Kedatangan Presiden AFC, sinyal positif bagi sepak bola Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Sepak bola Indonesia bisa dibilang tengah merangkai kembali pecahan-pecahan yang sempat terjadi dalam dua atau tiga tahun belakangan ini. Dan kunjungan Presiden Konfederasi Sepak bola Asia (AFC), Sheikh Salman bi Ebrahim Al Khalifa ke PSSI, Sabtu (16/11), seharusnya jadi sinyal positif jika sepak bola Indonesia mulai kembali dipandang setidaknya dikawasan Asia.
Konflik berkepanjangan yang sempat terjadi ditubuh organisasi tertinggi sepak bola di Indonesia, memang menimbulkan banyak dampak negatif. Dimana terjadinya dualisme klub, dualisme kompetisi, dualisme organisasi, adalah fakta-fakta yang sempat mewarnai persepakbolaan Indonesia.
Dan tidak bisa dipungkiri, masalah-masalah tersebut masih mengganggu kelangsungan sepak bola di Tanah Air sampai saat ini. Namun dengan berjalannya waktu, PSSI pun mulai sedikit demi sedikit mengalami stabilitas. Dan prestasi teranyar setelah konflik mulai reda, adalah apa yang diukir tim nasional (timnas) U-19 Indonesia.
Dimana setelah keluar sebagai juara Piala AFF U-19, Evan Dimas dkk juga mampu melaju ke putaran final Piala AFC U-19. Dimana turnamen tersebut akan digelar di Myanmar, Oktober 2014 mendatang. Jika mampu menembus minimal empat besar di Piala AFC U-19, timnas Garuda Jaya, julukan timnas U-19, akan berkesempatan berlaga diajang yang lebih tinggi. Yaitu Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru.
Apresiasi atas mulai pulihnya persepakbolaan Indonesia, disampaikan langsung oleh Sheikh Salman yang datang ke Indonesia ditemani Sekertaris Jendral (Sekjen) AFC, Alex Sosay, dan empat pejabat AFC lainnya. Seperti diakuinya, kedatangan AFC ke Indonesia, untuk membantu PSSI dalam membangkitkan persepakbolaan di Tanah Air.
"Sejujurnya, saya bahagia bahwa PSSI sudah berada di dalam jalur yang tepat. Saya berharap PSSI bisa lebih stabil lagi kedepannya. Dan kami (AFC-PSSI), juga melakukan berbagai diskusi terkait program kemajuan sepak bola di Indonesia," ujar Sheikh.
"Sepak bola Indonesia layak mendapatkan bantuan. Apalagi setelah kisruh yang ada di sepak bola Indonesia sudah berakhir. Bantuan pun layak diberikan kepada sepak bola Indonesia, karena disini memiliki potensi besar terhadap sepak bola. Indonesia sudah menunjukkan tanda-tanda yang positif. Itu terlihat mulai dari level klub, internasional, hingga timnas," tambahnya.
PSSI pun munyambut baik, apa yang disampaikan suksesor Mohamed bin Hammam sebagai presiden AFC. Pembicaraan yang dilakukan antara PSSI dengan para petinggi AFC pun, diakui Sekertaris Jendral (Sekjen) PSSI, Joko Driyono, menyangkut perkembangan keorganisasian PSSI dan tentu saja perkembangan sepak bola Indonesia kearah yang lebih baik.
"Kami menyebutnya Indonesia Millenium Football Development. Berbagai hal dibahas, diantaranya FIFA Goal Project, Restrukturisasi manajemen organisasi PSSI, unifikasi liga, timnas Indonesia, hingga terkait adanya isu pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia," terang Jodri, sapaan akrab Joko Driyono
Konflik berkepanjangan yang sempat terjadi ditubuh organisasi tertinggi sepak bola di Indonesia, memang menimbulkan banyak dampak negatif. Dimana terjadinya dualisme klub, dualisme kompetisi, dualisme organisasi, adalah fakta-fakta yang sempat mewarnai persepakbolaan Indonesia.
Dan tidak bisa dipungkiri, masalah-masalah tersebut masih mengganggu kelangsungan sepak bola di Tanah Air sampai saat ini. Namun dengan berjalannya waktu, PSSI pun mulai sedikit demi sedikit mengalami stabilitas. Dan prestasi teranyar setelah konflik mulai reda, adalah apa yang diukir tim nasional (timnas) U-19 Indonesia.
Dimana setelah keluar sebagai juara Piala AFF U-19, Evan Dimas dkk juga mampu melaju ke putaran final Piala AFC U-19. Dimana turnamen tersebut akan digelar di Myanmar, Oktober 2014 mendatang. Jika mampu menembus minimal empat besar di Piala AFC U-19, timnas Garuda Jaya, julukan timnas U-19, akan berkesempatan berlaga diajang yang lebih tinggi. Yaitu Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru.
Apresiasi atas mulai pulihnya persepakbolaan Indonesia, disampaikan langsung oleh Sheikh Salman yang datang ke Indonesia ditemani Sekertaris Jendral (Sekjen) AFC, Alex Sosay, dan empat pejabat AFC lainnya. Seperti diakuinya, kedatangan AFC ke Indonesia, untuk membantu PSSI dalam membangkitkan persepakbolaan di Tanah Air.
"Sejujurnya, saya bahagia bahwa PSSI sudah berada di dalam jalur yang tepat. Saya berharap PSSI bisa lebih stabil lagi kedepannya. Dan kami (AFC-PSSI), juga melakukan berbagai diskusi terkait program kemajuan sepak bola di Indonesia," ujar Sheikh.
"Sepak bola Indonesia layak mendapatkan bantuan. Apalagi setelah kisruh yang ada di sepak bola Indonesia sudah berakhir. Bantuan pun layak diberikan kepada sepak bola Indonesia, karena disini memiliki potensi besar terhadap sepak bola. Indonesia sudah menunjukkan tanda-tanda yang positif. Itu terlihat mulai dari level klub, internasional, hingga timnas," tambahnya.
PSSI pun munyambut baik, apa yang disampaikan suksesor Mohamed bin Hammam sebagai presiden AFC. Pembicaraan yang dilakukan antara PSSI dengan para petinggi AFC pun, diakui Sekertaris Jendral (Sekjen) PSSI, Joko Driyono, menyangkut perkembangan keorganisasian PSSI dan tentu saja perkembangan sepak bola Indonesia kearah yang lebih baik.
"Kami menyebutnya Indonesia Millenium Football Development. Berbagai hal dibahas, diantaranya FIFA Goal Project, Restrukturisasi manajemen organisasi PSSI, unifikasi liga, timnas Indonesia, hingga terkait adanya isu pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia," terang Jodri, sapaan akrab Joko Driyono
(wbs)