Kelakuan Popon bikin manajer SFC ilfil
A
A
A
Sindonews.com - Nama Ponaryo Astaman masih belum pasti untuk masuk dalam skuad Sriwijaya FC (SFC) musim depan. Meski Presiden SFC Dodi Reza Alex telah menyatakan sang kapten tetap bersama Laskar Wong Kito.
Namun semua jadi berubah, saat sang manajer mengungkapkan soal harga Ponaryo. Sebenarnya, meski Popon-sapaan akrab Ponaryo, telah memasuki usia kepala tiga, tapi daya jelajah dan jiwa kepemimpinannya, masih dibutuhkan dalam tim sebagai penyeimbang. Sekalipun mahar yang dipatok Popon melebihi angka Rp1 miliar.
Hanya saja, Manajer SFC Robert Heri memiliki pandangan lain terhadap mantan pemain timnas Indonesia itu. Popon yang diduga menjadi komando saat mogok pemain diakhir kompetisi musim kemarin, selalu menjadi ingatan Robert. ''Selain masalah nilai kontrak kita juga akan melihat attitude serta kecintaan terhadap Sriwjaya FC,” tegas Robert.
Robert menilai, tidak sesederhana itu manajemen akan langsung memperpanjang kontrak Ponaryo. Karena banyak aspek yang akan dilihat lagi, termasuk attitude dan loyalitas terhadap SFC musim lalu. ''Walau sudah deal secara lisan, namun manajemen akan mengkaji ulang nilai kontrak yang diajukan Popon. Manajemen akan terlebih dahulu melakukan evaluasi baik kinerja maupun attitude sang pemain saat membela SFC musim lalu,” sambungnya.
Pria yang juga menjabat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumsel itu menuturkan, untuk posisi gelandang bertahan pihaknya juga telah mendapatkan dua gelandang, yakni Asri Akbar asal Persib Bandung serta pemain muda potensial dari tim junior SFC yaitu Ikshan Kurniawan.
Menurut Robert, dibandingkan kedua pemain ini Popon jelas kalah muda, lantaran sudah termakan usia. Namun, manajemen masih akan membuka peluang untuk pemain kelahiran Balikpapan itu bermain bersama SFC, asalkan sang pemain mau menurunkan nilai kontraknya dan siap memperliatkan loyalitas, attitude baik di luar maupun di dalam lapangan bersama tim ini.
''Seandainya Ponaryo masih tetap bersikeras dengan keinginannya sendiri, berarti dia sudah tidak ada rasa adan kecintaan terhadap tim ini. Jadi dengan sungguh terpaksa kita dia mencari klub lain,” pungkasnya.
Sepertinya Robert Heri telah telanjur ilang feeling (baca ilfil) dengan semua pemain SFC yang mogok bermain dan berlatih di akhir musim lalu. Terbukti, semua pemain termasuk Ferry Rotinsulu yang mengaku setia teradap Laskar Wong Kito, tidak diberi kesempatan untuk tetap bersama SFC. Nah, Ponaryo sendiri adalah satu-satunya pemain yang belum terlempar dari apa yang dirasakan Robert. Akankan SFC tetap akan menggunakan jasa Ponaryo atau nasib sang kapten akan sama seperti pemain SFC terdahulu.
Namun semua jadi berubah, saat sang manajer mengungkapkan soal harga Ponaryo. Sebenarnya, meski Popon-sapaan akrab Ponaryo, telah memasuki usia kepala tiga, tapi daya jelajah dan jiwa kepemimpinannya, masih dibutuhkan dalam tim sebagai penyeimbang. Sekalipun mahar yang dipatok Popon melebihi angka Rp1 miliar.
Hanya saja, Manajer SFC Robert Heri memiliki pandangan lain terhadap mantan pemain timnas Indonesia itu. Popon yang diduga menjadi komando saat mogok pemain diakhir kompetisi musim kemarin, selalu menjadi ingatan Robert. ''Selain masalah nilai kontrak kita juga akan melihat attitude serta kecintaan terhadap Sriwjaya FC,” tegas Robert.
Robert menilai, tidak sesederhana itu manajemen akan langsung memperpanjang kontrak Ponaryo. Karena banyak aspek yang akan dilihat lagi, termasuk attitude dan loyalitas terhadap SFC musim lalu. ''Walau sudah deal secara lisan, namun manajemen akan mengkaji ulang nilai kontrak yang diajukan Popon. Manajemen akan terlebih dahulu melakukan evaluasi baik kinerja maupun attitude sang pemain saat membela SFC musim lalu,” sambungnya.
Pria yang juga menjabat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumsel itu menuturkan, untuk posisi gelandang bertahan pihaknya juga telah mendapatkan dua gelandang, yakni Asri Akbar asal Persib Bandung serta pemain muda potensial dari tim junior SFC yaitu Ikshan Kurniawan.
Menurut Robert, dibandingkan kedua pemain ini Popon jelas kalah muda, lantaran sudah termakan usia. Namun, manajemen masih akan membuka peluang untuk pemain kelahiran Balikpapan itu bermain bersama SFC, asalkan sang pemain mau menurunkan nilai kontraknya dan siap memperliatkan loyalitas, attitude baik di luar maupun di dalam lapangan bersama tim ini.
''Seandainya Ponaryo masih tetap bersikeras dengan keinginannya sendiri, berarti dia sudah tidak ada rasa adan kecintaan terhadap tim ini. Jadi dengan sungguh terpaksa kita dia mencari klub lain,” pungkasnya.
Sepertinya Robert Heri telah telanjur ilang feeling (baca ilfil) dengan semua pemain SFC yang mogok bermain dan berlatih di akhir musim lalu. Terbukti, semua pemain termasuk Ferry Rotinsulu yang mengaku setia teradap Laskar Wong Kito, tidak diberi kesempatan untuk tetap bersama SFC. Nah, Ponaryo sendiri adalah satu-satunya pemain yang belum terlempar dari apa yang dirasakan Robert. Akankan SFC tetap akan menggunakan jasa Ponaryo atau nasib sang kapten akan sama seperti pemain SFC terdahulu.
(aww)