Cegah atlet pindah, KONI Jateng beri insentif Rp2,7 juta
A
A
A
Sindonews.com - KONI Jateng akan memberikan insentif baik kepada atlet maupun pelatih pada cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2016. Pemberian insentif tersebut diharapkan bisa meningkatkan semangat berlatih bagi atlet agar bisa berprestasi pada ajang bergengsi tingkat provinsi itu.
Pada November-Desember 2013 ini, KONI telah memberikan insentif kepada 100 atlet dan 20 pelatih.
Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Hartono mengemukakan, sejak November lalu sudah dilakukan penjaringan atlet-atlet yang berprestasi untuk disiapkan dalam program Pelatihan Daerah (Pelatda) . Pada tahun depan insentif akan diberikan kepada 170 atlet dan 30 pelatih. ''Kami tidak ingin ada atlet pindah lagi dari Jateng, makanya kami beri insentif,” ungkapnya.
Namun demikian, Hartono mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah insentif yang diberikan. Karena saat ini, belum dilakukan penandatanganan nota perjanjian hibah daerah (NPHD) APBD 2014 dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
''Minimal sama dengan tahun lalu, untuk atlet Rp2.750.000. Sedangkan untuk pelatih, insentif jumlahnya lebih sedikit dari atlet,” kata Hartono, Jumat (27/12).
Provinsi Jateng pada PON 2012 di Riau lalu hanya menempati urutan keempat, dengan perolehan 47 emas, 52 perak dan 69 perunggu. KONI Jateng menargetkan PON 2016 perolehan medali bisa meningkat.
Hartono mengakui, di bandingkan provinsi lainnya, uang pembinaan yang diberikan oleh Jateng terbilang lebih sedikit. Seperti Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur, anggaran yang dikucurkan untuk olahraga sangat cukup. Pihaknya berharap juga mendapat support dari eksekutif maupun legislatif, terkait dengan pendanaan untuk olahraga agar tidak banyak atlet yang pindah domisili.
''Dengan anggaran yang minim ini, akan kita optimalisasi. Cabang olahraga yang berpotensi menghasilkan emas karena memiliki atlet nasional, akan kita proteksi,” tandasnya.
Pelatih Taekwondo Jateng Dereck Afsa menambahkan, selama ini memang ada insentif dari KONI
untuk Pelatda. Selain itu, di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jateng, juga memberikan uang saku bagi atlet setiap bulan masing-masing Rp800.000.
''Untuk atlet yunior dan beberapa senior yang berjumlah 14 orang, sedang kami persiapkan untuk PON. Oktober tahun depan kami juga akan lakukan latihan di klub Taekwondo di luar negeri, agar para atlet memiliki mental bagus dan tidak takut pada semua lawan,” kata Dereck.
Pada November-Desember 2013 ini, KONI telah memberikan insentif kepada 100 atlet dan 20 pelatih.
Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Hartono mengemukakan, sejak November lalu sudah dilakukan penjaringan atlet-atlet yang berprestasi untuk disiapkan dalam program Pelatihan Daerah (Pelatda) . Pada tahun depan insentif akan diberikan kepada 170 atlet dan 30 pelatih. ''Kami tidak ingin ada atlet pindah lagi dari Jateng, makanya kami beri insentif,” ungkapnya.
Namun demikian, Hartono mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah insentif yang diberikan. Karena saat ini, belum dilakukan penandatanganan nota perjanjian hibah daerah (NPHD) APBD 2014 dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
''Minimal sama dengan tahun lalu, untuk atlet Rp2.750.000. Sedangkan untuk pelatih, insentif jumlahnya lebih sedikit dari atlet,” kata Hartono, Jumat (27/12).
Provinsi Jateng pada PON 2012 di Riau lalu hanya menempati urutan keempat, dengan perolehan 47 emas, 52 perak dan 69 perunggu. KONI Jateng menargetkan PON 2016 perolehan medali bisa meningkat.
Hartono mengakui, di bandingkan provinsi lainnya, uang pembinaan yang diberikan oleh Jateng terbilang lebih sedikit. Seperti Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur, anggaran yang dikucurkan untuk olahraga sangat cukup. Pihaknya berharap juga mendapat support dari eksekutif maupun legislatif, terkait dengan pendanaan untuk olahraga agar tidak banyak atlet yang pindah domisili.
''Dengan anggaran yang minim ini, akan kita optimalisasi. Cabang olahraga yang berpotensi menghasilkan emas karena memiliki atlet nasional, akan kita proteksi,” tandasnya.
Pelatih Taekwondo Jateng Dereck Afsa menambahkan, selama ini memang ada insentif dari KONI
untuk Pelatda. Selain itu, di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jateng, juga memberikan uang saku bagi atlet setiap bulan masing-masing Rp800.000.
''Untuk atlet yunior dan beberapa senior yang berjumlah 14 orang, sedang kami persiapkan untuk PON. Oktober tahun depan kami juga akan lakukan latihan di klub Taekwondo di luar negeri, agar para atlet memiliki mental bagus dan tidak takut pada semua lawan,” kata Dereck.
(aww)