Jacksen ramu jurus bongkar tembok China
A
A
A
Sindonews.com - Nahkoda Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Jacksen F Tiago, melihat ada celah di lini pertahanan China yang bisa dibongkar Boaz Salosso dkk. Dia pun menyiapkan strategi khusus untuk mengobrak-abrik benteng Team Dragon, julukan Timnas China.
Timnas Indonesia memang sedang merancang misi besar untuk bisa lolos ke putaran final Piala Asia 2015 di Australia. Tapi bukan perkara mudah bisa mewujudkan target tersebut. Apalagi baru satu angka yang dikoleksi timnas Garuda, dari tiga laga awal Pra Piala Asia (PPA) 2015 Grup C. Indonesia pun duduk sebagai juru kunci di bawah Arab Saudi, Irak, dan China.
Walau dinilai berat, Jacksen tetap optimistis dengan peluang anak-anak asuhnya. Yang pertama harus dilewati adalah bagaimana membongkar pertahanan Team Dragon, saat sang Garuda gantian bertindak sebagai tamu, (15/11). Ini adalah pertemuan kedua timnas Indonesia dengan China, setelah sebelumnya berbagi angka, 1-1.
Jacksen sendiri melihat ada celah di barisan pertahanan China yang bisa dimanfaatkan. Celah itu, juga jelas terlihat saat Boaz mampu merobek gawang China yang dikawal Zheng Cheng pada menit ke- 67 di pertemuan pertama kedua tim di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat itu Jacksen melihat, kecepatan dan mobilitas para pemain depannya mampu membuat lini belakang kontestan Piala Dunia (PD) 2002 Korea Selatan-Jepang tersebut kewalahan.
"Untuk penyerang saya minta manfaatkan kelebihan yang kami punya. Kelebihan para penyerang kami adalah mobilitas, kecepatan, gerakan-gerakan yang cepat. Itu dimiliki Bochi (Boaz Salossa), Greg (Nwokolo), Tibo (Titus Bonai), Zulham (Zamrun), dan juga Tantan," ungkap Jacksen.
Dengan memanfaatkan mobilitas, kecepatan, dan gerakan-gerakan para pemain depan timnas Indonesia, disitulah Jacksen melihat pecahnya konsentrasi lini belakang China. Untuk bisa mendapatkan peluang itu, pelatih berusia 45 tahun ini mengaku terus lakukan simulasi agar pemainnya mampu menerapkan hal itu di dalam pertandingan kontra China nantinya.
"Kami coba asah itu terus menerus, apa yang menjadi kelebihan para pemain. Makanya kami selalu ciptakan bagaimana antisipasi saat masuk dalam situasi di dalam pertahanan lawan. Saya membongkar konsentrasi lawan harus ada skema passing bergerak, passing bergerak," papar Jacksen.
"Bisa dicermati bagaimana kebiasaan saya memanggil seorang pemain depan. Karena penyerang-penyerang yang saya panggil, cenderung memiliki model permainan seperti itu (punya mobilitas, kecepatan, dan gerakan-gerakan yang cepat). Itu jadi satu kelebihan yang terus akan saya asah," lanjut pelatih yang mengantar Persipura Jayapura tiga kali juara kompetisi Indonesia Super League (ISL) tersebut.
Tidak hanya fokus pada latihan strategi saja, para pemain timnas Indonesia juga dibebankan pada latihan fisik yang cukup menguras tenaga. Latihan fisik yang sudah dimulai saat pelatihan nasional (pelatnas) masih digelar di Batu, Malang, Jawa Timur, demi memulihkan kondisi pemain setelah selesainya berkompetisi.
Dalam latihan perdana di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu malam (27/10), di bawah komando pelatih fisik Osvaldo Lessa, para pemain timnas diberikan beban latihan cukup berat. Terutama pada tiga penjaga gawang Indonesia yaitu, I Made Wirawan, Dia Agus Prasetya, dan Choirul Huda.
"Setelah latihan di Batu dan sekarang di Jakarta, kondisi pemain sudah 90 persen. Tapi latihan ini untuk bertanding pada tanggal 15 November, saat bertemu dengan China. Bukan dengan pertandingan-pertandingan uji coba. Saya yakin kondisi sudah 100 persen, saat bertemu China," tutur Lessa.
Sebelum bertemu China, Timnas Indonesia dihadapkan pada tiga uji coba. Pertama dengan menjamu Kirgystan, Jumat (1/11). Setelah itu menantang dua klub asal Korea Utara, pada 8 dan 11 November mendatang. Semua uji coba itu, diharapkan mampu jadi bekal Timnas Garuda untuk mendapatkan poin sempurna saat meladeni China.
