Kisruh manajemen PBR vs Darko kian runcing

Minggu, 15 Desember 2013 - 06:54 WIB
Kisruh manajemen PBR vs Darko kian runcing
Kisruh manajemen PBR vs Darko kian runcing
A A A
Sindonews.com – Manajemen Pelita Bandung Raya (PBR) membantah pernyataan mantan pelatih musim lalu, Daniel Darko Janackovic yang sebelumnya melaporkan kepada PSSI jika dirinya belum menerima surat pemberhentian secara resmi dari manajemen klub.

Bahkan persoalaan ini bukan tidak mungkin bakal menjadi lebih pelik dan mendarat di ranah hukum karena manajemen PBR berencana bakal mengajukan tuntutan balik kepada Darko atas dasar dugaan pencemaran nama baik klub berjuluk The Boys Are Back tersebut.

Menurut CEO PT. Kreasi Performa Pasundan (KAPA), Marco Gracia Paolo, pernyataan Darko yang menjadi salah satu butir laporannya kepada PSSI, Kamis (12/12) lalu tak sesuai dengan fakta. Sebab manajemen sudah mengirimkan surat pemberhentian kepada Darko per 25 Oktober 2013.

“Dia juga mengakui sudah menerima email dari kami. Tapi ini kok malah laporan ke PSSI belum menerima. Itu kan pencemaran nama baik. Suratnya sudah kita kirim pada 25 Oktober. Kalau sikapnya terus-terusan seperti itu, kita juga tak akan sungkan melayangkan tuntutan,” tegas Marco.

Di sisi lain, Marco mengakui jika pihaknya belum menyerahkan sisa uang gaji yang belum dibayarkan ditambah kompensasi atas pemberhentian yang dilakukan manajemen kepada Darko. Seperti diketahui Darko baru bekerja satu musim dari total tiga musim yang seharusnya ia jalani sebagai pelatih PBR.

“Memang ada hutang sebesar 3000 US Dollar, tapi itu sengaja kita tahan dulu karena ada alasannya. Jadi bukan berarti kami tak berniat membayarnya. Sebab kita juga sampai saat ini, masih bernegosiasi dengan Darko soal besaran nilai kompensasi (pesangon) yang harus dibayarkan,” papar Marco.

Padahal jika harus hitung-hitungan, Darko sebenarnya kata Marco sudah diberikan jaminan berupa satu unit mobil Chevrolet yang harganya mencapai sekitar Rp 200 juta atau lebih dari nilai tunggakan gaji yang harus dibayarkan PBR yang jika dirupiahkan mencapai sekitar Rp 36 juta atau kurang dari seperempat dari harga mobil yang dijaminkan.

“Ada mobil Chevrolet seharga sekitar Rp 200 juta yang merupakan aset klub dan sampai sekarang masih dia pakai. Istilahnya kita jadikan jaminan buat dia,” tandas Marco.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3194 seconds (0.1#10.140)