Karateka Sumut bertekad dominasi medali emas
A
A
A
Sindonews.com - Target 7 medali emas yang diemban kontingen karateka Indonesia di SEA Games XXVII/2013 Myanmar, diharapkan didominasi karateka Sumatera Utara. Enam karateka yang masuk kontingen karateka pun mengusung mempertahankan raihan medali emas SEA Games XXVI/2011 Indonesia lalu.
Donny Darmawan (60 kg), Jintar Simanjuntak (67 kg), Deddy Irwansyah Siregar (68 kg), Indah Mogia Angkat (68 kg), Nova Sinaga (55 kg), dan Srunita Ginting (50 kg), diharapkan mampu menjawab kepercayaan Pengurus Besar (PB) Federasi Olahraga Karate-do Indonesia diajang multievent olahraga dua tahunan itu.
Ya, PB Forki menargetkan 7 medali emas kepada 28 karateka yang dikirim ke Sea Games Myanmar. Target tersebut dinilai relevan dan diharapkan mampu meraihnya untuk membuka peluang menjaga status juara umum.
Pihaknya bekerjasama dengan salah satu bank di Indonesia juga mempersiapkan dana Rp1,6 miliar untuk uang saku atlet, dan pelatih. Sedangkan untuk bonus, untuk kategori individu, peraih medali emas mendapatkan uang tunai sebesar Rp100 juta, kemudian peraih medali perak Rp50 juta, dan peraih medali perunggu Rp30 juta. Sedangkan untuk kategori beregu, peraih medali emas meraih Rp150 juta, kemudian peraih medali perak Rp80 juta, dan peraih medali perunggu Rp50 juta.
Bagi Donny Darmawan, SEA Games kali ini menjadi yang terakhir bagi dirinya. Target pria 29 tahun ini berharap menutup karirnya di SEA Games ini dengan raihan prestasi. "Kalau target pribadi, mempertahankan dua medali emas di SEA Games lalu dan fokus nomor perorangan dulu," ungkap Donny.
Nah, soal target kontingen, Donny menyakini jika karateka Sumut mampu mempersembahkan medali sesuai yang diharapkan, sama seperti SEA Games lalu. "Saya rasa, empat medali bisa dipersembahkan dari karateka Sumut," harapnya.
Ayah satu anak ini mengingatkan rekan-rekannya untuk mewaspadai negara-negara tetangga yang menunjukkan perkembangan karate cukup signifikan. Negara-negara tersebut, menurutnya, akan menjadi penganjal memenuhi target tersebut sama seperti SEA Games lalu. Untuk mengatasi hal tersebut, lanjutnya, dirinya telah siap mengantisipasinya.
"Malaysia, Vietnam dan tuan rumah Myanmar, saya rasa patut diwaspadai. Perkembangan karate mereka menurut saya baik. Mudah-mudahan kami bisa mengatasi lawan-lawan nanti. Teknik yang diterapkan juga berbeda dari sebelumnya, sehingga lawan sulit membaca pergerakan kami yang sudah diketahui lawan selama ini. Sekarang ini pergerakan lebih cepat, dalam menyerang," jelasnya.
Sedangkan Jintar Simanjuntak juga mengaungkan target mempertahankan dua medali emas di SEA Games lalu. Baginya, mempertahankan lebih sulit daripada merebutnya. "Tanggung jawab saya mempertahankan dua medali emas yang saya raih di SEA Games lalu," tegasnya.
Dia pun mengakui, jika kekuatan negara lain tak dapat diperhitungkan. Sehingga, sangat sulit mengukut kekuatan karateka negara lain. "Menurut saya, semua sama rata kekuatan karate di Asia Tenggara, levelnya beda tipis," tandasnya.
Berbeda dengan Srunita Ginting yang baru pertama kali merasakan atmosfir SEA Games kali ini. Dirinya tak ingin sesumbar. Baginya, jika saja pencapaian dirinya di final, sudah memenuhi target dirinya sendiri. "Target saya sekarang ini capai final, dan setelah itu baru bisa menargetkan emas,"ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Forki Sumut Rahmat Shah yakin keenam karateka Sumut itu mampu mengibarkan bendera merah putih di SEA Games.
