Paulus Pesurnay : Timnas Tak Boleh Remehkan Myanmar
A
A
A
Sindonews.com - Tekhnokrat olahraga nasional, Paulus Pesurnay mengingatkan agar pemain sepakbola nasional benar-benar mempersiapkan diri seoptimal mungkin menuju SEA Games XXVII Myanmar yang mulai digelar 27 November 2013. Berada satu grup bersama tuan rumah Myanmar tidak bisa dianggap remeh, karena tim nasional pernah kalah saat tampil di Kuala Lumpur tahun 2001.
“Berada satu grup B bersama Myanmar, Thailand, Filipina dan Timor Leste tidak bisa diremehkan. Pasalnya, para pemain yang tampil sudah dipersiapkan seoptimal mungkin oleh negaranya. Dengan begitu, pemain tim nasional Indonesia harus memiliki persiapan yang matang, baik mental maupun fisik dan teknik permainan,” jelas Paulus Pesurnay di Jakarta, Senin (11/11).
Paulus melanjutkan, keberhasilan tim nasional di multi event dua tahunan ASEAN merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat di Tanah Air. Pasalnya, sejak tampil di Filipina tahun 1991, Indonesia belum pernah membawa pulang medali emas lagi ke Tanah Air. Hal itu memerlukan perjuangan ekstra keras saat dipersiapkan menuju SEA Games XXVII Myanmar.
Bahkan saat SEA Games XXVI digelar di Jakarta tim sepakbola nasional maju ke partai final, namun sangat disayangkan kandas ditangan tim Malaysia untuk perebutan tampuk juara. Kondisi seperti itu sangat menyakitkan. Namun melalui persiapan yang matang tidak menutup kemungkinan tim nasional U-23 mampu tampil optimal.
Bila timnas U-19 mampu meraih piala AFF dan lolos dalam kejuaraan Asia tahun 2015, maka keberhasilan pemain junior layak diikuti seniornya. Dengan harapan, tim nasional bisa melaju kepartai semifinal. Target minimal yaitu melangkah ke semifinal sebelum berlaga di final nantinya. Semua itu bisa dicapai dengan catatan, pemain nasional harus bermain ekstra keras siapapun yang akan menjadi lawan nantinya.
Tanpa menganggap remeh lawan, seperti Myanmar dan tim Timor Leste sekalipun, maka prestasi pemain nasional akan mencapai puncak yang diinginkan. Kondisi seperti itu tentunya sudah ada dibenak pelatih Rahmad Dharmawan yang dipercaya meramu pemain tim nasional menuju ke multi event akbar kawasan ASEAN itu.
“Berada satu grup B bersama Myanmar, Thailand, Filipina dan Timor Leste tidak bisa diremehkan. Pasalnya, para pemain yang tampil sudah dipersiapkan seoptimal mungkin oleh negaranya. Dengan begitu, pemain tim nasional Indonesia harus memiliki persiapan yang matang, baik mental maupun fisik dan teknik permainan,” jelas Paulus Pesurnay di Jakarta, Senin (11/11).
Paulus melanjutkan, keberhasilan tim nasional di multi event dua tahunan ASEAN merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat di Tanah Air. Pasalnya, sejak tampil di Filipina tahun 1991, Indonesia belum pernah membawa pulang medali emas lagi ke Tanah Air. Hal itu memerlukan perjuangan ekstra keras saat dipersiapkan menuju SEA Games XXVII Myanmar.
Bahkan saat SEA Games XXVI digelar di Jakarta tim sepakbola nasional maju ke partai final, namun sangat disayangkan kandas ditangan tim Malaysia untuk perebutan tampuk juara. Kondisi seperti itu sangat menyakitkan. Namun melalui persiapan yang matang tidak menutup kemungkinan tim nasional U-23 mampu tampil optimal.
Bila timnas U-19 mampu meraih piala AFF dan lolos dalam kejuaraan Asia tahun 2015, maka keberhasilan pemain junior layak diikuti seniornya. Dengan harapan, tim nasional bisa melaju kepartai semifinal. Target minimal yaitu melangkah ke semifinal sebelum berlaga di final nantinya. Semua itu bisa dicapai dengan catatan, pemain nasional harus bermain ekstra keras siapapun yang akan menjadi lawan nantinya.
Tanpa menganggap remeh lawan, seperti Myanmar dan tim Timor Leste sekalipun, maka prestasi pemain nasional akan mencapai puncak yang diinginkan. Kondisi seperti itu tentunya sudah ada dibenak pelatih Rahmad Dharmawan yang dipercaya meramu pemain tim nasional menuju ke multi event akbar kawasan ASEAN itu.
(aww)