Atlet kelas dunia bikin sengit voli pantai
A
A
A
Sindonews.com - Dibandingkan cabang olahraga lainnya, pertarungan sengit lebih terasa di Voli pantai. Sebab, laga yang dilakukan di lapangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut, atlet profesional boleh diturunkan.
Dua daerah yang diunggulkan untuk meraih yang terbaik dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) ke XIII ini, dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan tuan rumah DIY. ''Yang profesional ada, tidak ada larangan seperti di cabang olahraga lainnya. Jadi ini lebih seru. Atlet kelas dunia maupun nasional boleh diturunkan,” kata Ketua Tim Penyelenggara Voli Pantai, Bando Wagiman, Selasa (25/11) kemarin.
Diperbolehkan atlet profesional ini, karena dalam Pelatnas SEA Games XXVII yang menjadi acuan, tidak ada cabang olahraga voli pantai yang dipertandingkan. Untuk itu, dengan adanya ajang ini, dapat memicu antar daerah untuk mempersiapkan dalam ajang yang lebih bergengsi nantinya. Seperti, Pekan Olahraga nasional (PON) ataupun Pekan Olahraga Mahasiswa se-ASEAN.
Ajang ini dipakai dengan konsep setengah kompetisi, terdiri dari empat pool. Setelah didapatkan juara pool dan runner up, nantinya dilakukan sistem gugur di semifinal dan final. Untuk atletnya, sebanyak 27 orang. Terdiri dari 14 putra dan 13 putri. ''Enam medali yang diperebutkan. Dari Minggu (24/11) hingga Kamis (28/11) nanti,”tuturnya.
Untuk pool A putra, dari DIY, Sulawesi Utara dan DKI. Di pool B, ada Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan. Di pool C, ada Bali, Gorontalo, Papua Barat, dan KalimantanTimur. Sementara, untuk pool D ada Jawa Tengah, NTB, Banten, dan Bangka Belitung (Babel). Di pool W putri, ada NTB, Kalimantan Tengah, dan Banten. Pool X, ada DIY, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.
Pool Y, ada Jawa Timur, Babel, dan Jawa barat. Sementara, di pool Z ada Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Bengkulu, dan DKI. ''DIY kuat di putra. Sementara, NTB kuat di putra dan putrinya. Mereka unggulan,”ujarnya.
Terpisah, Pelatih Voli Pantai dari NTB, Agus Salim mengatakan, targetnya untuk Pomnas ini bisa masuk ke final dan meraih medali emas. Meskipun, lawan-lawannya lebih profesional, dan lebih tua jika dibandingkan dengan atletnya.
Lanjutnya, lawan yang paling berat adalah DIY, Jawa Timur, dan Bali. Namun, dirinya tetap yakin bisa meraih yang terbaik. ''Mereka semua berat. Tapi, kita tetap optimistis bisa meraih emas,” katanya.
Baginya, atmosfer pertandingan yang ketat dan berlevel tinggi ini, sudah bisa disamakan dalam Kejuaraan Nasional Senior. Ajang ini pun digunakannya untuk pembinaan, dan persiapan kompetisi PON tiga tahun mendatang. “Format kita pembinaan, dalam ajang ini,” paparnya.
Timnya, pada Selasa (26/11), telah berhasil mengalahkan Banten dengan skor 2-0. Pada hari sebelumnya, juga meraih kemenangan saat melawan Bangka Belitung (Babel). Selanjutnya, pada sore harinya, akan menantang tim dari Jawa Tengah
Dua daerah yang diunggulkan untuk meraih yang terbaik dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) ke XIII ini, dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan tuan rumah DIY. ''Yang profesional ada, tidak ada larangan seperti di cabang olahraga lainnya. Jadi ini lebih seru. Atlet kelas dunia maupun nasional boleh diturunkan,” kata Ketua Tim Penyelenggara Voli Pantai, Bando Wagiman, Selasa (25/11) kemarin.
Diperbolehkan atlet profesional ini, karena dalam Pelatnas SEA Games XXVII yang menjadi acuan, tidak ada cabang olahraga voli pantai yang dipertandingkan. Untuk itu, dengan adanya ajang ini, dapat memicu antar daerah untuk mempersiapkan dalam ajang yang lebih bergengsi nantinya. Seperti, Pekan Olahraga nasional (PON) ataupun Pekan Olahraga Mahasiswa se-ASEAN.
Ajang ini dipakai dengan konsep setengah kompetisi, terdiri dari empat pool. Setelah didapatkan juara pool dan runner up, nantinya dilakukan sistem gugur di semifinal dan final. Untuk atletnya, sebanyak 27 orang. Terdiri dari 14 putra dan 13 putri. ''Enam medali yang diperebutkan. Dari Minggu (24/11) hingga Kamis (28/11) nanti,”tuturnya.
Untuk pool A putra, dari DIY, Sulawesi Utara dan DKI. Di pool B, ada Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan. Di pool C, ada Bali, Gorontalo, Papua Barat, dan KalimantanTimur. Sementara, untuk pool D ada Jawa Tengah, NTB, Banten, dan Bangka Belitung (Babel). Di pool W putri, ada NTB, Kalimantan Tengah, dan Banten. Pool X, ada DIY, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.
Pool Y, ada Jawa Timur, Babel, dan Jawa barat. Sementara, di pool Z ada Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Bengkulu, dan DKI. ''DIY kuat di putra. Sementara, NTB kuat di putra dan putrinya. Mereka unggulan,”ujarnya.
Terpisah, Pelatih Voli Pantai dari NTB, Agus Salim mengatakan, targetnya untuk Pomnas ini bisa masuk ke final dan meraih medali emas. Meskipun, lawan-lawannya lebih profesional, dan lebih tua jika dibandingkan dengan atletnya.
Lanjutnya, lawan yang paling berat adalah DIY, Jawa Timur, dan Bali. Namun, dirinya tetap yakin bisa meraih yang terbaik. ''Mereka semua berat. Tapi, kita tetap optimistis bisa meraih emas,” katanya.
Baginya, atmosfer pertandingan yang ketat dan berlevel tinggi ini, sudah bisa disamakan dalam Kejuaraan Nasional Senior. Ajang ini pun digunakannya untuk pembinaan, dan persiapan kompetisi PON tiga tahun mendatang. “Format kita pembinaan, dalam ajang ini,” paparnya.
Timnya, pada Selasa (26/11), telah berhasil mengalahkan Banten dengan skor 2-0. Pada hari sebelumnya, juga meraih kemenangan saat melawan Bangka Belitung (Babel). Selanjutnya, pada sore harinya, akan menantang tim dari Jawa Tengah
(aww)