Janji selesaikan dualisme di tubuh PSSI Jabar

Sabtu, 28 Desember 2013 - 16:36 WIB
Janji selesaikan dualisme di tubuh PSSI Jabar
Janji selesaikan dualisme di tubuh PSSI Jabar
A A A
Sindonews.com – Sempat dikhawatirkan bakal berujung ricuh, Musyawarah Daerah (Musda) Asosiasi PSSI Jawa Barat di Hotel Savoy Homann, Bandung, Sabtu (28/12), akhirnya bisa terlaksana dengan lancar dan secara aklamasi memilih Bupati Bogor yang juga Ketua Umum Persikabo Kabupaten Bogor, Rahmat Yasin (RY) sebagai Ketua Umum Asosiasi PSSI Jabar periode 2013-2018.

Sebelumnya memang sempat muncul kekhawatiran bakal terjadi aksi ricuh karena sebelumnya di tingkat organisasi PSSI Jabar terjadi dualisme kepengurusan. Hal itu tergambar dari ketatnya pengamanan yang dilakukan pihak panitia Musda yang menerjunkan sejumlah aparat keamanan TNI-Polri serta sipil.

Terlebih sehari sebelumnya, Jumat (27/12), sempat terjadi kericuhan dalam proses Musda Asosiasi PSSI Sulawesi Selatan yang diwarnai pengusiran utusan PSSI Pusat dan pencabutan atribut Musda seperti spanduk dan baliho oleh peserta Musda Sulsel yang kecewa karena tidak diperkenankan masuk ke ruang Musda.

Pada pelaksanaan Musda PSSI Jabar sendiri, RY terpilih secara aklamasi setelah satu-satunya calon lain yang jadi pesaingnya, Toni Aprilani memutuskan mengundurkan diri dari proses pencalonan. Hal itu otomatis membuat RY jadi calon tunggal dan langsung terpilih tanpa perlu melalui proses voting.

Setelah resmi terpilih, RY menyatakan fokus pertama dan utama dirinya adalah melakukan upaya konsolidasi setelah dalam dua tahun terakhir PSSI Jabar berada dalam perpecahan. “Istilahnya kalau mau jadi nu kahiji kudu ngahiji (kalau mau jadi yang kesatu harus bersatu),” ungkap RY kepada wartawan usai pelaksanaan Musda.

“Konsolidasi organisasi adalah hal yang mutlak. Untuk bisa memajukan sepakbola Jawa Barat, status organisasi harus utuh, tidak lagi ada dualisme, termasuk di tingkat Pengcab. Nantinya jangan sampai ada lagi organisasi kloningan yang ujungnya justru malah menimbulkan perpecahan dan menghambat perkembangan sepak bola Jawa Barat itu sendiri,” terang RY.

Lebih jauh RY menyatakan siap membawa kembali sepak bola Jabar ke posisi nomor satu seperti yang pernah diraih Jabar di era 1980’an hingga pertengahan 1990’an saat Persib Bandung dan Bandung Raya bahu membahu menjadi yang terbaik di kompetisi level tertinggi.

Sementara itu, Toni Aprilani mengungkapkan keputusan dirinya mundur dari pencalonan Ketua Umum PSSI Jabar lebih karena keinginannya untuk fokus bekerja sebagai Komite Eksekutif (Komek) PSSI. “Saya merasa tidak akan maksimal jika memaksakan diri untuk maju jadi Ketua Umum. Makanya saya memutuskan mundur dan saya optimistis beliau (RY) bisa membawa sepak bola Jabar ke arah yang lebih baik,” tandas Toni.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0141 seconds (0.1#10.140)