Bulutangkis Indonesia terperosok di awal tahun
A
A
A
Sindonews.com - Mungkin ini bisa dikatakan awal yang buruk bagi bulutangkis Indonesia pada tahun 2014, pasalnya, bukannya pesimis, Indonesia nampaknya berat membawa pulang gelar juara Korea Open Super Series 2014 yang berlangsung di Seoul Olympic Gymnasium 2, yang merupakan turnamen pertama di tahun ini sekaligus menjadi ujian pertama bagi para penghuni pelatnas Cipayung 2014.
Turnamen yang memperebutkan total uang sebesar 600 ribu dollar Amerika ini, tim Merah-Putih menerjunkan sedikitnya 22 pemain terbaiknya untuk mengoleksi banyak gelar pada tahun ini yang merupakan target tinggi yang di bebankan PBSI kepada para atletnya.
Dari 22 pemain tersebut, sampai berita ini diturunkan, hanya pasangan ganda putri atas nama Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang mampu menginjakkan kakinya di babak perempat final dan masih menunggu hasil pertempuran dibabak perdelapan final antara Dionysius Hayom Rumbaka, yang akan meladeni unggulan keenam asal Thailand Boonsak Ponsana.
Sementara itu, tunggal putra maupun putri, ganda putri dan ganda campuran Indonesia, seperti Tommy Sugiarto, Simon Santoso, Hera Desi, Aprilla Yuswandari, Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris, Muhammad Rijal/Vita Marissa, Irfan Fadhilah/Weni Anggraini, berbarengan berhenti di babak pertama pada turnamen ini.
Sedangkan disektor ganda putra maupun putri, pasangan Indonesia, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf dan Berry Angriawan/Ricky Karanda Suwardi, Aprilsasi Putri Lejarsar Variella/Vita Marissa dan Suci Rizky Andini Tiara Rosalia Nuraidah, semuanya kompak terhenti di fase babak kedua,
Hal ini menunjukkan bahwa dari tim bulutangkis Indonesia, 95 persennya harus mengemas barang-barangnya lebih dini meninggalkan Korea sebelum turnamen ini benar-benar selesai.
Bulutangkis Indonesia wajib kerja ekstra keras lagi untuk mempersiapkan diri tampil di ajang lainnya dengan hasil yang membanggakan bagi masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi PR bagi PBSI untuk menyuguhkan prestasi pada tahun ini seperti janjinya buru lima gelar bergengsi di 2014.
Turnamen yang memperebutkan total uang sebesar 600 ribu dollar Amerika ini, tim Merah-Putih menerjunkan sedikitnya 22 pemain terbaiknya untuk mengoleksi banyak gelar pada tahun ini yang merupakan target tinggi yang di bebankan PBSI kepada para atletnya.
Dari 22 pemain tersebut, sampai berita ini diturunkan, hanya pasangan ganda putri atas nama Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang mampu menginjakkan kakinya di babak perempat final dan masih menunggu hasil pertempuran dibabak perdelapan final antara Dionysius Hayom Rumbaka, yang akan meladeni unggulan keenam asal Thailand Boonsak Ponsana.
Sementara itu, tunggal putra maupun putri, ganda putri dan ganda campuran Indonesia, seperti Tommy Sugiarto, Simon Santoso, Hera Desi, Aprilla Yuswandari, Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris, Muhammad Rijal/Vita Marissa, Irfan Fadhilah/Weni Anggraini, berbarengan berhenti di babak pertama pada turnamen ini.
Sedangkan disektor ganda putra maupun putri, pasangan Indonesia, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf dan Berry Angriawan/Ricky Karanda Suwardi, Aprilsasi Putri Lejarsar Variella/Vita Marissa dan Suci Rizky Andini Tiara Rosalia Nuraidah, semuanya kompak terhenti di fase babak kedua,
Hal ini menunjukkan bahwa dari tim bulutangkis Indonesia, 95 persennya harus mengemas barang-barangnya lebih dini meninggalkan Korea sebelum turnamen ini benar-benar selesai.
Bulutangkis Indonesia wajib kerja ekstra keras lagi untuk mempersiapkan diri tampil di ajang lainnya dengan hasil yang membanggakan bagi masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi PR bagi PBSI untuk menyuguhkan prestasi pada tahun ini seperti janjinya buru lima gelar bergengsi di 2014.
(aww)