Minus suporter, Boaz dkk terbukti moncer
A
A
A
Sindonews.com - Nakhoda tim nasional (timnas) Indonesia senior, Jacksen F. Tiago, tersenyum dengan perkembangan pasukannya. Kali ini, faktor mental bertanding Boaz Solossa dkk yang dinilai meningkat sebelum dijamu China, 15 November mendatang.
Peluang yang belum sepenuhnya tertutup bagi Timnas Garuda di Kualifikasi Piala Asia Grup C 2015, membuat Jacksen terus menggenjot penampilan Boaz Solossa dkk. Tiga laga sisa kualifiaksi Grup C yang dimulai dengan dijamu Team Dragon, julukan timnas China, tiga poin menjadi target.
Melihat perkembangan di dua laga awal, saat bermain imbang, 1-1, ketika menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, (15/10), dan menggasak Kirgistan empat gol tanpa balas, (1/11), Jacksen melihat anak-anak asuhnya tetap bermain moncer (baca: gemilang) dengan minimnya dukungan penonton.
Saat menjamu China, Indonesia memang dalam status hukuman tanpa penonton. Akan tetapi, Stadion SUGBK yang berkapasitas 80 ribu tempat duduk juga sepi penonton saat timnas Indonesia berujicoba dengan Kirgistan. Tercatat hanya ada 1.527 penontong yang hadir langsung di dalam stadion kala itu.
Minimnya dukungan penonton, pasti akan kembali dialami timnas Garuda saat melawat ke China. Berkaca pada dua laga timnas Indonesia di SUGBK, Jacksen melihat faktor mental bertanding anak-anak asuhnya sudah terasah. Walau dukungan yang akan diterima dipastikan minim.
''Para pemain mendapatkan dua ujian saat bertemu China dan Kirgistan di SUGBK. Bagaimana bermain tanpa ada dukungan penuh dari suporter. Dulu, pemain cenderung tidak semangat tanpa ada dukungan suporter. Tapi kini, mereka mampu bermain bagus. Terlihat adanya peningkatan mental pemain,” ungkap Jacksen.
Walau tetap tampil garang di tengah minimnya dukungan penonton, Jacksen tetap melihat pentingnya support penuh dari masyarakat Indonesia untuk Timnas Garuda. Jika di China dukungan suporter yang langsung hadir di stadion kembali berkurang, pelatih berpaspor Brasil tersebut tetap meminta doa restu dari masyarakat Indonesia.
''Hadirnya suporter tentu sangat berdampak positif bagi tim. Karena hadirnya penonton juga menentukan. Pertandingan di China nanti, saya merasa tidak ada masalah. Karena yang terpenting bagi kami, bagaimana terus fokus pada pertandingan tersebut,” jelas pelatih berusia 45 tahun tersebut.
Peluang yang belum sepenuhnya tertutup bagi Timnas Garuda di Kualifikasi Piala Asia Grup C 2015, membuat Jacksen terus menggenjot penampilan Boaz Solossa dkk. Tiga laga sisa kualifiaksi Grup C yang dimulai dengan dijamu Team Dragon, julukan timnas China, tiga poin menjadi target.
Melihat perkembangan di dua laga awal, saat bermain imbang, 1-1, ketika menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, (15/10), dan menggasak Kirgistan empat gol tanpa balas, (1/11), Jacksen melihat anak-anak asuhnya tetap bermain moncer (baca: gemilang) dengan minimnya dukungan penonton.
Saat menjamu China, Indonesia memang dalam status hukuman tanpa penonton. Akan tetapi, Stadion SUGBK yang berkapasitas 80 ribu tempat duduk juga sepi penonton saat timnas Indonesia berujicoba dengan Kirgistan. Tercatat hanya ada 1.527 penontong yang hadir langsung di dalam stadion kala itu.
Minimnya dukungan penonton, pasti akan kembali dialami timnas Garuda saat melawat ke China. Berkaca pada dua laga timnas Indonesia di SUGBK, Jacksen melihat faktor mental bertanding anak-anak asuhnya sudah terasah. Walau dukungan yang akan diterima dipastikan minim.
''Para pemain mendapatkan dua ujian saat bertemu China dan Kirgistan di SUGBK. Bagaimana bermain tanpa ada dukungan penuh dari suporter. Dulu, pemain cenderung tidak semangat tanpa ada dukungan suporter. Tapi kini, mereka mampu bermain bagus. Terlihat adanya peningkatan mental pemain,” ungkap Jacksen.
Walau tetap tampil garang di tengah minimnya dukungan penonton, Jacksen tetap melihat pentingnya support penuh dari masyarakat Indonesia untuk Timnas Garuda. Jika di China dukungan suporter yang langsung hadir di stadion kembali berkurang, pelatih berpaspor Brasil tersebut tetap meminta doa restu dari masyarakat Indonesia.
''Hadirnya suporter tentu sangat berdampak positif bagi tim. Karena hadirnya penonton juga menentukan. Pertandingan di China nanti, saya merasa tidak ada masalah. Karena yang terpenting bagi kami, bagaimana terus fokus pada pertandingan tersebut,” jelas pelatih berusia 45 tahun tersebut.
(aww)