Suporter nantikan gebrakan Yoyok
A
A
A
Sindonews.com – Suproter PSIS Semarang berharap Yoyok Sukawi yang ditujuk sebagai pengelola PSIS Semarang mampu memberikan dampak positif bagi laskar Mahesa Jenar –Julukan PSIS- ke depan. Dampak positif tersebut tidak hanya pada pengelolaan tim yang lebih profesional, namun juga prestasi.
Prestasi menjadi salah satu yang sangat dirindukan oleh pendukung PSIS. Bagaimana tidak, PSIS sebagai klub besar degan sekarah panjangnya, terlalu lama berada di kasta ke dua sepakbola Indonesia. Tim yang pernah juara Perserikatan dan Liga Indonesia ini terdegradasi, dari kasta tertinggi sepak bola Indonesia sejak 2009 dan hingga kini belum mampu mengembalikan kejayaaannya.
Untuk mengembalikan PSIS Semarang ke jalur yang benar, tentu diperlukan sebuah gebrakan yang kongrit, dari Yoyok Sukawi selaku pengelola nantinya. Panser Biru dan Snex sebagai kelompok suporter terbesar dengan jumlah anggota mencapai puluhan ribu, pun mengharapkan gebrakan dari Mantan GM PSIS itu.
“Kami sudah terlalu lama merindukan prestasi, dan di tangan Yoyok harapan besar berada di pundaknya,” kata Ketua Panser Biru Mario Baskoro.
Mario berpendapat, salah satu gebrakan yang harus berani dilakukan oleh manajemen PSIS di bawah pengelolaan Yoyok Sukawi harus berani mendatangkan pemain –pemain yang benar-benar berkualitas. Dengan diisi pemain-pemain berkualitas PSIS tidak akan sulit untuk bisa bermain di kasta tertinggi Indonesia Super League (ISL) musim berikutnya. “Harusnya mulai sekarang ini manajemen mencari pemain-pemain yang berkualitas, kalau lama-lama bisa-bisa kita (PSIS) hanya mendapatkan pemain –pemain sisa,” ucapnya.
Mario mengusulkan, sejumlah pemain yang layak untuk masuk skuad PSIS musim depan, seperti M Ridwan yang merupakan warga asli Semarang. Kemudian untuk pemain asing, Dia mengusulkan manajemen untuk berani mendatangkan Greg Nwokolo, dan mempertahankan Addison Alves serta Ronald Fagundez.
Selain itu kembali mempertahankan beberapa pemain muda PSIS musim lalu yang memiliki penampilam cukup baik seperti, Rico Fernanda, Fauzan, Catur, Rizky Julian, M Irvan dan beberapa pemain lain. “PSIS musim lalu sudah memiliki komposisi yang cukup baik, dan patut untuk dipertahankan, dan kekuranganya tambal sulam dengan mendatangkan pemain yang benar-benar memiliki kualitas dan bisa menjadi ikon PSIS,” tandasnya.
Sementara itu Yoyok Sukawi selaku yang ditunjuk sebagai pengelola mengakui, PSIS berpretasi memang sangat dirindukan oleh masyarakat mengingat PSIS sudah cukup lama berada di Divisi Utama.
“Kita mengimbangi keinginan masyakat untuk berprestasi dalam waktu instan, tetapi untuk kedepannya atau jangka menengah juga harus dipikirkan mulai dari sekarang,” katanya.
Hanya saja, kata Yoyok untuk membuat tim yang tangguh tidaklah bisa dilakukan secara instan. Perlu persiapan panjang yang tidak hanya butuh waktu satu atau dua tahun. Untuk mewujudkan itu, PSIS dibangun dari pondasi awal. Yakni dengan mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk pengelolaan dan tim mulai sekarang.
“Kita mungkin bisa lolos ISL musim depan, dengan mendatangkan pemain-pemain berkelas, tetapi apakah kita juga sudah siap untuk di ISL?, nah, itu yang harus dipikirkan mulai sekarang. Dibutuhkan anggaran yang besar, juga tim yang solid dalam arti punya tim jangka panjang, karena kalau sudah masuk ke ISL, tantangnya sudah dua kali lipat atau lebih,” tandas Yoyok.
