Guardiola tangisi keluarga anak asuhnya
A
A
A
Sindonews.com - Pierre-Emile Hojbjerg mengungkapkan bagaimana pelatih Bayern Munich, Pep Guardiola, tak kuasa menahan tangis ketika ia mengetahui ayah gelandang klubnya itu telah didiagnosis mengidap kanker.
"Saya sangat sedih. Saya kembali ke klub dan saya mulai menangis. Aku benar-benar hancur. Uli Hoeness segera membantu saya. Ia menghubungi dokter terbaik di Jerman di mana mereka mulai merawatnya," kenangnya, seperti dilansir sportmole.
“Guardiola lalu memanggil saya dan berkata: ‘saya sudah mendengar tentang kondisi ayahmu, saya turut prihatin. Orang-orang yang kamu cintai harus selalu diperhatikan, meski itu akan berdampak pada pekerjaanmu’. Lalu dia mulai menangis dan saya tak tahu apa yang harus saya katakan,” tambahnya.
Belakangan, pemain berkebangsaan Denmark itu mendapat kabar gembira. Setelah diprediksi tidak akan mampu bertahan lama, kini dokter yakin bahwa ayah Hojbjerg masih punya kesempatan untuk bertahan hidup.
"Saya sangat sedih. Saya kembali ke klub dan saya mulai menangis. Aku benar-benar hancur. Uli Hoeness segera membantu saya. Ia menghubungi dokter terbaik di Jerman di mana mereka mulai merawatnya," kenangnya, seperti dilansir sportmole.
“Guardiola lalu memanggil saya dan berkata: ‘saya sudah mendengar tentang kondisi ayahmu, saya turut prihatin. Orang-orang yang kamu cintai harus selalu diperhatikan, meski itu akan berdampak pada pekerjaanmu’. Lalu dia mulai menangis dan saya tak tahu apa yang harus saya katakan,” tambahnya.
Belakangan, pemain berkebangsaan Denmark itu mendapat kabar gembira. Setelah diprediksi tidak akan mampu bertahan lama, kini dokter yakin bahwa ayah Hojbjerg masih punya kesempatan untuk bertahan hidup.
(wbs)