Subangkit utak-atik skema alternatif
A
A
A
Sindonews.com - Dari tiga pertandingan yang telah dilalui Sriwijaya FC (SFC) di pramusim, sang nakhoda Subangkit selalu menempatkan striker tunggal. Dengan mengusung skema 4-1-4-1, maka ada empat gelandang yang mendukung kinerja striker, selama 90 menit berjalan.
Saat menghadapi Sabah FA, Arema Cronous, dan Persik Kediri, skema 4-1-4-1 itu, Subangkit mencoba Laskar Wong Kito. Guna melihat apakah peran dari empat gelandang tersebut berjalan dan kerja sang striker lebih maksimal.
Tiga pemain depan yang ada, mulai dari Serge Pacome Djieoua, Syamsir Alam, dan Rizky Dwi Ramadhana, dipasang secara bergantian. Sedangkan empat gelandang penopang, sang nakhoda selalu menempatkan.Lancine Kone, Siswanto, Vendry Mofu serta Anis Nabar sebagai pilihan utama.
''Saya selalu mencoba memaksimalkan pola 4-1-4-1, karena disitu akan terlihat apakah gelandang-gelandang yang saya mainkan telah memiliki stamina yang baik atau belum. Begitu juga dengan striker yang selalu saya rotasi, mulai dari Serge, Syamsir ataupun Rizky,” ucap pelatih kepala SFC Subangkit.
Subangkit mengakui kalau masih banyak yang harus dibenahi, jika dirinya akan terus menerapkan skema 4-1-4-1. Seperti mengasah kemampuan dan ketajaman pemain depan, meningkatkan stamina dari ke empat gelandang penopang, serta merapikan peran satu gelandang bertahan.
''Sepertinya semua memang harus dibenahi. Tapi saya juga tidak terpaku pada satu skema, tapi akan ada beberapa formasi lain yang mungkin akan lebih baik dari yang sudah saya lakukan,” katanya.
Pria asal Pasuruan ini juga cukup memberikan aplaus untuk Asri Akbar, yang telah menjalankan perannya sebagai gelandang pengangkut air. Berada di belakang empat gelandang serang, Asri dinilainya mampu menyeimbangkan pertahanan dan lini tengah. Hanya saja, memang para algojo dilini belakang yakni Abdoullaye Maiga, Ahmad Sumardi, Firdaus Ramadhan, Erol Iba dan Maman Abdulrahman, masih lemah dalam komunikasi.
''Ssore ini, kami akan memulai semua yang harus kami benahi dalam tim. Saya berharap para pemain belakang bisa cepat menyeragamkan permainan dan cepat menyampaikan berkomunikasi sesama pemain,” tandasnya.
Soal skema alternatif, sambung Subangkit, pola 4-4-2 atau 4-2-3-1 dinilainya pas untuk materi pemain yang dimiliki SFC. hanya saja, dirinya tetap melihat bagaimana kebutuhan atau lawan yang akan dihadapinya pada pertandingan nanti.
''Saya tidak mungkin juga terus menerus menempatkan Asri Akbar berada sendirian sebagai gelandang bertahan, suatu saat saya akan memberikannya tandem bersama pemain lain atau memasang dua gelandang bertahan. Ya bisa saja saya menerapkan pola 4-2-3-1 atau 4-4-2 jika saya menginginkan dua striker,” sambungnya.
Saat menghadapi Sabah FA, Arema Cronous, dan Persik Kediri, skema 4-1-4-1 itu, Subangkit mencoba Laskar Wong Kito. Guna melihat apakah peran dari empat gelandang tersebut berjalan dan kerja sang striker lebih maksimal.
Tiga pemain depan yang ada, mulai dari Serge Pacome Djieoua, Syamsir Alam, dan Rizky Dwi Ramadhana, dipasang secara bergantian. Sedangkan empat gelandang penopang, sang nakhoda selalu menempatkan.Lancine Kone, Siswanto, Vendry Mofu serta Anis Nabar sebagai pilihan utama.
''Saya selalu mencoba memaksimalkan pola 4-1-4-1, karena disitu akan terlihat apakah gelandang-gelandang yang saya mainkan telah memiliki stamina yang baik atau belum. Begitu juga dengan striker yang selalu saya rotasi, mulai dari Serge, Syamsir ataupun Rizky,” ucap pelatih kepala SFC Subangkit.
Subangkit mengakui kalau masih banyak yang harus dibenahi, jika dirinya akan terus menerapkan skema 4-1-4-1. Seperti mengasah kemampuan dan ketajaman pemain depan, meningkatkan stamina dari ke empat gelandang penopang, serta merapikan peran satu gelandang bertahan.
''Sepertinya semua memang harus dibenahi. Tapi saya juga tidak terpaku pada satu skema, tapi akan ada beberapa formasi lain yang mungkin akan lebih baik dari yang sudah saya lakukan,” katanya.
Pria asal Pasuruan ini juga cukup memberikan aplaus untuk Asri Akbar, yang telah menjalankan perannya sebagai gelandang pengangkut air. Berada di belakang empat gelandang serang, Asri dinilainya mampu menyeimbangkan pertahanan dan lini tengah. Hanya saja, memang para algojo dilini belakang yakni Abdoullaye Maiga, Ahmad Sumardi, Firdaus Ramadhan, Erol Iba dan Maman Abdulrahman, masih lemah dalam komunikasi.
''Ssore ini, kami akan memulai semua yang harus kami benahi dalam tim. Saya berharap para pemain belakang bisa cepat menyeragamkan permainan dan cepat menyampaikan berkomunikasi sesama pemain,” tandasnya.
Soal skema alternatif, sambung Subangkit, pola 4-4-2 atau 4-2-3-1 dinilainya pas untuk materi pemain yang dimiliki SFC. hanya saja, dirinya tetap melihat bagaimana kebutuhan atau lawan yang akan dihadapinya pada pertandingan nanti.
''Saya tidak mungkin juga terus menerus menempatkan Asri Akbar berada sendirian sebagai gelandang bertahan, suatu saat saya akan memberikannya tandem bersama pemain lain atau memasang dua gelandang bertahan. Ya bisa saja saya menerapkan pola 4-2-3-1 atau 4-4-2 jika saya menginginkan dua striker,” sambungnya.
(aww)