Timnas Indonesia memang sedang merancang misi besar untuk bisa lolos ke putaran final Piala Asia 2015 di Australia. Tapi bukan perkara mudah bisa mewujudkan target tersebut. Apalagi baru satu angka yang dikoleksi timnas Garuda, dari tiga laga awal Pra Piala Asia (PPA) 2015 Grup C. Indonesia pun duduk sebagai juru kunci di bawah Arab Saudi, Irak, dan China.
Walau dinilai berat, Jacksen tetap optimistis dengan peluang anak-anak asuhnya. Yang pertama harus dilewati adalah bagaimana membongkar pertahanan Team Dragon, saat sang Garuda gantian bertindak sebagai tamu, (15/11). Ini adalah pertemuan kedua timnas Indonesia dengan China, setelah sebelumnya berbagi angka, 1-1.
Jacksen sendiri melihat ada celah di barisan pertahanan China yang bisa dimanfaatkan. Celah itu, juga jelas terlihat saat Boaz mampu merobek gawang China yang dikawal Zheng Cheng pada menit ke- 67 di pertemuan pertama kedua tim di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat itu Jacksen melihat, kecepatan dan mobilitas para pemain depannya mampu membuat lini belakang kontestan Piala Dunia (PD) 2002 Korea Selatan-Jepang tersebut kewalahan.
"Untuk penyerang saya minta manfaatkan kelebihan yang kami punya. Kelebihan para penyerang kami adalah mobilitas, kecepatan, gerakan-gerakan yang cepat. Itu dimiliki Bochi (Boaz Salossa), Greg (Nwokolo), Tibo (Titus Bonai), Zulham (Zamrun), dan juga Tantan," ungkap Jacksen.
Dengan memanfaatkan mobilitas, kecepatan, dan gerakan-gerakan para pemain depan timnas Indonesia, disitulah Jacksen melihat pecahnya konsentrasi lini belakang China. Untuk bisa mendapatkan peluang itu, pelatih berusia 45 tahun ini mengaku terus lakukan simulasi agar pemainnya mampu menerapkan hal itu di dalam pertandingan kontra China nantinya.
"Kami coba asah itu terus menerus, apa yang menjadi kelebihan para pemain. Makanya kami selalu ciptakan bagaimana antisipasi saat masuk dalam situasi di dalam pertahanan lawan. Saya membongkar konsentrasi lawan harus ada skema passing bergerak, passing bergerak," papar Jacksen.
"Bisa dicermati bagaimana kebiasaan saya memanggil seorang pemain depan. Karena penyerang-penyerang yang saya panggil, cenderung memiliki model permainan seperti itu (punya mobilitas, kecepatan, dan gerakan-gerakan yang cepat). Itu jadi satu kelebihan yang terus akan saya asah," lanjut pelatih yang mengantar Persipura Jayapura tiga kali juara kompetisi Indonesia Super League (ISL) tersebut.
Tidak hanya fokus pada latihan strategi saja, para pemain timnas Indonesia juga dibebankan pada latihan fisik yang cukup menguras tenaga. Latihan fisik yang sudah dimulai saat pelatihan nasional (pelatnas) masih digelar di Batu, Malang, Jawa Timur, demi memulihkan kondisi pemain setelah selesainya berkompetisi.
Dalam latihan perdana di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu malam (27/10), di bawah komando pelatih fisik Osvaldo Lessa, para pemain timnas diberikan beban latihan cukup berat. Terutama pada tiga penjaga gawang Indonesia yaitu, I Made Wirawan, Dia Agus Prasetya, dan Choirul Huda.
"Setelah latihan di Batu dan sekarang di Jakarta, kondisi pemain sudah 90 persen. Tapi latihan ini untuk bertanding pada tanggal 15 November, saat bertemu dengan China. Bukan dengan pertandingan-pertandingan uji coba. Saya yakin kondisi sudah 100 persen, saat bertemu China," tutur Lessa.
Sebelum bertemu China, Timnas Indonesia dihadapkan pada tiga uji coba. Pertama dengan menjamu Kirgystan, Jumat (1/11). Setelah itu menantang dua klub asal Korea Utara, pada 8 dan 11 November mendatang. Semua uji coba itu, diharapkan mampu jadi bekal Timnas Garuda untuk mendapatkan poin sempurna saat meladeni China.
(aww)