Tetap klasik, tetap menarik
A
A
A
Sindonews.com --Setelah Arema Cronous mengunci juara Zona Jawa 2 Inter Island Cupb(IIC), pertandingan sisa pada Senin (13/1) di Stadion Kanjuruhan sudah tidak menentukan apa pun. Tapi partai Arema kontra Persija Jakarta diramalkan bakal tetap menarik untuk dinikmati.
Apa pun status pertandingannya, pertemuan dua klub tersebut selalu mengapungkan gengsi tersendiri. Selain tim yang berupaya menang di setiap pertandingan, di luar lapangan para supporter Aremania dan Jakmania juga memiliki totalitas dalam mendukung timnya.
Sekitar 1000 Jakmania yang ada di Kanjuruhan selama IIC berlangsung, jelas akan menjadi bumbu penyedap di stadion. Dari sisi tim, tuan rumah yang telah memastikan lolos ke babak 8 besar juga menjanjikan permainan bermutu dan tidak sekadar formalitas.
Pelatih Arema Cronous Suharno berujar, dirinya tengah mempersiapkan komposisi terbaik untuk menyempurnakan pencapaian Singo Edan. Sudah melewati dua laga dengan kemenangan, dirinya ingin timnya tidak tanggung-tanggung saat meladeni Persija.
"Jelas ini partai klasik. Saya tak melihat status Arema yang sudah lolos ke babak selanjutnya. Bagi saya pertandingan lawan Persija sama pentingnya dengan dua pertandingan yang lalu. Arema akan tetap menurunkan kekuatan terbaik," ungkap Suharno dihubunyi Minggu (12/1).
Dia sekaligus berpesan agar timnya tidak menurun di pertandingan yang sudah tidak menentukan. Setelah lolos ke fase selanjutnya, Arema menargetkan juara IIC dan menurutnya itu membutuhkan konsistensi di setiap pertandingan.
"Kami target juara dan tentu yang harus dilakukan adalah tetap stabil. Pemain tidak boleh merasa hebat," tambahnya. Mendapat istirahat sehari setelah melakoni pertandingan dua hari berturut-turut, dia tidak khawatirkan kondisi fisik pemain. Menurutnya Arema tak tergantung pada pemain tertentu.
Rotasi yang dilakukannya saat mengalahkan Persepam Madura United dan Persela Lamongan membawa hasil positif. "Anda lihat sendiri, pemain seperti Gilang Ginarsa, Hendro Siswanto, Dendi Santoso, bisa menjaga keseimbangan tim walau tidak dimainkan di pertandingan pertama," Suharno memberi bukti.
Arema menjadi kubu yang berhak diunggulkan jika mengomparasi dengan prestasi lawan. Persija sama sekali belum menunjukkan sebagai tim menakutkan dalam dua laga sebelumnya. Macan Kemayoran hanya mencetak dua gol dalam dua laga, itu pun semuanya dari titik putih.
Pelatih Persija Benny Dolo layak mencemaskan produktifitas tim yang sangat rendah walau telah berupaya bermain ofensif. Kecepatan dua sayap, Ramdani Lestaluhu dan Abduh Lestaluhu, kurang bisa dieksploitasi dengan baik karena terlalu tergantung pada sosok Mario Costas.
"Kami masih banyak kekurangan kalau melihat dua pertandingan sebelumnya. Bermain menyerang tapi tidak diikuti efektifitas dalam menyelesaikan peluang. Arema lawan yang lebih berat dan sulit, jadi mau tidak mau kami harus bermain lebih baik. Pasti kedua tim akan saling serang," tutur Asisten Pelatih Persija Blitz Tarigan.
Mantan pelatih Arema Malang pada 2003-2005 tersebut tidak membebani target muluk di pertandingan terakhir fase grup ini. Dia hanya ingin pemainnya lebih fokus dan terorganisir, karena tim selevel Singo Edan ideal dijadikan parameter persaingan di papan atas ISL.
Kontra Arema, tim oranye tidak akan diperkuat bek bongsor sekaligus kapten Fabiano Beltrame yang terkena kartu merah kala menghadapi Persepam Madura United. Misi berat bagi pertahanan Persija dalam membendung gelombang tekanan Arema.(kukuh setyawan)
Arema Cronous (4-3-3):
Kurnia Meiga (gk), Benny Wahyudi, Purwaka Yudhi, Munhar, Johan Alfarizi; Juan Revi, Ahmad Bustomi, Gustavo Lopez; Samsul Arif, Christian Gonzales, Beto Goncalves.
