Subangkit petakan kekuatan 10 rival wilayah Barat
A
A
A
Sindonews.com - Pembagian wilayah Liga Unifikasi 2014 telah terbentuk. Sriwijaya FC (SFC) berada wilayah Barat bersama 10 klub lainnya. Namun, jauh sebelum munculnya nama-nama klub yang masuk wilayah Barat, pelatih SFC SUbangkit telah memetakan kekuatan-kekuatan 10 tim.
Laskar Wong Kito akan bertarung memperebutkan jatah ke fase selanjutnya bersama Semen Padang, Persita Tangerang, Persija Jakarta, Persib Bandung, Pelita Bandung Raya, Persiba Bantul, Persijap Jepara, Persik Kediri, Persela Lamongan, dan Arema Cronous Indonesia. Tapi, bukan menafikan kekuatan dari tim-tim yang lain, namun siapa yang menjadi kompetitor SFC untuk merebut juara wilayah, sudah ada dalam catatan pelatih kepala SFC Subangkit.
Menurut Subangkit, Jika benar terjadi format dua wilayah yang akan diterapkan PT Liga Indonesia, tetap saja ini bukan menjadi satu keuntungan bagi SFC. Karena rata-rata tim-tim yang berada di dua wilayah itu sama.
''Sebelumnya saya sudah mengatakan, jika ditetapkan dua wilayah, maka SFC akan tetap bersama Persib, Persija, Semen Padang, PBR atau bisa saja ada Arema Cronous. Sekarang semua tim ini ada dalam wilayah barat, mau tidak mau harus kami lalui,” jelasnya.
Kalaupun harus merujuk kekuatan-kekuatan di tiap-tim klub, Subangkit memaparkan, bagaimana permainan Arema Cronous dan Persib Bandung sudah terlihat pada ajang East Java Tournament beberapa waktu lalu.
Kekuatan Persib sudah lengkap, walau pada ajang pra musim (East Java Tournament) lalu, mereka tidak lolos. Arema juga menjadi juara pada turnamen itu, tapi baru permulaan.
''Saya tidak melihat siapa juara dan siapa yang tersisih, namun bagaimana skema permainan dan siapa pemain-pemain mereka. Siapapun akan mengalami masalah jika bertemu Persib saat kompetisi berjalan nanti. Begitu juga dengan Arema ataupun SFC,” papar Subangkit.
Suksesor Kas Hartadi ini menuturkan, masih ada tim-tim yang belum memperlihatkan kekuatan mereka, tapi mungkin akan menjadi ancaman besar. Seperti Semen Padang, Persija Jakarta, Pelita Bandung Raya atau Persik Kediri dan Persela Lamongan. Jadi, soal bagaimana kekuatan tim-tim pesaing, Subangkit mengungkapkan tidak melihat dari klub tersebut, tapi bagaimana materi pemain dalam klub tersebut dan siapa pelatihnya.
''Semen Padang, persija, Persib, PBR dan Arema mungkin akan menjadi pesaing SFC. Tapi saya tidak akan meremehkan kekuatan yang ada pada tim-tim lain. Bisa saja Persita, Persik, Persela atau persijab, akan memberikan kejutan-kejutan. Yang jelas tim-tim yang ada di wilayah timur atau barat sama saja. Kami juga belum tahu bagaimana tim-tim yang akan menjadi pesaing SFC akan seperti apa. Karena semuanya bukanlah hal yang menguntungkan,” tukasnya.
Terlepas dari siapa-siapa yang bakal menjadi pesaing SFC di wilayah Barat, Subangkit menambahkan, bahwa dalam kondisi saat ini semua tim juga tengah melakukan berbagai persiapan. Apalagi, semuanya telah mengetahui klub-klub yang ada di dua wilayah.
''Tidak ada wilayah yang merasa diuntungkan. Karena pada tiap wilayah itu ada empat sampai lima klub yang bakal bersaing. Tinggal bagaimana persiapan dari masing-masing klub untuk memenangkan persaingan ini,” tutupnya.
Laskar Wong Kito akan bertarung memperebutkan jatah ke fase selanjutnya bersama Semen Padang, Persita Tangerang, Persija Jakarta, Persib Bandung, Pelita Bandung Raya, Persiba Bantul, Persijap Jepara, Persik Kediri, Persela Lamongan, dan Arema Cronous Indonesia. Tapi, bukan menafikan kekuatan dari tim-tim yang lain, namun siapa yang menjadi kompetitor SFC untuk merebut juara wilayah, sudah ada dalam catatan pelatih kepala SFC Subangkit.
Menurut Subangkit, Jika benar terjadi format dua wilayah yang akan diterapkan PT Liga Indonesia, tetap saja ini bukan menjadi satu keuntungan bagi SFC. Karena rata-rata tim-tim yang berada di dua wilayah itu sama.
''Sebelumnya saya sudah mengatakan, jika ditetapkan dua wilayah, maka SFC akan tetap bersama Persib, Persija, Semen Padang, PBR atau bisa saja ada Arema Cronous. Sekarang semua tim ini ada dalam wilayah barat, mau tidak mau harus kami lalui,” jelasnya.
Kalaupun harus merujuk kekuatan-kekuatan di tiap-tim klub, Subangkit memaparkan, bagaimana permainan Arema Cronous dan Persib Bandung sudah terlihat pada ajang East Java Tournament beberapa waktu lalu.
Kekuatan Persib sudah lengkap, walau pada ajang pra musim (East Java Tournament) lalu, mereka tidak lolos. Arema juga menjadi juara pada turnamen itu, tapi baru permulaan.
''Saya tidak melihat siapa juara dan siapa yang tersisih, namun bagaimana skema permainan dan siapa pemain-pemain mereka. Siapapun akan mengalami masalah jika bertemu Persib saat kompetisi berjalan nanti. Begitu juga dengan Arema ataupun SFC,” papar Subangkit.
Suksesor Kas Hartadi ini menuturkan, masih ada tim-tim yang belum memperlihatkan kekuatan mereka, tapi mungkin akan menjadi ancaman besar. Seperti Semen Padang, Persija Jakarta, Pelita Bandung Raya atau Persik Kediri dan Persela Lamongan. Jadi, soal bagaimana kekuatan tim-tim pesaing, Subangkit mengungkapkan tidak melihat dari klub tersebut, tapi bagaimana materi pemain dalam klub tersebut dan siapa pelatihnya.
''Semen Padang, persija, Persib, PBR dan Arema mungkin akan menjadi pesaing SFC. Tapi saya tidak akan meremehkan kekuatan yang ada pada tim-tim lain. Bisa saja Persita, Persik, Persela atau persijab, akan memberikan kejutan-kejutan. Yang jelas tim-tim yang ada di wilayah timur atau barat sama saja. Kami juga belum tahu bagaimana tim-tim yang akan menjadi pesaing SFC akan seperti apa. Karena semuanya bukanlah hal yang menguntungkan,” tukasnya.
Terlepas dari siapa-siapa yang bakal menjadi pesaing SFC di wilayah Barat, Subangkit menambahkan, bahwa dalam kondisi saat ini semua tim juga tengah melakukan berbagai persiapan. Apalagi, semuanya telah mengetahui klub-klub yang ada di dua wilayah.
''Tidak ada wilayah yang merasa diuntungkan. Karena pada tiap wilayah itu ada empat sampai lima klub yang bakal bersaing. Tinggal bagaimana persiapan dari masing-masing klub untuk memenangkan persaingan ini,” tutupnya.
(aww)