Campuran wartawan dan media sosial
A
A
A
Sindonews.com - Inilah Swiss, negeri yang cukup rapi mengelola sebuah event. Tidak terkecuali saat menghelat Ballon D'Or 2013 di Kongresshaus, Zurich, Swiss, Senin (13/1). Paling tidak urusan tepat waktu, Swiss, juga Zurich, cukup menepati janjinya.
Jumpa pers dengan nominasi pemain dan pelatih sepak bola wanita, berjalan on time. Satu demi satu nominasi, yang dimulai dari pelatih Timnas wanita Swedia, Pia Sundhage, lalu diikuti Silvia Neid, pelatih Timnas perempuan Jerman, dan Ralf Kellermann, pelatih Wolfsburg. Kemudian muncul nominasi pemain wanita terbaik, dari Abbay Wambach (USA), Marta (Brasilia) dan Nadine Angerer (Jerman).
Berbeda dengan tahun lalu, kali ini pertanyaan dimulai dari situs FIFA di Tweeter, barulah kemudian dialihkan ke wartawan. Marta, pemain timnas Brasilia, ditanyai wartawan Brasilia, bagaimana komentarnya tentang persiapan infrastruktur yang mahal dan molor. Marta mengatakan, semua itu biasa di Brasil.
"Saya yakin juga akan berjalan baik pada akhirnya. Pada Konfederasi Cup kan mulanya juga begitu, tapi akhirnya mulus saja," katanya dalam bahasa Portugis yang diterjemahkan ke dalam empat bahasa Internasional lainnya.
Sementara Abbay Wambach, mengatakan bahwa Timnas Wanita Amerika akan menjadi salah satu timnas papan atas. "Yang akan mampu bersaing dengan Timnas lainnya," akunya.
Abbay baru pertama kalinya masuk nominasi Ballon D'Or katagori wanita. Wanita Ayu ini tampil santai dengan baju kasual. Sedangkan Nadine Angerer, tampil khas wanita Jerman. "Kami mungkin tetap akan menjadi timnas terbaik di dunia," katanya.
Timnas wanita Jerman, yang pernah dua kali juara dunia di bawah kepelatihan Silvia Neid. Jerman, kata Angerer, memiliki banyak pemain wanita kelas dunia. "Itu yang akan membuat kami tetap akan menjadi timnas papan atas," katanya.
Seperti nominasi pemain wanita terbaik, dari kalangan pelatih juga mendapatkan pertanyaan dari media sosial. Kali ini fans dari FIFA facebook, mendapatkan giliran. Ketika ditanyakan bagaimana pengalaman terbaik dan terburuknya selama berkecimpung di dunia sepak bola, Silvia Neid mengatakan bahwa kemenangan dua kali juara dunia, menjadi pengalaman terindah dalam karirnya.
Sementara Pia Sunhage, mengaku kekalahan timnas atas Jerman 1 - 2, menjadi pengalaman terburuknya.
Jumpa pers dengan nominasi pemain dan pelatih sepak bola wanita, berjalan on time. Satu demi satu nominasi, yang dimulai dari pelatih Timnas wanita Swedia, Pia Sundhage, lalu diikuti Silvia Neid, pelatih Timnas perempuan Jerman, dan Ralf Kellermann, pelatih Wolfsburg. Kemudian muncul nominasi pemain wanita terbaik, dari Abbay Wambach (USA), Marta (Brasilia) dan Nadine Angerer (Jerman).
Berbeda dengan tahun lalu, kali ini pertanyaan dimulai dari situs FIFA di Tweeter, barulah kemudian dialihkan ke wartawan. Marta, pemain timnas Brasilia, ditanyai wartawan Brasilia, bagaimana komentarnya tentang persiapan infrastruktur yang mahal dan molor. Marta mengatakan, semua itu biasa di Brasil.
"Saya yakin juga akan berjalan baik pada akhirnya. Pada Konfederasi Cup kan mulanya juga begitu, tapi akhirnya mulus saja," katanya dalam bahasa Portugis yang diterjemahkan ke dalam empat bahasa Internasional lainnya.
Sementara Abbay Wambach, mengatakan bahwa Timnas Wanita Amerika akan menjadi salah satu timnas papan atas. "Yang akan mampu bersaing dengan Timnas lainnya," akunya.
Abbay baru pertama kalinya masuk nominasi Ballon D'Or katagori wanita. Wanita Ayu ini tampil santai dengan baju kasual. Sedangkan Nadine Angerer, tampil khas wanita Jerman. "Kami mungkin tetap akan menjadi timnas terbaik di dunia," katanya.
Timnas wanita Jerman, yang pernah dua kali juara dunia di bawah kepelatihan Silvia Neid. Jerman, kata Angerer, memiliki banyak pemain wanita kelas dunia. "Itu yang akan membuat kami tetap akan menjadi timnas papan atas," katanya.
Seperti nominasi pemain wanita terbaik, dari kalangan pelatih juga mendapatkan pertanyaan dari media sosial. Kali ini fans dari FIFA facebook, mendapatkan giliran. Ketika ditanyakan bagaimana pengalaman terbaik dan terburuknya selama berkecimpung di dunia sepak bola, Silvia Neid mengatakan bahwa kemenangan dua kali juara dunia, menjadi pengalaman terindah dalam karirnya.
Sementara Pia Sunhage, mengaku kekalahan timnas atas Jerman 1 - 2, menjadi pengalaman terburuknya.
(aww)