (ISG) lalu. Konsep itu akan diterapkan dalam berbagai kejuaraan yang akan digelar nanti.

Wakil Sekretaris Umum Forki Sumsel, Aliyudin Asral mengakui, banyak ilmu dan pelajaran berharga yang diperoleh pihaknya selama terlibat sebagai panitia pelaksana cabor karate dalam perhelatan ISG kemarin. Terutama dalam hal pelaksanaan pertandingan yang menggunakan sistem internasional. Karena darisana pihaknya banyak mendapatkan masukan yang positif bagi perkembangan cabor karate di Sumsel khususnya dan Indonesia umumnya.

"Kita merasa bersyukur Sumsel bisa mendapatkan kepercayaan dalam menggelar even sebesar ISG. Karena kita tidak tahu kapan bisa kembali menjadi tuan rumah. Bayangkan saja, ISG ini merupakan ajang empat tahunan dan saat ini baru berlangsung tiga kali, sementara jumlah anggota tetap Organisasi Kerjasama Islam (OKI) berjumlah 57. Belum tentu dua puluh hingga tiga puluh tahun mendatang kita bisa kembali mendapatkan giliran,"ungkap Ketua Dewan Guru Wadokai Sumsel ini.

Karena itulah, pihaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan mempelajari pola dan sistem pertandingan yang digunakan. Rencananya, pihaknya akan mencoba menerapkan ilmu yang diperoleh saat pelaksanaan ISG pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) dan Open Turnamen Wadokai V, 25-26 oktober di Sriwijaya Promotion Center (SPC) serta Pra Kejurda Mendagri Cup akhir tahun nanti.

''Kita akan menerapkan konsep pertandingan yang dipakai pada ISG karena kita nilai cara kerja mereka sangat bagus, simpel, tetapi tetap disiplin dan tertib,"katanya.

Dia memaparkan, beberapa konsep pertandingan yang akan di adobsinya yakni bagaimana mereka mempersiapkan atlet yang akan bertanding tanpa menggunakan pengeras suara, tetapi dengan memberdayakan laison officer (LO).

Jadi para peserta terlebih dahulu akan dikumpulkan oleh LO sesuai dengan gilirannya, sehingga pada saat mereka mendapatkan giliran tidak perlu dipanggil-panggil lagi. Begitu pula dengan bagan pertandingan yang akan online dengan seluruh perangkat pertandingan agar bisa dilihat langsung.

“Memang kita tidak sepenuhnya meniru konsep ISG yang lalu, karena kita akan terkendala dengan teknologi dan juga dana yang tidak sedikit. Tetapi setidaknya minimal 50 dari seluruh konsep dan pola yang mereka gunakan dapat kita adopsi sesuai dengan kemampuan kita,"ujarnya.

Untuk mendukung pelaksanaan konsep itu, Aliyudin mengatakan pihaknya bakal memberdayakan dan merangkul wasit dan panitia yang sudah berpengalaman serta berkualitas. Bahkan dirinya akan mengutamakan mereka yang sudah pernah menjadi panpel kejuaraan bertaraf nasional. Dengan begitu, saat Sumsel menggelar Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) ASEAN di Palembang tahun 2014 mendatang pihaknya sudah siap.

''Apalagi dari informasi yang saya terima, kemungkinan besar karate akan menjadi salah satu cabor yang dipertandingkan. Jadi, kita berharap SDM kita sudah lebih siap sebelum POM Asean berlangsung nanti,"harapnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4597 seconds (0.1#10.140)