Jamaika diminta segera selesaikan kasus doping Powell
Jamaika diminta segera selesaikan kasus doping Powell
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Badan Anti Doping Dunia (WADA), Sir Craig Reedie mendesak Komisi Anti Doping Jamaika (Jadco) untuk menyelesaikan permasalahan yang menimpa pelari, Asafa Powell sesegera mungkin.
Powell, yang merupakan mantan pemegang pemegang rekor dunia, menjadi salah satu dari lima atlet yang dinyatakan positif mengkonsumsi oxilofrine atau sebuah zat untuk meningkatkan performa setelah melakukan uji coba nasional di Jamaika pada September lalu.
Kendati demikian, proses mengenai status Powell hingga saat ini masih tanda tanya. Reedie pun akhirnya berinisiatif bertemu dengan Kepala eksekutif Jadco, dan mendesak mereka untuk memberikan status pemegang rekor dunia 100 meter tersebut.
"Ada beberapa kasus yang sedang berlangsung di Jamaika, salah satu masalah yang sedang terjadi sekarang adalah bahwa kasus ini berlangsung terlalu lama untuk menentukan kesimpulan," kata mantan wakil presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC).
"Powell saat ini berada dipinggir jurang dan jika ia sudah terbukti melanggar aturan. Maka olahraga menginginkan kasus ini diselesaikan," tutupnya.
Powell, yang merupakan mantan pemegang pemegang rekor dunia, menjadi salah satu dari lima atlet yang dinyatakan positif mengkonsumsi oxilofrine atau sebuah zat untuk meningkatkan performa setelah melakukan uji coba nasional di Jamaika pada September lalu.
Kendati demikian, proses mengenai status Powell hingga saat ini masih tanda tanya. Reedie pun akhirnya berinisiatif bertemu dengan Kepala eksekutif Jadco, dan mendesak mereka untuk memberikan status pemegang rekor dunia 100 meter tersebut.
"Ada beberapa kasus yang sedang berlangsung di Jamaika, salah satu masalah yang sedang terjadi sekarang adalah bahwa kasus ini berlangsung terlalu lama untuk menentukan kesimpulan," kata mantan wakil presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC).
"Powell saat ini berada dipinggir jurang dan jika ia sudah terbukti melanggar aturan. Maka olahraga menginginkan kasus ini diselesaikan," tutupnya.
(akr)
Explore More