Tes fisik dilakukan peserta junior master
Tes fisik dilakukan peserta junior master
A
A
A
Sindonews.com - Peserta Junior Master U-17 dan U-19 menjalani tes fisik yang merupakan akhir dari rangkaian tes di ajang ini. Tes dilangsungkan di Pelatnas Cipayung, Jumat (20/12) dipandu oleh tim sport science.
Tim tunggal putri mendapat jadwal tes pertama, diikuti dengan tim ganda putri kemudian tim putra. Tes agility court menjadi ujian pertama bagi para peserta. Tes ini menguji kelincahan, kecepatan, serta foot work para pemain.
Pada tes ini, tiap pemain diminta untuk berlari ke enam titik di tiap sudut lapangan dan menyentuh peralatan yang sudah disediakan. Setelah berhasil ke satu titik, peserta harus berlari kembali ke tengah lapangan kemudian menuju titik selanjutnya.
Mereka yang bisa melakukan gerakan yang benar dalam waktu sesingkat mungkin, akan mendapat poin yang tinggi.
Selanjutnya, peserta diuji stamina, ketahanan, serta ketangkasannya lewat tes skipping rope. Tiap atlet diminta bermain lompat tali selama 60 detik dengan ketentuan minimal 120 lompatan. Penilaian dilakukan berdasarkan jumlah lompatan yang berhasil dilakukan peserta.
"Hari ini saya sudah melewati tes fisik dengan cukup baik. Awalnya sih agak tegang, tapi lebih tegang pertandingan kemarin. Menurut saya tes ini tidak terlalu berat juga, karena sudah beberapa kali latihan fisik seperti ini di klub. Namun saya penasaran juga sama hasil penilaiannya," ujar Intan Dwi Jayanti, pemain tunggal putri asal PB Djarum.
"Bagus juga diadakan tes fisik, supaya terlihat bagaimana kekuatan fisik tiap atlet, tidak hanya teknik permainannya," tambah Intan.
Tes vertical jump dan standing broad jump telah dilangsungkan pada Senin (16/12). Sementara beep test akan dilangsungkan siang ini, Jumat (20/12). Hasil tes akan diumumkan pada hari yang sama.
Tim tunggal putri mendapat jadwal tes pertama, diikuti dengan tim ganda putri kemudian tim putra. Tes agility court menjadi ujian pertama bagi para peserta. Tes ini menguji kelincahan, kecepatan, serta foot work para pemain.
Pada tes ini, tiap pemain diminta untuk berlari ke enam titik di tiap sudut lapangan dan menyentuh peralatan yang sudah disediakan. Setelah berhasil ke satu titik, peserta harus berlari kembali ke tengah lapangan kemudian menuju titik selanjutnya.
Mereka yang bisa melakukan gerakan yang benar dalam waktu sesingkat mungkin, akan mendapat poin yang tinggi.
Selanjutnya, peserta diuji stamina, ketahanan, serta ketangkasannya lewat tes skipping rope. Tiap atlet diminta bermain lompat tali selama 60 detik dengan ketentuan minimal 120 lompatan. Penilaian dilakukan berdasarkan jumlah lompatan yang berhasil dilakukan peserta.
"Hari ini saya sudah melewati tes fisik dengan cukup baik. Awalnya sih agak tegang, tapi lebih tegang pertandingan kemarin. Menurut saya tes ini tidak terlalu berat juga, karena sudah beberapa kali latihan fisik seperti ini di klub. Namun saya penasaran juga sama hasil penilaiannya," ujar Intan Dwi Jayanti, pemain tunggal putri asal PB Djarum.
"Bagus juga diadakan tes fisik, supaya terlihat bagaimana kekuatan fisik tiap atlet, tidak hanya teknik permainannya," tambah Intan.
Tes vertical jump dan standing broad jump telah dilangsungkan pada Senin (16/12). Sementara beep test akan dilangsungkan siang ini, Jumat (20/12). Hasil tes akan diumumkan pada hari yang sama.
(aww)
Explore More