Alasan PBR lepas Darko

Sabtu, 26 Oktober 2013 - 13:42 WIB
Alasan PBR lepas Darko
Alasan PBR lepas Darko
A A A
Sindonews.com – Pelita Bandung Raya (PBR) resmi mendepak Daniel Darko Janackovic dari kursi pelatih kepala. PT Kreasi Performa Pasundan sebagai penaung skuad The Boys Are Back menilai, pelatih berpaspor Perancis tersebut tidak mampu mengangkat prestasi tim selepas ditinggal Simon McMenemy.

Direktur PT Kreasi Performa Pasundan, Marco Grcia Paulo mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja PBR. Hasilnya, kinerja Eka Ramdani dkk di Indonesia Super League (ISL) 2013 belum sesuai harapan. “Kami memutuskan untuk melepas Darko, itu hasil evaluasi kami,” ucap Marco.

The Boys Are Back memang mendapat hasil mengecewakan di kompetisi musim lalu. Dengan target awal finis di papan tengah klasemen, tim yang sempat bejaya di pertengahan dekade 1990-an ini justru hampir terdegradasi ke Divisi Utama.

Dalam 34 pertandingan ISL 2013, PBR tujuh kali menang, tiga belas seri, dan empat belas kali menelan kekalahan. Torehan 34 poin membuat The Boys Are Back berada di peringkat lima belas klasemen akhir. Beruntung, mereka menang dalam pertandingan play off promosi-degradasi melawan Persikabo Bogor.

Darko memang bukan satu-satunya sosok yang bisa bisa ditumbalkan saat PBR terseok-seok hingga penghujung kompetisi. Dia tampil sebagai pelatih pengganti Simon Mc Menemy yang didepak saat ISL baru menginjak pertandingan ke sepuluh. Namun, manajemen The Boys Are Back tampaknya tak melihat perubahan berarti dengan kehadiran pelatih kelahiran Serbia, 11 Mei 1967 ini.

Selama 24 laga menukangi PBR, Darko menyumbangkan lima kemenangan, sepuluh hasil seri, dan sembilan kali kalah, dengan total kontribusi 25 poin. Pencapaian paling mencengangkan dari Darko adalah saat membawa The Boys Are Back menahan seri juara ISL 2013, Persipura Jayapura di Stadion Mandala, Jayapura dengan skor 1-1. Bahkan tim ini hampir saja menang jika Boaz Salossa tak menyamakan kedudukan jelang akhir babak kedua.

“Bukan hanya karena peringkat PBR di ISL musim lalu. Kami melihat adanya sistem yang kurang pas sehingga tidak sejalan dengan visi awal tim ini. Kalau tetap dipaksakan pun hasilnya tidak akan maksimal, jadi lebih baik kami melepas Darko dan mencoba cari pelatih pengganti untuk menangani PBR di ISL musim depan,” ucap Marco.

Secara kualitas, Marco menyebut Darko sebagai pelatih yang memiliki talenta dan karakter. Dia pun mengungkapkan penghargaan terhadap dedikasi Darko selama lima bulan memimpin PBR. Saat ini, manajemen The Boys Are Back sedang melakukan negosiasi terkait klausul pemberhentian, mengingat kontrak Darko yang sebenarnya terjalin selama tiga musim.

Setelah itu, PBR akan langsung merekrut pelatih baru untuk mempersiapkan tim ini jelang ISL 2014. Beberapa nama diklaim telah masuk incaran. Tanpa menyebut nama, Marco mengakui kandidat paling kuat untuk mengarsiteki The Boys Are Back musim depan adalah seorang pelatih asal luar negeri.

“Secara kualitas, kami mengakui Darko pelatih bagus. Jadi memang bukan hanya kinerja yang menjadi pertimbangan, lebih ke visi awal PBR. Saat ini masih tahap negosiasi untuk mencari penyelesaian kontrak Darko. Untuk penggantinya, mudah-mudahan pekan depan bisa diumumkan. Pembicaraan dengan pelatih yang kami incar sudah oke,” pungkas Marco.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8286 seconds (0.1#10.140)