Karateka Indonesia terancam dicurangi di Myanmar
A
A
A
Sindonews.com - Target FORKI meraih 10 medali emas di ajang SEA Games XXVII 2013 Myanmar nampaknya akan sedikit menemui kendala. Pasalnya tiga wasit karate asal Indonesia di ajang dua tahunan pesta olahraga negara-negara ASEAN itu tidak bertugas. Padahal kehadiran wasit Indonesi dianggap sangat penting untuk bisa meminimalisir kecurangan yang kemungkinan terjadi.
“Kami jangan sampai dipermainkan, karena tuan rumah untuk SEA Games ini hanya menggunakan wasit asal Myanmar saja. Tidak ada wasit undangan lagi, padahal kami mempunyai beberap wasit yang bersetifikat internasional dari World Karate Federation (WKF) untuk pertandingan berskala internasional seperti ini,” ucap Ketua Umum PB FORKI, Hendardji Soepandji, Sabtu (7/12/2013)
Menanggapi hal ini PB FORKI menuding KOI untuk bertanggung jawab, pasalnya KOI dinilai tidak memasukkan wasit ke dalam daftar kontingen yang dikirimkan. Hendardji pun beranggapan masalah wasit merupakan tanggungan KOI bukannya PB. "Selama ini wasit ditanggung oleh panitia pelaksanaan yang disalurkan melalui KOI dan bukan ke kami (PB). Jadi mereka tanggung jawab KOI seharusnya, karena nanti mereka juga yang akan menentukan nasib atlet," tegas Hendardji.
Ketua KOI Rita Subowo sendiri sebelumnya telah menegaskan bila untuk SEA Games Myanmar kali ini sedikit unik, karena berbeda dengan sebelumnya, wasit yang harusnya menjadi tanggungan tuan rumah kali ini tidak berlaku. Bagi negara yang mau mengirimkan wasit harus melalui pembiayaan sendiri.
"Hal itu tidak termasuk dalam tehnical handbook yang ditetapkan Myanmar selaku tuan rumah. Ini memang unik, Karena banyak hal yang harusnya jadi tanggungan tuan rumah yang tidak dipenuhi Myanmar dengan alasan keterbatasan dana," ucap Rita beberapa waktu lalu.
“Kami jangan sampai dipermainkan, karena tuan rumah untuk SEA Games ini hanya menggunakan wasit asal Myanmar saja. Tidak ada wasit undangan lagi, padahal kami mempunyai beberap wasit yang bersetifikat internasional dari World Karate Federation (WKF) untuk pertandingan berskala internasional seperti ini,” ucap Ketua Umum PB FORKI, Hendardji Soepandji, Sabtu (7/12/2013)
Menanggapi hal ini PB FORKI menuding KOI untuk bertanggung jawab, pasalnya KOI dinilai tidak memasukkan wasit ke dalam daftar kontingen yang dikirimkan. Hendardji pun beranggapan masalah wasit merupakan tanggungan KOI bukannya PB. "Selama ini wasit ditanggung oleh panitia pelaksanaan yang disalurkan melalui KOI dan bukan ke kami (PB). Jadi mereka tanggung jawab KOI seharusnya, karena nanti mereka juga yang akan menentukan nasib atlet," tegas Hendardji.
Ketua KOI Rita Subowo sendiri sebelumnya telah menegaskan bila untuk SEA Games Myanmar kali ini sedikit unik, karena berbeda dengan sebelumnya, wasit yang harusnya menjadi tanggungan tuan rumah kali ini tidak berlaku. Bagi negara yang mau mengirimkan wasit harus melalui pembiayaan sendiri.
"Hal itu tidak termasuk dalam tehnical handbook yang ditetapkan Myanmar selaku tuan rumah. Ini memang unik, Karena banyak hal yang harusnya jadi tanggungan tuan rumah yang tidak dipenuhi Myanmar dengan alasan keterbatasan dana," ucap Rita beberapa waktu lalu.
(akr)