Arema melenggang dengan nyaman
A
A
A
Sindonews.com --Arema Cronous memastikan tiket ke fase knock out Inter Island Cup (IIC) dengan relatif nyaman. Pada laga kedua di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (11/1) malam, Arema sukses mengalahkan Persela Lamongan dengan skor 2-0. Poin Arema tak mungkin terkejar kontestan lain.
Walau masih menyisakan satu pertandingan lagi pada Senin (13/1), hasil apa pun tidak akan mengubah posisi Singo Edan. Baik Persija Jakarta (2 poin), Persepam Madura United (1 poin) dan Persela Lamongan (1 poin), ibaratnya bakal sekadar melakoni ujicoba biasa di laga sisa.
Kemenangan Arema atas Persela ditentukan tandukan Christian 'El Loco' Gonzales (6') dan Gilang Ginarsa (30'). Pertandingan berlangsung menarik karena kedua kubu berupaya bermain ofensif walau Arema tetap mendominasi permainan.
Tingginya intensitas serangan kedua kubu membuat kiper Arema Kurnia Meiga dan kiper Persela Khoirul Huda sangat sibuk malam itu. Arema terus berusaha menekan melalui formasi ofensif dengan sedikit perubahan komposisi pemain dibanding laga perdana.
Tuan rumah merombak separuh tim dengan menurunkan pemain yang tidak menjadi starter di laga pertama, semisal Samsul Arif, Hendro Siswanto, Dendi Santoso, Munhar dan Gilang Ginarsa. Walau banyak perubahan, dominasi Arema masih sulit diungguli Laskar Joko Tingkir.
Pelatih Suharno tak mengubah gaya permainan. Pola 4-3-3 tetap mampu mencemaskan pertahanan Persela dengan kombinasi serangan sayap via Samsul Arif-Dendi Santoso, serta umpan terobosan Gustavo Lopez dari tengah. Hanya ketidakberuntungan yang membuat Arema tak mencetak lebih banyak gol.
Persela bukannya tanpa perlawanan. Tercatat sejumlah peluang memaksa Kurnia Meiga jatuh bangun, di antaranya lewat Arif Arianto, Serdjan Lopicic, serta Addison Alves. Upaya yang layak diapresiasi, mengingat mereka tampil di kandang Singo Edan dan kalah kualitas pemain.
Dengan apa yang sudah ditunjukkan di lapangan, Persela tetap layak meninggalkan Kanjuruhan dengan kepala tegak walau dikalahkan dua gol tanpa balas. Seukuran tim yang persiapannya serba terbatas, sudah lumayan tim asuhan Eduard Tjong bisa memberikan perlawanan.
"Kami melakukan beberapa rotasi untuk menyiasati kondisi fisik. Memang sulit mempertahankan level permainan, apalagi Persela juga bermain bagus. Tapi tim telah melakukan tugasnya dengan baik. Arema sudah melewati ujian di fase grup dengan baik dan saya jelas senang bisa lolos," ujar Pelatih Arema Cronous Suharno selepas laga.
Walau poin Arema sudah tak mungkin terusik, dia berencana bakal tetap serius menghadapi laga terakhir versus Persija Jakarta. Menurutnya tidak ada alasan baginya untuk bersantai saat menghadapi Macan Kemayoran kendati bisa dijadikan kesempatan untuk mengatur nafas.
Sementara, Pelatih Persela Eduard Tjong mengakui kekuatan timnya masih dibawah level Arema. Namun dia tidak menyesali hasil pertandingan karena tim masih terus berupaya menemukan bentuk terbaiknya. Eduard juga dengan jelas menyebut Arema sepantasnya lolos sebagai juara Zona Jawa 2.
"Persela sudah menunjukkan kemampuan terbaik malam ini dan beberapa kali bisa memberikan ancaman. Tapi harus diakui kualitas lawan lebih baik dan sulit dikalahkan. Saya rasa cukup fair kalau Arema yang lolos dari grup ini," tutur Eduard.
Walau masih menyisakan satu pertandingan lagi pada Senin (13/1), hasil apa pun tidak akan mengubah posisi Singo Edan. Baik Persija Jakarta (2 poin), Persepam Madura United (1 poin) dan Persela Lamongan (1 poin), ibaratnya bakal sekadar melakoni ujicoba biasa di laga sisa.
Kemenangan Arema atas Persela ditentukan tandukan Christian 'El Loco' Gonzales (6') dan Gilang Ginarsa (30'). Pertandingan berlangsung menarik karena kedua kubu berupaya bermain ofensif walau Arema tetap mendominasi permainan.
Tingginya intensitas serangan kedua kubu membuat kiper Arema Kurnia Meiga dan kiper Persela Khoirul Huda sangat sibuk malam itu. Arema terus berusaha menekan melalui formasi ofensif dengan sedikit perubahan komposisi pemain dibanding laga perdana.
Tuan rumah merombak separuh tim dengan menurunkan pemain yang tidak menjadi starter di laga pertama, semisal Samsul Arif, Hendro Siswanto, Dendi Santoso, Munhar dan Gilang Ginarsa. Walau banyak perubahan, dominasi Arema masih sulit diungguli Laskar Joko Tingkir.
Pelatih Suharno tak mengubah gaya permainan. Pola 4-3-3 tetap mampu mencemaskan pertahanan Persela dengan kombinasi serangan sayap via Samsul Arif-Dendi Santoso, serta umpan terobosan Gustavo Lopez dari tengah. Hanya ketidakberuntungan yang membuat Arema tak mencetak lebih banyak gol.
Persela bukannya tanpa perlawanan. Tercatat sejumlah peluang memaksa Kurnia Meiga jatuh bangun, di antaranya lewat Arif Arianto, Serdjan Lopicic, serta Addison Alves. Upaya yang layak diapresiasi, mengingat mereka tampil di kandang Singo Edan dan kalah kualitas pemain.
Dengan apa yang sudah ditunjukkan di lapangan, Persela tetap layak meninggalkan Kanjuruhan dengan kepala tegak walau dikalahkan dua gol tanpa balas. Seukuran tim yang persiapannya serba terbatas, sudah lumayan tim asuhan Eduard Tjong bisa memberikan perlawanan.
"Kami melakukan beberapa rotasi untuk menyiasati kondisi fisik. Memang sulit mempertahankan level permainan, apalagi Persela juga bermain bagus. Tapi tim telah melakukan tugasnya dengan baik. Arema sudah melewati ujian di fase grup dengan baik dan saya jelas senang bisa lolos," ujar Pelatih Arema Cronous Suharno selepas laga.
Walau poin Arema sudah tak mungkin terusik, dia berencana bakal tetap serius menghadapi laga terakhir versus Persija Jakarta. Menurutnya tidak ada alasan baginya untuk bersantai saat menghadapi Macan Kemayoran kendati bisa dijadikan kesempatan untuk mengatur nafas.
Sementara, Pelatih Persela Eduard Tjong mengakui kekuatan timnya masih dibawah level Arema. Namun dia tidak menyesali hasil pertandingan karena tim masih terus berupaya menemukan bentuk terbaiknya. Eduard juga dengan jelas menyebut Arema sepantasnya lolos sebagai juara Zona Jawa 2.
"Persela sudah menunjukkan kemampuan terbaik malam ini dan beberapa kali bisa memberikan ancaman. Tapi harus diakui kualitas lawan lebih baik dan sulit dikalahkan. Saya rasa cukup fair kalau Arema yang lolos dari grup ini," tutur Eduard.
(wbs)