Ramos pastikan tensi El Classico tak lagi panas
A
A
A
Sindonews.com - Bek Real Madrid Sergio Ramos mengakui adanya ketegangan berlebihan antara timnya dan pemain Barcelona di masa lalu , tetapi ia merasa itu tidak akan kembali terjadi .
Pada musim lalu, kedua klub tersebut bertemu di La Liga , Liga Champions dan Copa del Rey final dengan total melahirkan lima kartu merah.
“Ketegangan yang terjadi dalam beberapa pertemuan terakhir kami dengan mereka di Liga Champions dan Copa berlebihan, tapi kami menemukan solusi dan semua itu kini berada di belakang kami sekarang. Kami tidak akan mengulang masa lalu, tapi melihat ke masa depan, " ujar Ramos kepada FourFourTwo.
"Dikatakan saya punya masalah dengan (Gerard) Pique dan itu tidak demikian adanya. Kami telah menghabiskan waktu bersama-sama dan saya telah menemukan dia orang yang hebat, dengan hati yang besar.”
Ramos kemudian mengatakan mengenai sifat alaminya yang dinilianya menyerupai matador .
“Saya orang yang selalu mengatakan hal-hal dengan jelas . Saya selalu memberitahu orang-orang apa yang saya pikirkan. Saya punya sesuatu dari matador dalam diri. Keluarga saya sangat tertarik dengan sapi jantan dan saya dianggap menjadi matador, tapi saya memilih untuk sepak bola sebagai gantinya, " lanjutnya.
Pada musim lalu, kedua klub tersebut bertemu di La Liga , Liga Champions dan Copa del Rey final dengan total melahirkan lima kartu merah.
“Ketegangan yang terjadi dalam beberapa pertemuan terakhir kami dengan mereka di Liga Champions dan Copa berlebihan, tapi kami menemukan solusi dan semua itu kini berada di belakang kami sekarang. Kami tidak akan mengulang masa lalu, tapi melihat ke masa depan, " ujar Ramos kepada FourFourTwo.
"Dikatakan saya punya masalah dengan (Gerard) Pique dan itu tidak demikian adanya. Kami telah menghabiskan waktu bersama-sama dan saya telah menemukan dia orang yang hebat, dengan hati yang besar.”
Ramos kemudian mengatakan mengenai sifat alaminya yang dinilianya menyerupai matador .
“Saya orang yang selalu mengatakan hal-hal dengan jelas . Saya selalu memberitahu orang-orang apa yang saya pikirkan. Saya punya sesuatu dari matador dalam diri. Keluarga saya sangat tertarik dengan sapi jantan dan saya dianggap menjadi matador, tapi saya memilih untuk sepak bola sebagai gantinya, " lanjutnya.
(irc)