FIFA dituding sarang korupsi, Blatter bela diri
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Asosiasi Sepakbola Dunia (FIFA), Sepp Blatter telah melontarkan pembelaan dirinya dan organisasi yang ia pimpin pada sebuah pidato di Oxford Union. Blatter mengklaim dirinya telah menjadi sasaran kritik dan ia bersikeras selalu bertindak dengan mematuhi aturan yang benar dakam menjalankan semua kebijakan.
Sebelumnya serangkaian skandal korupsi telah mempengaruhi kredibilitas FIFA, dengan beberapa anggota Komite Eksekutif Blatter meninggalkan posisi mereka dalam posisi kontroversial. Penyelidikan juga sedang berlangsung terkait adanya kesalahan dalam penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, tapi pria 77 tahun itu dengan penuh semangat membela diri bila FIFA hanya menjadi kambing hitam.
"Mungkin Anda pikir tahu siapa saya, siapa FIFA, dan apa yang kami lakukan. Mungkin Anda berpikir saya parasit kejam yang menghisap sumber kehidupan dari dunia dan dari sepak bola!" terang Blatter seperti dilansir Sky Sports, Sabtu (26/10/2013).
"Semua orang menempatkan kami sebagai kambing hitam. Tapi kami terkadang rasanya bekerja tanpa tanda jasa, FIFA telah bekerja dan berinvestasi dalam sepak bola dan msayarakat di seluruh dunia. Saya harus punya hati batu dengan kritikan yang dilayangkan selama ini," sambungnya.
Dia juga mengambil kesempatan untuk menolak ide memboikot pergelaran Piala Dunia terkait komentar gelandang Manchester City, Yaya Toure setelah mengeluhkan perilaku rasis ketika melawan CSKA Moscow pada laga lanjutan Liga Champions, tengah pekan kemarin. "Piala Dunia merupakan peristiwa terbesar di dunia. Kami harus berjuang melawan rasisme tetapi boikot bukan senjata melawan rasis," tandasnya.
Sebelumnya serangkaian skandal korupsi telah mempengaruhi kredibilitas FIFA, dengan beberapa anggota Komite Eksekutif Blatter meninggalkan posisi mereka dalam posisi kontroversial. Penyelidikan juga sedang berlangsung terkait adanya kesalahan dalam penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, tapi pria 77 tahun itu dengan penuh semangat membela diri bila FIFA hanya menjadi kambing hitam.
"Mungkin Anda pikir tahu siapa saya, siapa FIFA, dan apa yang kami lakukan. Mungkin Anda berpikir saya parasit kejam yang menghisap sumber kehidupan dari dunia dan dari sepak bola!" terang Blatter seperti dilansir Sky Sports, Sabtu (26/10/2013).
"Semua orang menempatkan kami sebagai kambing hitam. Tapi kami terkadang rasanya bekerja tanpa tanda jasa, FIFA telah bekerja dan berinvestasi dalam sepak bola dan msayarakat di seluruh dunia. Saya harus punya hati batu dengan kritikan yang dilayangkan selama ini," sambungnya.
Dia juga mengambil kesempatan untuk menolak ide memboikot pergelaran Piala Dunia terkait komentar gelandang Manchester City, Yaya Toure setelah mengeluhkan perilaku rasis ketika melawan CSKA Moscow pada laga lanjutan Liga Champions, tengah pekan kemarin. "Piala Dunia merupakan peristiwa terbesar di dunia. Kami harus berjuang melawan rasisme tetapi boikot bukan senjata melawan rasis," tandasnya.
(akr)