"Saya yakin, mereka pasti akan membawa emas. Prestasi demi prestasi telah kita capai. Sekarang banyak yang sudah menjadikan Sumut menjadi kiblat karate. Ini terbukti dengan raihan the best di beberapa ajang nasional dan internasional. Sekarang, karate menjadi cabor andalan bagi Sumut," pungkasnya.
Donny Darmawan (60 kg), Jintar Simanjuntak (67 kg), Deddy Irwansyah Siregar (68 kg), Indah Mogia Angkat (68 kg), Nova Sinaga (55 kg), dan Srunita Ginting (50 kg), diharapkan mampu menjawab kepercayaan Pengurus Besar (PB) Federasi Olahraga Karate-do Indonesia diajang multievent olahraga dua tahunan itu.
Ya, PB Forki menargetkan 7 medali emas kepada 28 karateka yang dikirim ke Sea Games Myanmar. Target tersebut dinilai relevan dan diharapkan mampu meraihnya untuk membuka peluang menjaga status juara umum.
Pihaknya bekerjasama dengan salah satu bank di Indonesia juga mempersiapkan dana Rp1,6 miliar untuk uang saku atlet, dan pelatih. Sedangkan untuk bonus, untuk kategori individu, peraih medali emas mendapatkan uang tunai sebesar Rp100 juta, kemudian peraih medali perak Rp50 juta, dan peraih medali perunggu Rp30 juta. Sedangkan untuk kategori beregu, peraih medali emas meraih Rp150 juta, kemudian peraih medali perak Rp80 juta, dan peraih medali perunggu Rp50 juta.
Bagi Donny Darmawan, SEA Games kali ini menjadi yang terakhir bagi dirinya. Target pria 29 tahun ini berharap menutup karirnya di SEA Games ini dengan raihan prestasi. "Kalau target pribadi, mempertahankan dua medali emas di SEA Games lalu dan fokus nomor perorangan dulu," ungkap Donny.
Nah, soal target kontingen, Donny menyakini jika karateka Sumut mampu mempersembahkan medali sesuai yang diharapkan, sama seperti SEA Games lalu. "Saya rasa, empat medali bisa dipersembahkan dari karateka Sumut," harapnya.
Ayah satu anak ini mengingatkan rekan-rekannya untuk mewaspadai negara-negara tetangga yang menunjukkan perkembangan karate cukup signifikan. Negara-negara tersebut, menurutnya, akan menjadi penganjal memenuhi target tersebut sama seperti SEA Games lalu. Untuk mengatasi hal tersebut, lanjutnya, dirinya telah siap mengantisipasinya.
"Malaysia, Vietnam dan tuan rumah Myanmar, saya rasa patut diwaspadai. Perkembangan karate mereka menurut saya baik. Mudah-mudahan kami bisa mengatasi lawan-lawan nanti. Teknik yang diterapkan juga berbeda dari sebelumnya, sehingga lawan sulit membaca pergerakan kami yang sudah diketahui lawan selama ini. Sekarang ini pergerakan lebih cepat, dalam menyerang," jelasnya.
Sedangkan Jintar Simanjuntak juga mengaungkan target mempertahankan dua medali emas di SEA Games lalu. Baginya, mempertahankan lebih sulit daripada merebutnya. "Tanggung jawab saya mempertahankan dua medali emas yang saya raih di SEA Games lalu," tegasnya.
Dia pun mengakui, jika kekuatan negara lain tak dapat diperhitungkan. Sehingga, sangat sulit mengukut kekuatan karateka negara lain. "Menurut saya, semua sama rata kekuatan karate di Asia Tenggara, levelnya beda tipis," tandasnya.
Berbeda dengan Srunita Ginting yang baru pertama kali merasakan atmosfir SEA Games kali ini. Dirinya tak ingin sesumbar. Baginya, jika saja pencapaian dirinya di final, sudah memenuhi target dirinya sendiri. "Target saya sekarang ini capai final, dan setelah itu baru bisa menargetkan emas,"ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Forki Sumut Rahmat Shah yakin keenam karateka Sumut itu mampu mengibarkan bendera merah putih di SEA Games.
"Saya yakin, mereka pasti akan membawa emas. Prestasi demi prestasi telah kita capai. Sekarang banyak yang sudah menjadikan Sumut menjadi kiblat karate. Ini terbukti dengan raihan the best di beberapa ajang nasional dan internasional. Sekarang, karate menjadi cabor andalan bagi Sumut," pungkasnya.
(aww)