Inter masih membayar kesalahan di masa lalu
A
A
A
Sindonews.com - Mantan bek Inter Milan, Lucio yakin klub berjuluk I Nerazurri itu telah melakukan beberapa kesalahan dalam upaya mereka membentuk kembali skuat terbaik yang pernah dimiliki Inter ketika memenangkan Liga Champions 2010 silam. Inter sebelumnya pernah mendominasi Eropa dan Italia dari periode tahun 2006 hingga 2013.
Mereka lima kali secara beruntun meraih gelar Scudetto Serie A dan puncaknya meraih treble winner di bawah asuhan Jose Mourinho. Inter juga memenangkan Coppa Italia sebanyak dua kali dalam periode tersebut, tak berhenti tim yang baru aja di akuisis pengusaha Indonesia itu juga merebut trofi Piala Dunia Antar Klub.
Kini klub asal Italia itu tengah berjuang menemukan kembali kejayaan mereka dalam beberapa tahun terakhir, menyelesaikan musim terakhir Serie A di posisi kesembilan menjadi yang terburuk bagi Inter. Kini meski di bawah pelatih anyar Walter Mazzarri yang berhasil membawa Inter empat besar, pemain asal Brasil itu yakin Inter masih membayar kesalahan masa lalu mereka.
"Sebuah revolusi radikal selalu rumit. Anda harus bijaksana dan tahu ke mana harus pergi, dan Inter tidak melakukannya dengan tepat. Mereka menjual Maicon, Julio Cesar, (Samuel) Eto'o dan saya. Semua pemain yang pernah meraih gelar juara semuanya pergi," jelas pemain yang kini merumput bersama Sao Paulo itu, Sabtu (7/12/2013).
"Menyingkirkan para pemain yang telah memberikan hal positif kepada klub, dipastikan berbuah kontroversial. Tim pemain tidak dibangun dalam satu hari dan satu malam. Bagi saya sebuah revolusi tidak dapat berjalan. Anda tidak dapat mengubah anggur menjadi air. Butuh waktu lama bagi Inter untuk menemukan kombinasi yang tepat dan kembali menjadi tim hebat," tandasnya.
Mereka lima kali secara beruntun meraih gelar Scudetto Serie A dan puncaknya meraih treble winner di bawah asuhan Jose Mourinho. Inter juga memenangkan Coppa Italia sebanyak dua kali dalam periode tersebut, tak berhenti tim yang baru aja di akuisis pengusaha Indonesia itu juga merebut trofi Piala Dunia Antar Klub.
Kini klub asal Italia itu tengah berjuang menemukan kembali kejayaan mereka dalam beberapa tahun terakhir, menyelesaikan musim terakhir Serie A di posisi kesembilan menjadi yang terburuk bagi Inter. Kini meski di bawah pelatih anyar Walter Mazzarri yang berhasil membawa Inter empat besar, pemain asal Brasil itu yakin Inter masih membayar kesalahan masa lalu mereka.
"Sebuah revolusi radikal selalu rumit. Anda harus bijaksana dan tahu ke mana harus pergi, dan Inter tidak melakukannya dengan tepat. Mereka menjual Maicon, Julio Cesar, (Samuel) Eto'o dan saya. Semua pemain yang pernah meraih gelar juara semuanya pergi," jelas pemain yang kini merumput bersama Sao Paulo itu, Sabtu (7/12/2013).
"Menyingkirkan para pemain yang telah memberikan hal positif kepada klub, dipastikan berbuah kontroversial. Tim pemain tidak dibangun dalam satu hari dan satu malam. Bagi saya sebuah revolusi tidak dapat berjalan. Anda tidak dapat mengubah anggur menjadi air. Butuh waktu lama bagi Inter untuk menemukan kombinasi yang tepat dan kembali menjadi tim hebat," tandasnya.
(akr)