Soal transfer Neymar, Barca minta tidak ke pengadilan

Sindonews.com – Reputasi Presiden Barcelona Sandro Rossel tercemar setelah munculnya dugaan korupsi yang dilakukannya terhadap transfer Neymar dari Santos pada musim panas lalu.
Barca sendiri telah mengeluarkan pernyataan yang berisi dukungan dan menepis semua dugaan tersebut. Namun hal itu tidak cukup untuk menghentikan rumor mengenai adanya kontrak palsu Neymar. Klub asal Catalan itu bahkan menuntut keinginan untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus ini tidak dilakukan.

Rossel sebelumnya dituding melakukan dugaan penyalahgunaan dana dalam transfer Neymar. Dilaporkan Santos hanya menerima sebesar 17,1 juta euro dari transfer Neymar dari jumlah sebesar 57,1 juta euro yang dilaporkan Rossel. Dugaan adanya peyimpangan ini pertama kali dicetuskan anggota klub Jordi Cases.

Dan pada hari Jumat lalu, jaksa penuntut meminta agar hakim yang menangani kasus dipersidangan membuka kasus ini. “FC Barcelona pada hari ini secara formal menyampaikan kepada pengadilan pusat nomor 5 di Madrid, surat pernyataan menuntut tindakan yang dilakukan anggota klub soal transfer Neymar da Silva Santos Junior tidak dilanjutkan ke meja pengadilan,”ujar pernyataan yang dibacakan.

“Kami meminta gugatan untuk dihentikan karena tidak ada tindakan ilegal yang telah terjadi."

Klub memberikan argumen rinci mengapa gugatan harus ditolak. Pertama klub beralasan karena motivasi sebenarnya dari penggugat yang ingin mendikreditkan klub dan presiden. Alasan kedua adalah pembayarans ebesar 40 juta euro ke N&N concultoria Esportiva and Empresarian Ltd sebagai bagian dari pembayaran untuk pemain yang termasuk dalam nilai transfer sebesear 57.1 juta euro.

" Di sisi lain, jumlah yang terlibat dalam penandatanganan pemain jelas tercermin dalam perhitungan tahunan yang telah diaudit dari 2011-12 dan 2012-13. Akhirnya. “