Dua wilayah oke

Sabtu, 26 Oktober 2013 - 16:01 WIB
Dua wilayah oke
Dua wilayah oke
A A A
Sindonews.com — Format liga unifikasi 2014 belum ditentukan walau sudah muncul wacana pembagian dua wilayah. Wacana itu normal digulirkan karena kontestan liga bertambah menjadi 22 klub dan bakal ada kompetisi lain seperti Piala Indonesia.

Jumlah kontestan yang bertambah serta bakal dihelatnya Piala Indonesia otomatis menambah beban finansial klub. Sedangkan pada Indonesia Super League (ISL) 2012-2013 masih saja aja klub yang mengalami krisis keuangan dan menunggak gaji pemain.

Melihat fakta tersebut, sejumlah klub pun tak keberatan jika liga unifikasi dipecah menjadi dua wilayah. Ini seperti pada masa Liga Indonesia beberapa musim silam, walau menyuguhkan pro dan kontra karena dianggap bakal merendahkan kualitas kompetisi itu sendiri.

“Dua wilayah tidak ada masalah. Justru itu berpihak pada efisiensi klub. Sejauh pelaksanaan kompetisi bisa professional dan terus ada perbaikan, kami mendukung saja,” ucap Ruddy Widodo, General Manager Arema Cronous. Arema sebenarnya mampu mengikuti liga dengan format apa pun.

Sebagai klub bermodal melimpah, satu atau dua wilayah sama sekali bukan persoalan bagi Singo Edan. Yang terpenting bagi klub berlogo kepala singa adalah kualitas kompetisi yang harus terus ditingkatkan sehingga sepakbola Indonesia secara umum bisa lebih maju.

Klub lain yang oke dengan wacana dua wilayah adalah Persepam Madura United. Klub yang baru semusim bermain di kompetisi level tertinggi ini juga menekankan sisi efisiensi keuangan klub. Dengan dua wilayah, pengeluaran bisa ditekan dan dialihkan ke kebutuhan lain.

“Secara umum Persepam siap menjalani kompetisi dengan format apa pun. Tapi kalau PSSI kemudian menetapkan dua wilayah dengan pertimbangan efisiensi, itu bagus juga. Persoalan keuangan memang sangat penting dan harus menjadi perhatian saat ini,” terang Achsanul Qosasi, Manajer Persepam.

Menurut Achsanul, aspek finansial memang seharusnya menjadi pertimbangan utama demi perbaikan kualitas kompetisi. Menurutnya kurang bijaksana jika memaksakan format tertentu namun pada akhirnya klub kesulitan menjalankannya karena keterbatasan dana.

Persik Kediri yang hingga kini kesulitan mencari dana juga siap mendukung langkah PSSI jika bertujuan meringankan klub. Klub berjuluk Macan Putih masih kesulitan mendapatkan modal untuk liga unifikasi dan malah belum membentuk manajemen maupun tim baru.

Dengan dua wilayah, beban pengeluaran terutama untuk pertandingan away bisa diminalisir. Walau pun nantinya tetap mengeluarkan biaya untuk Piala Indonesia, namun nominalnya tidak sebesar jika harus melakoni pertandingan away ke 21 kota berbeda jika memakai satu wilayah.

“Kami jelas setuju dengan upaya efisiensi. Format dua wilayah bagus kalau memang berpihak pada klub. Kami menyadari jumlah peserta yang menjadi 22 klub bakal menambah pengeluaran yang tidak sedikit,” ungkap Barnadi, Sekretaris Persik Kediri.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7853 seconds (0.1#10.140)