Takut suporter rusuh terus, PSS emoh segrup Persis
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen PSS Sleman berharap tidak satu grup dengan Persis Solo di kompetisi musim depan. Harapan itu untuk menghindari adanya bentrokan antar suporter setiap kedua tim bertemu. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pun diyakini sudah mengetahui masalah tersebut.
Manajer PSS Sleman, Supardjiono mengatakan, siapapun klub-klub yang ada dalam satu grup dengan timnya, tidak ada masalah. ''Siapapun tidak masalah. Tapi, sebaiknya Persis (Solo) tidak satu grup (dengan PSS Sleman),” kata dia, Kamis (26/12) kemarin.
Dirinya meyakini kalau PSSI tidak akan menempatkan PSS Sleman satu grup dengan Persis Solo. Sebab, setiap kali kedua tim ini bertemu dengan dihadiri oleh pendukungnya masing-masing, besar kemungkinan terjadi bentrok.
Selain membahayakan keselamatan supporter, nantinya juga bisa menimbulkan kerugian secara finansial. Baik fasilitas stadion maupun ketika bentrok di tempat lain, bisa merusak fasilitas milik umum. ''PSSI sudah tahu itu,” ucapnya.
Bentrokan antar supporter ini terakhir kali terjadi pada September 2013 lalu, saat PSS Sleman bertandang ke Stadion Manahan, Solo. Saat itu, keduanya memang berada di satu grup, yaitu grup 2 Divisi Utama LPIS. Setidaknya ada sepuluh supporter dari kedua tim yang mengalami luka akibat peristiwa ini.
Mengenai masalah persiapan tim sejauh ini PSS Sleman juga masih memanggil dua pemain, yang berposisi di striker dan gelandang. Keduanya, dalam waktu dekat ini kemungkinan akan mengikuti seleksi. “Nanti kalau sudah datang ke sini (Sleman) baru kita beritahu siapa saja,” kata Manajer Operasional PSS Sleman, Rumadi.
Identitas dari kedua nama tersebut sengaja belum diungkapkan, karena ditakutkan seperti pengalaman beberapa pemain yang dipanggil sebelumnya. Salah satunya, Herman Dzumafo Epandi, meskipun sudah melakukan komunikasi secara intens dengan manajemen, namun yang bersangkutan tidak jadi datang. “Yang jelas, striker asing dan gelandang lokal,” ucapnya.
Diharapkan memang kebutuhan striker ini bisa terpenuhi. Sebab, Pelatih PSS Sleman, Sartono Anwar, masih tetap membutuhkan satu striker lagi, dari asing. Meskipun, dalam skuadnya saat ini sudah ada tiga pemain yang berposisi di depan. Diantaranya yaitu, Hermawan, Moniega Bagus Suwardi, dan Saktiawan Sinaga.
Mengenai uji coba sendiri, sudah dijadwalkan digelar pada 10 Januari mendatang. Klub yang ditantangnya adalah salah satu tim asal Singapura. Diharapkan dari skuad yang dibentuk ini, PSS bisa menjadi tim promosi untuk ke kasta Indonesia Super League (ISL). Apalagi, pada musim kompetisi 2013 kemarin, tim berjuluk skuad Elang Jawa ini telah berhasil menjadi juara utama Divisi Utama LPIS.
Dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014 mendatang, dikabarkan PSSI juga baru akan mengumpulkan klub-klub yang akan berlaga sekitar Januari dan Febriari mendatang. Kemungkinan seusai dilakukan pembagian grup yang berlaga di ISL. Nantinya, klub yang akan mengikuti kompetisi Divisi Utama ini sekitar 66 tim.
Manajer PSS Sleman, Supardjiono mengatakan, siapapun klub-klub yang ada dalam satu grup dengan timnya, tidak ada masalah. ''Siapapun tidak masalah. Tapi, sebaiknya Persis (Solo) tidak satu grup (dengan PSS Sleman),” kata dia, Kamis (26/12) kemarin.
Dirinya meyakini kalau PSSI tidak akan menempatkan PSS Sleman satu grup dengan Persis Solo. Sebab, setiap kali kedua tim ini bertemu dengan dihadiri oleh pendukungnya masing-masing, besar kemungkinan terjadi bentrok.
Selain membahayakan keselamatan supporter, nantinya juga bisa menimbulkan kerugian secara finansial. Baik fasilitas stadion maupun ketika bentrok di tempat lain, bisa merusak fasilitas milik umum. ''PSSI sudah tahu itu,” ucapnya.
Bentrokan antar supporter ini terakhir kali terjadi pada September 2013 lalu, saat PSS Sleman bertandang ke Stadion Manahan, Solo. Saat itu, keduanya memang berada di satu grup, yaitu grup 2 Divisi Utama LPIS. Setidaknya ada sepuluh supporter dari kedua tim yang mengalami luka akibat peristiwa ini.
Mengenai masalah persiapan tim sejauh ini PSS Sleman juga masih memanggil dua pemain, yang berposisi di striker dan gelandang. Keduanya, dalam waktu dekat ini kemungkinan akan mengikuti seleksi. “Nanti kalau sudah datang ke sini (Sleman) baru kita beritahu siapa saja,” kata Manajer Operasional PSS Sleman, Rumadi.
Identitas dari kedua nama tersebut sengaja belum diungkapkan, karena ditakutkan seperti pengalaman beberapa pemain yang dipanggil sebelumnya. Salah satunya, Herman Dzumafo Epandi, meskipun sudah melakukan komunikasi secara intens dengan manajemen, namun yang bersangkutan tidak jadi datang. “Yang jelas, striker asing dan gelandang lokal,” ucapnya.
Diharapkan memang kebutuhan striker ini bisa terpenuhi. Sebab, Pelatih PSS Sleman, Sartono Anwar, masih tetap membutuhkan satu striker lagi, dari asing. Meskipun, dalam skuadnya saat ini sudah ada tiga pemain yang berposisi di depan. Diantaranya yaitu, Hermawan, Moniega Bagus Suwardi, dan Saktiawan Sinaga.
Mengenai uji coba sendiri, sudah dijadwalkan digelar pada 10 Januari mendatang. Klub yang ditantangnya adalah salah satu tim asal Singapura. Diharapkan dari skuad yang dibentuk ini, PSS bisa menjadi tim promosi untuk ke kasta Indonesia Super League (ISL). Apalagi, pada musim kompetisi 2013 kemarin, tim berjuluk skuad Elang Jawa ini telah berhasil menjadi juara utama Divisi Utama LPIS.
Dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014 mendatang, dikabarkan PSSI juga baru akan mengumpulkan klub-klub yang akan berlaga sekitar Januari dan Febriari mendatang. Kemungkinan seusai dilakukan pembagian grup yang berlaga di ISL. Nantinya, klub yang akan mengikuti kompetisi Divisi Utama ini sekitar 66 tim.
(aww)