Persija Jakarta (4-5-1):
Andritany (gk), Ismed Sofyan, Firmansyah, Ngurah Nanak, Syahrizal; Amarzukih, Rohit Chand, Ramdani Lestaluhu, Abdul Lestaluhu, Rahmad Afandi; Mario Costas.
Apa pun status pertandingannya, pertemuan dua klub tersebut selalu mengapungkan gengsi tersendiri. Selain tim yang berupaya menang di setiap pertandingan, di luar lapangan para supporter Aremania dan Jakmania juga memiliki totalitas dalam mendukung timnya.
Sekitar 1000 Jakmania yang ada di Kanjuruhan selama IIC berlangsung, jelas akan menjadi bumbu penyedap di stadion. Dari sisi tim, tuan rumah yang telah memastikan lolos ke babak 8 besar juga menjanjikan permainan bermutu dan tidak sekadar formalitas.
Pelatih Arema Cronous Suharno berujar, dirinya tengah mempersiapkan komposisi terbaik untuk menyempurnakan pencapaian Singo Edan. Sudah melewati dua laga dengan kemenangan, dirinya ingin timnya tidak tanggung-tanggung saat meladeni Persija.
"Jelas ini partai klasik. Saya tak melihat status Arema yang sudah lolos ke babak selanjutnya. Bagi saya pertandingan lawan Persija sama pentingnya dengan dua pertandingan yang lalu. Arema akan tetap menurunkan kekuatan terbaik," ungkap Suharno dihubunyi Minggu (12/1).
Dia sekaligus berpesan agar timnya tidak menurun di pertandingan yang sudah tidak menentukan. Setelah lolos ke fase selanjutnya, Arema menargetkan juara IIC dan menurutnya itu membutuhkan konsistensi di setiap pertandingan.
"Kami target juara dan tentu yang harus dilakukan adalah tetap stabil. Pemain tidak boleh merasa hebat," tambahnya. Mendapat istirahat sehari setelah melakoni pertandingan dua hari berturut-turut, dia tidak khawatirkan kondisi fisik pemain. Menurutnya Arema tak tergantung pada pemain tertentu.
Rotasi yang dilakukannya saat mengalahkan Persepam Madura United dan Persela Lamongan membawa hasil positif. "Anda lihat sendiri, pemain seperti Gilang Ginarsa, Hendro Siswanto, Dendi Santoso, bisa menjaga keseimbangan tim walau tidak dimainkan di pertandingan pertama," Suharno memberi bukti.
Arema menjadi kubu yang berhak diunggulkan jika mengomparasi dengan prestasi lawan. Persija sama sekali belum menunjukkan sebagai tim menakutkan dalam dua laga sebelumnya. Macan Kemayoran hanya mencetak dua gol dalam dua laga, itu pun semuanya dari titik putih.
Pelatih Persija Benny Dolo layak mencemaskan produktifitas tim yang sangat rendah walau telah berupaya bermain ofensif. Kecepatan dua sayap, Ramdani Lestaluhu dan Abduh Lestaluhu, kurang bisa dieksploitasi dengan baik karena terlalu tergantung pada sosok Mario Costas.
"Kami masih banyak kekurangan kalau melihat dua pertandingan sebelumnya. Bermain menyerang tapi tidak diikuti efektifitas dalam menyelesaikan peluang. Arema lawan yang lebih berat dan sulit, jadi mau tidak mau kami harus bermain lebih baik. Pasti kedua tim akan saling serang," tutur Asisten Pelatih Persija Blitz Tarigan.
Mantan pelatih Arema Malang pada 2003-2005 tersebut tidak membebani target muluk di pertandingan terakhir fase grup ini. Dia hanya ingin pemainnya lebih fokus dan terorganisir, karena tim selevel Singo Edan ideal dijadikan parameter persaingan di papan atas ISL.
Kontra Arema, tim oranye tidak akan diperkuat bek bongsor sekaligus kapten Fabiano Beltrame yang terkena kartu merah kala menghadapi Persepam Madura United. Misi berat bagi pertahanan Persija dalam membendung gelombang tekanan Arema.(kukuh setyawan)
Arema Cronous (4-3-3):
Kurnia Meiga (gk), Benny Wahyudi, Purwaka Yudhi, Munhar, Johan Alfarizi; Juan Revi, Ahmad Bustomi, Gustavo Lopez; Samsul Arif, Christian Gonzales, Beto Goncalves.
Persija Jakarta (4-5-1):
Andritany (gk), Ismed Sofyan, Firmansyah, Ngurah Nanak, Syahrizal; Amarzukih, Rohit Chand, Ramdani Lestaluhu, Abdul Lestaluhu, Rahmad Afandi; Mario Costas.
(wbs)