Geliat Pape harus dipertahankan

Jum'at, 20 Desember 2013 - 14:49 WIB
Geliat Pape harus dipertahankan
Geliat Pape harus dipertahankan
A A A
Sindonews.com --Musim lalu Ultrasmania, supporter Persegres Gresik United, gagal dipuaskan sosok penyerang Aldo Baretto. Striker yang pernah menjadi top scorer Indonesia Super League (ISL) tersebut gagal menjadi mesin gol ketika dipercaya sebagai striker utama di Stadion Petrokimia.

Kekecewaan terhadap sosok Aldo Baretto tampaknya sudah mulai dilupakan Ultrasmania. Ada sosok baru yang disebut-sebut bakal menjadi bintang di Laskar Joko Samudro, yakni Pape N'Diaye. Striker berpaspor Senegal yang telah menunjukkan pamornya dan memikat hati publik bola Gresik di East Java Tournament 2013.

Di dua pertandingan lawan Persela Lamongan dan PSM Makassar di Grup C, Pape telah mengoleksi tiga gol. Torehan itu sangat istimewa karena tiga gol itulah yang total dicetak Persegres pada babak penyisihan atau fase grup. Sekaligus menentukan satu tempat di babak semifinal.

Pemilik nama lengkap Pape Latyr N'Diaye langsung mendapat pujian setinggi langit dari Pelatih Persegres Agus Yuwono. Pelatih yang musim lalu melatih Pape di Persidafon Dafonsoro tersebut dengan percaya diri mengatakan stiker berpostur 188 cm itu akan menjadi bintang di Stadion Petrokimia.

"Dia bermain sangat bagus dan melakukan tugasnya dengan baik di East Java Tournament. Dia akan menjadi bintang di Persegres jika terus mempertahankan permainannya. Sejak musim lalu saya tahu Pape memiliki karakter sebagai pemain yang memberikan perbedaan di tim," puji Agus Yuwono.

Pelatih asal Malang ini menunjukkan fakta bahwa Pape mampu mengoleksi total 18 gol di ISL musim lalu. Produksi gol tersebut dikumpulkan di dua klub berbeda, yakni PSPS Pekanbaru dan Persidafon. Padahal kedua klub tersebut adalah spesialis papan bawah dan akhirnya harus terdegradasi.

"Bayangkan saja, Pape bisa mencetak gol sebanyak itu di tengah kondisi tim yang materi pemainnya kurang bagus dan dililit persoalan finansial. Itu menjadi pertimbangan saya untuk mendatangkan dia ke Persegres. Soal penampilan di lapangan sejauh ini, publik bisa menilai sendiri," imbuh Agus.

Secara umum, Agus menggambarkan strikernya tersebut termasuk pemain yang bagus dalam pengambilan keputusan, tangguh beradu fisik, serta penempatan posisi yang cerdas. Kriteria itu disebutnya sudah cukup untuk menjadikannya sebagai forward centre atau striker tunggal dalam formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3.

Sang pelatih menginginkan striker kelahiran 1985 itu bisa lebih produktif Persegres dengan dukungan elemen tim yang lebih komplit. Lini tengah Persegres akan sangat menentukan kiprah Pape di kompetisi nanti, karena bakal bertugas menyuplai umpan sekaligus peluang.

Di lapangan tengah, bercokol nama Shohei Matsunaga, serta dua sayap cepat Jimmy Suparno dan Reza Mustofa. Di pertandingan East Java Tournament, pemain tengah memberikan kontribusi besar terhadap lahirnya gol dari Pape. Salah satunya gol lawan PSM yang berawal dari assist Shohei Matsunaga.

"Sejauh ini saya sangat puas dengan peningkatan yang ada di tim. Mulai posisi kiper, bek, tengah, sampai depan, semuanya sudah berjalan dengan sangat baik. Kompetisi masih jauh dan saya berharap tim ini akan lebih kuat dengan persiapan intensif selama pra musim," harapnya
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7440 seconds (0.1#10.140)