Prestasi menjadi salah satu yang sangat dirindukan oleh pendukung PSIS. Bagaimana tidak, PSIS sebagai klub besar degan sekarah panjangnya, terlalu lama berada di kasta ke dua sepakbola Indonesia. Tim yang pernah juara Perserikatan dan Liga Indonesia ini terdegradasi, dari kasta tertinggi sepak bola Indonesia sejak 2009 dan hingga kini belum mampu mengembalikan kejayaaannya.
Untuk mengembalikan PSIS Semarang ke jalur yang benar, tentu diperlukan sebuah gebrakan yang kongrit, dari Yoyok Sukawi selaku pengelola nantinya. Panser Biru dan Snex sebagai kelompok suporter terbesar dengan jumlah anggota mencapai puluhan ribu, pun mengharapkan gebrakan dari Mantan GM PSIS itu.
“Kami sudah terlalu lama merindukan prestasi, dan di tangan Yoyok harapan besar berada di pundaknya,” kata Ketua Panser Biru Mario Baskoro.
Mario berpendapat, salah satu gebrakan yang harus berani dilakukan oleh manajemen PSIS di bawah pengelolaan Yoyok Sukawi harus berani mendatangkan pemain –pemain yang benar-benar berkualitas. Dengan diisi pemain-pemain berkualitas PSIS tidak akan sulit untuk bisa bermain di kasta tertinggi Indonesia Super League (ISL) musim berikutnya. “Harusnya mulai sekarang ini manajemen mencari pemain-pemain yang berkualitas, kalau lama-lama bisa-bisa kita (PSIS) hanya mendapatkan pemain –pemain sisa,” ucapnya.
Mario mengusulkan, sejumlah pemain yang layak untuk masuk skuad PSIS musim depan, seperti M Ridwan yang merupakan warga asli Semarang. Kemudian untuk pemain asing, Dia mengusulkan manajemen untuk berani mendatangkan Greg Nwokolo, dan mempertahankan Addison Alves serta Ronald Fagundez.
Selain itu kembali mempertahankan beberapa pemain muda PSIS musim lalu yang memiliki penampilam cukup baik seperti, Rico Fernanda, Fauzan, Catur, Rizky Julian, M Irvan dan beberapa pemain lain. “PSIS musim lalu sudah memiliki komposisi yang cukup baik, dan patut untuk dipertahankan, dan kekuranganya tambal sulam dengan mendatangkan pemain yang benar-benar memiliki kualitas dan bisa menjadi ikon PSIS,” tandasnya.
Sementara itu Yoyok Sukawi selaku yang ditunjuk sebagai pengelola mengakui, PSIS berpretasi memang sangat dirindukan oleh masyarakat mengingat PSIS sudah cukup lama berada di Divisi Utama.
“Kita mengimbangi keinginan masyakat untuk berprestasi dalam waktu instan, tetapi untuk kedepannya atau jangka menengah juga harus dipikirkan mulai dari sekarang,” katanya.
Hanya saja, kata Yoyok untuk membuat tim yang tangguh tidaklah bisa dilakukan secara instan. Perlu persiapan panjang yang tidak hanya butuh waktu satu atau dua tahun. Untuk mewujudkan itu, PSIS dibangun dari pondasi awal. Yakni dengan mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk pengelolaan dan tim mulai sekarang.
“Kita mungkin bisa lolos ISL musim depan, dengan mendatangkan pemain-pemain berkelas, tetapi apakah kita juga sudah siap untuk di ISL?, nah, itu yang harus dipikirkan mulai sekarang. Dibutuhkan anggaran yang besar, juga tim yang solid dalam arti punya tim jangka panjang, karena kalau sudah masuk ke ISL, tantangnya sudah dua kali lipat atau lebih,” tandas Yoyok.
(irc)