Mencari jenderal baru Laskar Wong Kito
A
A
A
Sindonews.com - Keputusan mundurnya Ponaryo Astaman dari Sriwijaya FC (SFC) musim 2013/2014 ini, berimbas hilangnya sang kapten. Kalau selama tiga musim ini Ponaryo menjadi jenderal lapangan, mulai musim ini sang nakhoda harus mencari pengganti kapten baru.
Sedikit melihat perjalanan Laskar Wong Kito dari musim ke musim, figur yang pantas menyandang ban kapten adalah pemain-pemain yang memiliki karakter khusus dan berpengaruh. Mulai dari Carlos Renato Eliyas, Keith ‘Kayamba’ Gumbs dan Ponaryo Astaman sendiri, merupakan pemain yang disegani rekan-rekannya baik di dalam maupun di luar lapangan.
Meski persoalan mundurnya Popon-sapaan akrab Ponaryo, masih tarik ulur dan hanya sebatas lisan. Tapi Ponaryo sendiri sudah tidak bergabung lagi seluruh pemain yang saat ini telah berada di Batu Malang, guna menjalani Trainning Champ (TC).
Begitu pula Presiden SFC Dodi Reza Alex, yang saat dibincangi pada launching pemain SFC di Stadion Madya Bumi Sriwijaya, Minggu (1/12) lalu, menyatakan tidak memastikan ban kapten tetap menjadi milik Ponaryo.
''Kalau untuk siapa yang akan menjadi kapten tim musim ini, semua tergantung pelatih kepala,” ucap Dodi saat itu.
Jika melihat siapa-siapa pemain SFC yang mungkin masuk kans untuk menjadi jenderal lapangan untuk musim ini, ada nama Erol Iba, Lanchine Kone, Asri Akbar, dan Ahmad Sumardi. Bisa juga, muncul nama penjaga gawang Fauzi Toldo, kalau kiper asal Sumsel ini menjadi pilihan utama sang nakhoda.
''Saya belum bisa memberikan siapa yang akan menjadi kapten untuk kompetisi nanti. Saya masih akan lihat lagi, bagaimana perkembangan pemain-pemain,” kata pelatih kepala SFC Subangkit.
Menurut Subangkit, saat ini dirinya lebih fokus menyiapkan semua persiapan tim untuk sepuluh hari ke depan. Karena selain untuk menggedor fisik pemain, dirinya tengah mengatur beberapa pertandingan uji coba untuk Erol Iba dkk, selama TC berjalan ini.
''Saya memang lagi fokus untuk mengatur skema, progres pemain serta kemampuan individu dari masing-masing pemain. Kalau saya ditanya soal bagaimana Popon, silakan langsung tanya ke manajemen,” sambungnya.
Hanya saja, saat di tanya tentang bagaimana mencari figur seorang kapten dalam tim, suksesor Kas Hartadi itu menuturkan, bahwa selain pemain tersebut merupakan pemain senior diantara pemain lain, figur kapten juga bisa menjadi panutan pemain-pemain lain.
''Kapten dalam itu harus bisa menjadi contoh dan teladan rekan-rekannya selama di lapangan. Dia juga harus bisa menjadi penyeimbang dan motivator tim, dalam sebuah pertandingan. menjadi seorang kapten itu tidak semudah yang dilihat banyak orang, dia benar-benar harus menjadi wakil dari klub,”ujarnya.
Kalau mencerna apa yang telah diungkapkan Subangkit dan jika pada akhirnya drama pengunduran diri Ponaryo dari SFC telah selesai, bisa jadi Erol Iba bakal menjadi pengganti Ponaryo sebagai jenderal lapangan. Karena dari kriteria-kriteria yang dijelaskan sang nakhoda, figur Erol Iba lah yang pantas untuk menjadi kapten SFC berikutnya.
Sedikit melihat perjalanan Laskar Wong Kito dari musim ke musim, figur yang pantas menyandang ban kapten adalah pemain-pemain yang memiliki karakter khusus dan berpengaruh. Mulai dari Carlos Renato Eliyas, Keith ‘Kayamba’ Gumbs dan Ponaryo Astaman sendiri, merupakan pemain yang disegani rekan-rekannya baik di dalam maupun di luar lapangan.
Meski persoalan mundurnya Popon-sapaan akrab Ponaryo, masih tarik ulur dan hanya sebatas lisan. Tapi Ponaryo sendiri sudah tidak bergabung lagi seluruh pemain yang saat ini telah berada di Batu Malang, guna menjalani Trainning Champ (TC).
Begitu pula Presiden SFC Dodi Reza Alex, yang saat dibincangi pada launching pemain SFC di Stadion Madya Bumi Sriwijaya, Minggu (1/12) lalu, menyatakan tidak memastikan ban kapten tetap menjadi milik Ponaryo.
''Kalau untuk siapa yang akan menjadi kapten tim musim ini, semua tergantung pelatih kepala,” ucap Dodi saat itu.
Jika melihat siapa-siapa pemain SFC yang mungkin masuk kans untuk menjadi jenderal lapangan untuk musim ini, ada nama Erol Iba, Lanchine Kone, Asri Akbar, dan Ahmad Sumardi. Bisa juga, muncul nama penjaga gawang Fauzi Toldo, kalau kiper asal Sumsel ini menjadi pilihan utama sang nakhoda.
''Saya belum bisa memberikan siapa yang akan menjadi kapten untuk kompetisi nanti. Saya masih akan lihat lagi, bagaimana perkembangan pemain-pemain,” kata pelatih kepala SFC Subangkit.
Menurut Subangkit, saat ini dirinya lebih fokus menyiapkan semua persiapan tim untuk sepuluh hari ke depan. Karena selain untuk menggedor fisik pemain, dirinya tengah mengatur beberapa pertandingan uji coba untuk Erol Iba dkk, selama TC berjalan ini.
''Saya memang lagi fokus untuk mengatur skema, progres pemain serta kemampuan individu dari masing-masing pemain. Kalau saya ditanya soal bagaimana Popon, silakan langsung tanya ke manajemen,” sambungnya.
Hanya saja, saat di tanya tentang bagaimana mencari figur seorang kapten dalam tim, suksesor Kas Hartadi itu menuturkan, bahwa selain pemain tersebut merupakan pemain senior diantara pemain lain, figur kapten juga bisa menjadi panutan pemain-pemain lain.
''Kapten dalam itu harus bisa menjadi contoh dan teladan rekan-rekannya selama di lapangan. Dia juga harus bisa menjadi penyeimbang dan motivator tim, dalam sebuah pertandingan. menjadi seorang kapten itu tidak semudah yang dilihat banyak orang, dia benar-benar harus menjadi wakil dari klub,”ujarnya.
Kalau mencerna apa yang telah diungkapkan Subangkit dan jika pada akhirnya drama pengunduran diri Ponaryo dari SFC telah selesai, bisa jadi Erol Iba bakal menjadi pengganti Ponaryo sebagai jenderal lapangan. Karena dari kriteria-kriteria yang dijelaskan sang nakhoda, figur Erol Iba lah yang pantas untuk menjadi kapten SFC berikutnya.
(aww)